A KOMPONEN SISTEM WILAYAH PERKOTAAN Transportasi dan tata guna lahan berhubungan sangat erat, sehingga biasanya dianggap membentuk satu landuse transport system. Agar tata guna lahan dapat terwujud dengan baik maka kebutuhan transportasinya harus terpenuhi dengan baik. Sistem transportasi yang macet tentunya akan menghalangi
Salah satu sifat dasar manusia yaitu tidak pernah puas. Walau terdengar negatif, dorongan tersebut adalah salah satu faktor yang membuat kehidupan semakin baik. Bagaimana tidak, kalo kamu tidak puas dengan nilai ujian yang diperoleh, maka akan berusaha lebih giat buat mendapatkan nilai yang lebih besar. Kalo kamu tidak puas dengan pekerjaan yang dimiliki, maka kamu akan berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik. Nah dalam ilmu sosial, perubahan yang terjadi dalam masyarakat bisa disebut sebagai mobilitas sosial. Ingin tahu lebih lengkap mengenai Mobilitas Sosial? Yuk, langsung simak ulasannya dibawah ini! Pengertian Mobilitas SosialJenis Mobilitas Sosial1. Berdasarkan Tipenya2. Berdasarkan Ruang LingkupnyaFaktor Penyebab Mobilitas SosialFaktor Pendorong Mobilitas SosialFaktor Penghambat Mobilitas SosialPeran Mobilitas SosialSaluran Mobilitas SosialKarakteristik Mobilitas SosialDampak Mobilitas Sosial1. Dampak Positif2. Dampak Negatif Mobilitas berasal dari bahasa Latin, yaitu “Mobilis” yang berarti mudah buat dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Jadi, Mobilitas sosial yaitu perpindahan posisi atau kedudukan seseorang atau kelompok orang dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Kata sosial dalam mobilitas sosial mengandung makna individu atau kelompok masyarakat dalam kelompok sosial. Sedangkan, ada beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli, yaitu 1. Menurut Henry Clay Smith 1968 Mobilitas sosial yaitu gerakan dalam struktur sosial gerakan antar individu dengan kelompoknya. 2. Menurut Jary dan Julia Jary 1991 Mobilitas sosial yaitu bisa dijelaskan kalo pergerakan individu, kadang-kadang kelompok antara posisi berbeda dalam hierarki stratifikasi sosial pada masyarakat. 3. Menurut Haditono 1991 Mobilitas sosial yaitu perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain, tapi sejajar. 4. Menurut B. Horton dan Chester L. Hunt 1992 Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain. 5. Menurut Robert Lawang Mobilitas sosial yaitu perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lainnya atau dari satu dimensi kedimensi lainnya. 6. Menurut Seorjono Sekanto Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yakni pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. 7. Menurut H. Edward Ransford Mobilitas sosial merupakan suatu perpindahan ke atas atau kebawah dalam lingkungan sosial secara hirarki. 8. Menurut Horton dan Hunt Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lainnya. 9. Menurut Wiliam Kornblum Mobilitas sosial yaitu sebuah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosial serta satu lapisan ke lapisan sosial lainnya. 10. Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack Mobilitas sosial yaitu suatu mobilitas dalam struktur sosial, diantaranya pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok. Jenis Mobilitas Sosial Jenis mobilitas sosial ini dibagi menjadi 2 bagian, yang diantaranya sebagai berikut ini 1. Berdasarkan Tipenya Mobilitas sosial berdasarkan tipenya dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya yaitu A. Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas sosial vertikal yaitu perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikal ini, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Mobilitas sosial vertikal naik/social climbing mobility/upward mobility Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami peningkatan kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi. Mobilitas sosial vertikal turun/social sinking Mobilitas sosial vertikal turun terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kedudukan. B. Mobilitas Sosial Horizontal Mobilitas sosial horizontal yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang sederajat. C. Mobilitas Sosial Lateral Mobilitas geografis yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu tempat ke tempat lain yang berpengaruh pada kedudukan sosialnya. D. Mobilitas Sosial Struktural Meliputi kesatuan yang luas dan kompleks yang disebabkan oleh hal-hal yang positif ataupun negatif. 2. Berdasarkan Ruang Lingkupnya Mobilitas sosial berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya yaitu A. Mobilitas Sosial Intra Generasi Mobilitas sosial intragenerasi yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang atau anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi 2 bentuk umum, yaitu mobilitas intragenerasi naik dan intragenerasi turun. B. Mobilitas Sosial Antar Generasi Mobilitas sosial intergenerasi yaitu perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas sosial intergenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun. Faktor Penyebab Mobilitas Sosial Faktor penyebab mobilitas sosial ini dibedakan menjadi 2 hal, diantaranya yaitu 1. Faktor Struktur Faktor struktur yaitu faktor yang menentukan jumlah refatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan buat memperolehnya. Faktor struktur ini meliputi, struktur pekerjaan, ekonomi ganda, dan faktor penunjang dan penghambat mobilitas itu sendiri. 2. Faktor Individu Faktor individu, dalam hal ini termasuk didalamnya yaitu perbedaan kemampuan, orientasi sikap terhadap mobilitas, dan faktor kemujuran. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Faktor pendorong mobilitas sosial dibagi menjadi 4 jenis, diantaranya seperti berikut ini 1. Status Sosial Individu yang memiliki status sosial rendah akan cenderung merasa kurang puas dan akan melakukan proses mobilitas sosial, guna mendapatkan status sosial yang lebih tinggi. 2. Situasi Ekonomi Keadaan ekonomi yang baik, bisa mendorong individu buat melakukan mobilitas sosial, misalnya membuka bisnis, dan lain sebagainya. 3. Situasi Politik Keadaan politik yang baik, maka akan memberikan masyarakat kesempatan buat melakukan mobilitas. Misal dalam negara demokrasi, individu diberi banyak kebebasan dalam kehidupan dan menentukan nasibnya sendiri. 4. Situasi Sosial Budaya Kondisi sosial budaya pada suatu wilayah bisa terlihat dari karakteristik penduduknya. Apabila karakteristik penduduk terbuka terhadap perubahan, maka akan memudahkan individu buat melakukan kegiatan mobilitas sosial. 5. Kondisi Geografis Secara geografis, wilayah perkotaan akan menarik lebih banyak individu buat melakukan mobilitas sosial, karena dianggap lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan. 6. Latar Belakang Etnisitas Pada beberapa etnis tertentu, seorang anak diharuskan buat pergi merantau ke wilayah lain dan melakukan mobilitas sosial. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial 1. Perbedaan Kepentingan Kompetisi atau persaingan dalam melakukan mobilitas sosial vertikal antar satu individu dengan yang lainnya, menunjukkan adanya perbedaan kepentingan. Apabila perbedaan kepentingan yang gak bisa dikelola, maka akan menghambat individu buat melakukan perpindahan posisi sosial menjadi lebih baik. 2. Diskriminasi Suku, Etnisitas, Ras dan Agama Adanya diskriminasi atau pembatasan sosial, bisa membuat individu dengan latar belakang suku, etnisitas, ras dan agama minoritas mengalami kesulitan buat melakukan mobilitas sosial vertikal naik. 3. Diskriminasi Gender Pada masyarakat tertentu yang kental dengan budaya patriarki didominasi oleh laki-laki, akan cenderung merugikan perempuan dalam melakukan mobilitas sosial. Dalam hal ini, ada lebih sedikit kesempatan buat perempuan dalam mencari pekerjaan atau menduduki posisi tinggi dalam suatu organisasi yang menyebabkan perempuan sulit melakukan perpindahan status sosial. 4. Kemiskinan Keterbatasan ekonomi seorang individu, bisa menghambat dirinya buat mencapai status sosial tertentu yang lebih dihormati oleh masyarakat luas. Peran Mobilitas Sosial Peran sosial yaitu seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial. Menurut Levinson, kalo peranan tersebut mencakup 3 hal, diantaranya yaitu Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan adalah konsep tentang apa yang bisa dilakukan oleh individu dalam masyarakat. Peranan juga bisa dikatakan sebagai perilaku individu yang penting buat struktur sosial masyarakat. Saluran Mobilitas Sosial Ada beberapa saluran yang memungkinkan individu buat melakukan mobilitas sosial, diantaranya yaitu 1. Institusi Pendidikan Tingkat pendidikan dianggap sebagai faktor penting yang bisa meningkatkan status sosial seseorang. Institusi pendidikan dimaksud bukan cum pendidikan formal, tapi juga informal dan non-formal. Contohnya Sekolah dan universitas adalah institusi pendidikan yang berperan sebagai saluran mobilitas vertikal buat seseorang yang ingin mendapatkan pekerjaan yang mapan dan meningkatkan taraf kehidupannya. 2. Institusi Keagamaan Tempat-tempat keagamaan memungkinkan orang untuk melakukan mobilisasi sosial. Seorang pemuka agama seperti seorang Ustad atau Pastor dipandang sebagai orang yang berkedudukan tinggi dan dihormati oleh masyarakat. 3. Organisasi Politik Organisasi politik seperti partai politik yaitu saluran yang memungkinkan individu buat melakukan mobilitas sosial vertikal. Para tokoh-tokoh politik, cenderung dipandang memiliki status sosial yang tinggi dimata para pendukungnya dan masyarakat luas. 4. Organisasi Ekonomi Dalam hal ini organisasi ekonomi sebagai saluran mobilitas sosial dapat merujuk pada suatu perusahaan. Individu yang bekerja pada perusahaan bisa melakukan mobilitas sosial. Karena, perusahaan memungkinkan orang buat saling berkompetisi menduduki jabatan tertentu dan merubah status sosialnya. 5. Organisasi Keahlian Hampir sama dengan institusi pendidikan, organisasi keahlian seperti Ikatan Dokter Indonesia IDI memungkinkan orang buat mendapatkan status sosial tertentu dan mendapat pengakuan dari masyarakat. 6. Akademi Militer Akademi militer yaitu saluran mobilitas yang dapat mendorong individu buat melakukan perpindahan posisi sosial dengan cara mencapai pangkat kemiliteran tertentu. 7. Ikatan Pernikahan Seorang individu bisa merubah nasib dirinya dan memperoleh status sosial tertentu dengan menjalin ikatan pernikahan dengan pasangan yang memiliki status sosial tinggi dari dirinya. 8. Konsumsi Budaya Dengan mengkonsumsi produk seperti pakaian rancangan desainer ternama dan barang-barang mewah, seseorang bisa memperoleh status sosial yang tinggi dimata masyarakat. Karakteristik Mobilitas Sosial Mobilitas sosial bisa terjadi secara berkesinambungan. Nah, berikut ini ada beberapa karakteristiknya Gerakan sosial melibatkan individu atau kelompok orang dalam masyarakat. Gerakan sosial bisa dilakukan secara individual, tapi sering sekali melibatkan banyak pihak. Misalnya perkembangan suatu negara secara umum yang mempengaruhi standar hidup banyak warganya. Struktur sosial suatu masyarakat akan memengaruhi apakah sulit buat seseorang atau sekelompok orang untuk mempraktikkan mobilitas sosial atau tidak. Gerakan sosial bisa memicu ketegangan dan ketakutan di antara individu atau kelompok orang yang kehilangan haknya saat statusnya menurun. Mobilitas sosial ditandai oleh perubahan struktur sosial yang sering memengaruhi hubungan antara individu dan kelompok. Dampak Mobilitas Sosial Mobilitas sosial akan menyebabkan terjadinya berbagai penyesuaian yang menimbulkan konflik. Berikut ini, ada beberapa dampak mobilitas sosial diantaranya yaitu 1. Dampak Positif Dibawah ini, ada beberapa dampak positif dari adanya mobilitas sosial, yaitu Mendorong individu untuk berusaha memperbaiki kehidupan. Mempercepat perubahan sosial masyarakat menjadi lebih maju. Mendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat. 2. Dampak Negatif Selain ada dampak positif, ada juga beberapa dampak negatif dari adanya mobilitas sosial, yaitu Menimbulkan konflik sosial antar individu yang berbeda kelas, antar kelompok yang berbeda latar belakang suku, etnisitas, ras dan agama serta konflik antar generasi. Berkurangnya solidaritas dan ikatan sosial antar kelompok masyarakat. Menimbulkan kompetisi yang timpang. Menimbulkan gejala psikologis seperti kecemasan dan ketakutan. Selamat belajar dan semoga bisa membantu. Jangan lupa buat selalu mengunjungi Ÿ˜€ Originally posted 2021-04-17 132144.
Saluranmobilitas sosial 1. SALURAN MOBILITAS SOSIAL LEMBAGA KEAGAMAAN AJIE AGUNG LAKSANA MUHAMMAD QOWI KHAKAM 2. Pengertian • Organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud memajukan kepentingan hidup beragama yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
6 Saluran-Saluran Terjadinya Mobilitas Sosial beserta Contoh dan Penjelasannya – Mobilitas sosial ialah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari satu lapisan ke lapisan yang lain. Perpindahan tersebut bisa dipengaruhi oleh beragam hal dan memerlukan saluran serta sarana yang mendukung. Perubahan status sosial sendiri bisa terjadi dari kedudukan tinggi menuju kedudukan rendah. Bisa pula dari kedudukan rendah menuju kedudukan lebih tinggi. Yuk, simak ulasan lebih lengkapnya berikut ini! 6 Saluran-Saluran Terjadinya Mobilitas SosialDaftar Isi6 Saluran-Saluran Terjadinya Mobilitas Sosial1. Angkatan Bersenjata 2. Lembaga Keagamaan3. Lembaga Pendidikan4. Organisasi Politik5. Organisasi Ekonomi6. Organisasi Profesi atau Keahlian Daftar Isi 6 Saluran-Saluran Terjadinya Mobilitas Sosial 1. Angkatan Bersenjata 2. Lembaga Keagamaan 3. Lembaga Pendidikan 4. Organisasi Politik 5. Organisasi Ekonomi 6. Organisasi Profesi atau Keahlian Secara sederhana, mobilitas sosial bisa dimaknai sebagai perubahan status sosial seseorang dari satu tingkat menuju tingkat lainnya. Perubahannya bisa mengarah ke tingkat lebih tinggi maupun lebih rendah. Sementara saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial ialah seseorang atau sekelompok orang yang sudah sukses melakukan proses mobilitas sosial pada lingkungan di mana ia bekerja. Ada banyak sekali salurannya seperti dalam penjelasan di bawah ini. 1. Angkatan Bersenjata Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan tempatnya bekerja maupun berkarya. Termasuk pula dalam lingkungan kerja angkatan bersenjata. Angkatan bersenjata ialah organisasi dimana umumnya memakai proses promosi sebagai saluran mobilitas sosialnya. Promosi tersebut ditujukan untuk perubahan ke status yang lebih tinggi. Contoh saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial ini ialah seorang polisi yang sukses menangkap seorang teroris. Pencapaian tersebut sangat bermanfaat bagi negara sehingga dihargai oleh masyarakat. Lantas, kemungkinan polisi tersebut meraih kenaikan pangkat. Tatkala polisi tersebut naik pangkat atau jabatan, status sosialnya di masyarakat juga meningkat. Selain karena meraih prestasi, polisi yang membela tanah air dan negara juga mempunyai status sosial cukup tinggi di masyarakat. Angkatan bersenjata memang terkenal mempunyai garis komando tegas. Jadi, para prajurit wajib sekali patuh sepenuhnya pada perintah atasan. Sehingga, kenaikan statusnya sangat bergantung pada kedisiplinan dan intelektualnya. Hal tersebut membuat mereka begitu dihargai oleh masyarakat. Seperti yang kamu tahu, angkatan bersenjata merupakan garda terdepan pelindung masyarakat di suatu negara. Jadi, tidak heran apabila status sosialnya terbilang tinggi. 2. Lembaga Keagamaan Saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial lainnya ialah lembaga keagamaan. Di Indonesia sendiri ada banyak sekali agama yang diakui oleh pemerintah. Mulai dari Islam, Katolik, Hindu, Buddha hingga Konghucu. Lembaga agama ialah lembaga yang menetapkan aturan mengenai tingkah laku atau kehidupan manusia di mana berhubungan dengan agama. Lembaga ini diciptakan oleh umat beragama dengan maksud untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Para tokoh agama memiliki kedudukan terhormat di dalam masyarakat. Umumnya mereka kerap memberikan nasihat keagamaan sehingga keberadaannya begitu dihargai oleh masyarakat luas. Hal ini tidak terbatas pada satu agama saja. Misalnya saja tokoh agama Islam, umumnya sangat dihargai oleh masyarakat beragama Islam. Kemudian, tokoh agama Katolik begitu dihargai oleh masyarakat beragama Katolik. Di samping itu, sikap toleransi membuat masyarakat menghargai tokoh agama yang berbeda. Mari mengambil contoh saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial dalam lembaga agama Islam, yakni MUI. MUI ialah pihak yang mempunyai peran penting dalam memutuskan fatwa-fatwa berkaitan dengan kehidupan umat Islam. Fatwa MUI menjadi salah satu sumber rujukan masyarakat terkait fatwa, sehingga keberadaannya begitu dihargai. Kalau kamu mengamati berita, biasanya MUI kerap menyampaikan fatwa terkait halal atau haramnya suatu hal. Lembaga keagamaan juga bisa mengangkat status sosial seseorang ketika berjasa dalam perkembangan agama. Misalnya saja ustadz yang membimbing umatnya dengan baik sehingga status sosial umatnya juga bisa naik. 3. Lembaga Pendidikan Saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial berupa lembaga pendidikan sepertinya sangat familiar di telinga. Lembaga pendidikan mampu membuat seseorang mengalami mobilitas sosial vertikal ke atas. Lembaga pendidikan sendiri ialah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kualitas hidup, baik itu dari segi etika, intelektual, relasi hingga finansial. Lembaga pendidikan mampu membuat seseorang menaikkan strata sosial dari yang sebelumnya rendah ke posisi lebih tinggi. Jadi, orang yang menempuh pendidikan berkesempatan untuk naik tingkat. Contohnya saja seorang anak yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu lantas memperoleh beasiswa untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kemudian, sang anak mempelajari ilmu secara rajin di perguruan tinggi. Lantas, mulai menerapkannya dengan membuka bisnis keluarga. Begitu bisnis keluarganya sukses, maka status sosial mereka bisa meningkat pula. Banyak sekali tokoh publik yang pada mulanya miskin lalu statusnya meningkat setelah berkesempatan mengakses pendidikan. Coba kamu perhatikan berapa banyak pemilik bisnis besar yang dulunya berasal dari keluarga miskin. Banyak dari mereka berupaya mengenyam pendidikan. Lalu, ilmunya diterapkan dalam membuka bisnis. Menaikkan status ini tidak harus berupa bisnis. Misalnya saja seorang anak miskin memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Lantas, setelah lulus ia bekerja sebagai PNS untuk mengabdi di lingkungan masyarakat. Lembaga pendidikan bukan hanya dianggap sebagai saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial. Namun juga dianggap social elevator perangkat karena terbukti mampu membawa seseorang naik dari kedudukan rendah menuju kedudukan tinggi. Jadi, semakin tinggi pendidikan yang mampu ditempuh, kesempatan untuk naik tingkat juga semakin tinggi. Apalagi di zaman globalisasi seperti sekarang ini, sudah banyak pekerjaan yang memerlukan kemampuan dan jenjang pendidikan tinggi. 4. Organisasi Politik Saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial lainnya ialah organisasi politik di mana anggotanya akan merasa loyal dan berdedikasi begitu memperoleh posisi tinggi. Mirip dengan militer, organisasi politik mampu membuat status sosial anggotanya meningkat. Organisasi politik ialah sekelompok orang yang bergerak dalam bidang politik dan ilmu kenegaraan. Organisasi ini mempunyai peran dalam pembentukan tatanan sosial dan menentukan nasib suatu bangsa. Anggota politik umumnya dianggap sebagai pemimpin masyarakat. Terutama apabila mereka memegang posisi tinggi atau senior, misalnya saja anggota legislatif atau eksekutif. Jadi, tampak wajar jika organisasi politik berpengaruh pada status seseorang. Menurutmu, hal apa yang secara mencolok membuat organisasi politik mampu meningkatkan status anggotanya? Anggota organisasi politik kerap tampil berorasi di depan umum mengatasnamakan partai. Aktivitas tersebut membuat namanya terkenal. Sehingga keberadaannya semakin dihargai oleh masyarakat. Hal tersebut yang membuat status sosial anggota politik semakin meningkat dalam masyarakat. Terkadang, saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial ini juga dipakai oleh orang-orang yang mempunyai pekerjaan dalam bidang politik. Contohnya, ketika seseorang ingin naik jabatan di pemerintahan, maka perlu memperjuangkan organisasi politiknya terlebih dahulu. Jadi, seseorang perlu dikenal oleh masyarakat secara luas supaya mampu menarik hati mereka. Sehingga dapat mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Rakyat, Bupati, Presiden maupun jabatan politik lainnya. Sudah banyak orang yang meniti perjuangan karir melalui saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial berupa organisasi politik. Misalnya saja presiden pertama Republik Indonesia, yakni Ir Soekarno di mana memulai dari Partai Nasional Indonesia. Kamu pasti tahu perjuangan Ir Soekarno dalam menaiki jabatan di pemerintah sampai akhirnya dikenal oleh rakyat secara luas. Lantas, ketika Indonesia meraih kemerdekaan, Ir Soekarno dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. 5. Organisasi Ekonomi Saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial lainnya ialah organisasi ekonomi. Ada banyak sekali organisasi ekonomi di tanah air, misalnya saja koperasi simpan pinjam, BUMN, BUMS dan lain sebagainya. Organisasi ekonomi sendiri ialah kelompok kerja sama antara orang-orang yang diselenggarakan guna meraih tujuan bersama dalam bidang ekonomi. Bidang yang digeluti tentu sesuai dengan nama organisasinya. Secara umum, organisasi ekonomi mempunyai tujuan untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Aktivitas utamanya bisa berupa produksi barang maupun jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Organisasi ekonomi mampu membantu menaikkan pendapatan seseorang sehingga status sosialnya turut meningkat. Biasanya pendapatannya meningkat ketika prestasi seseorang meningkat dan jabatannya tinggi di dalam organisasi ekonomi. Mengapa pendapatan bisa membantu meningkatkan status sosial? Karena pendapatan tinggi akan membantu meningkatkan kekayaan. Jadi, kekayaan tinggi ini menyebabkan naiknya status seseorang. Organisasi ekonomi bersifat terbuka dan siapa saja boleh mencoba menaikkan jabatan di sana. Misalnya saja ketika suatu perusahaan BUMN membuka pemilihan posisi manajer keuangan. Maka, setiap karyawan boleh mencalonkan diri untuk posisi tersebut. Biasanya banyak karyawan tertarik untuk berkampanye. Akan tetapi, perusahaan boleh menetapkan syarat atau kualifikasi khusus misalnya terkait kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi manajer keuangan. Ketika seseorang sudah berhasil meraih posisi tinggi seperti manajer, lantas pendapatan besar di perusahaan dapat diraih. Lantas, ia akan menjadi sosok yang dihormati oleh masyarakat. Ketika membahas saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial berupa organisasi ekonomi koperasi, tidak terlepas dari koperasi. Koperasi mempunyai tujuan untuk menyejahterakan seluruh anggotanya sehingga mampu membantu dalam menaikkan status anggotanya. 6. Organisasi Profesi atau Keahlian Para profesional umumnya akan membentuk wadah guna menampung aspirasi para anggotanya yang mempunyai profesi sama. Jadi, organisasi profesi ialah himpunan orang-orang dengan profesi sama dan bertujuan untuk memperjuangkan profesinya. Organisasi profesi bukan hanya menjadi wadah untuk menampung orang-orang dengan profesi sama. Namun juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan para anggotanya. Jadi, aktivitasnya bukan sekedar membahas profesinya. Organisasi profesi bisa menjadi salah satu dari saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial secara vertikal ke atas. Karena memuat banyak orang dengan profesi sama sehingga mereka terbilang jauh lebih kuat dalam memperjuangkan peningkatan profesinya. Apakah kamu pernah tentang salah satu jenis organisasi profesi yang ada di tanah air? Ada banyak sekali contohnya dalam beragam bidang. Misalnya saja ikatan advokat yang memperjuangkan hak asasi manusia. Contoh lainnya ialah Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia, Persatuan Propaganda Indonesia. Kemudian masih ada Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dan lain sebagainya. Banyak hal di dalamnya yang mampu membantu peningkatan status di masyarakat. Melihat berbagai contoh ini, apakah kamu sudah pernah mendengar informasinya? Misalnya saja pernah melihatnya di berita yang ditayangkan oleh televisi. Saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial ini bisa menjadi wadah bagi individu yang tergabung di dalamnya untuk memperoleh nama. Sehingga, akan dianggap menempati lapisan atas di masyarakat. Setelah membaca informasi tentang mobilitas sosial, ada yang perlu kamu pahami terkait kedudukan seseorang di masyarakat. Kedudukan tinggi tidak menjadi jaminan atas kualitas moral dan perilaku seseorang. Dalam kehidupan bermasyarakat, pasti akan ada yang namanya perubahan. Misalnya perubahan kedudukan seseorang atau sekelompok orang. Perubahan itu bisa terwujud karena adanya saluran-saluran terjadinya mobilitas sosial. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
MenurutUndang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers, bahwa yang dimaksud dengan pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari,memperoleh,memiliki, menyimpan , mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan , suara, gambar , suara dan gambar Soal di atas berkaitan dengan mobilitas sosial dan poin yang ditanyakan dalam soal adalah saluran mobilitas sosial melalui lembaga perkawinan. Mobilitas sosial diartikan sebagai gerak perpindahan kedudukan seseorang dari satu kelompok status ke kelompok yang lain. Mobilitas dapat terjadi secara vertikal vertikal naik yang disebut dengan social climbing, dan vertikal turun yang dikenal dengan social sinking, horizontal, dan lateral geografis. Berdasarkan gambar pada soal di atas, terdapat foto orang yang menikah dengan pakaian adat daerah maka saluran mobilitas yang digunakan seseorang dalam melakukan mobilitas adalah lembaga perkawinan. Melalui lembaga perkawinan, status seseorang dapat berpindah naik apabila status dari laki-laki atau perempuan yang menikah dengannya lebih tinggi daripada individu tersebut, dan sebaliknya dapat menjadi turun apabila seseorang menikah dengan laki-laki atau perempuan dari yang statusnya lebih rendah dari dirinya. Mobilitas sosial melalui lembaga perkawinan yang dapat menurunkan status dapat ditemui pada masyarakat dengan sistem kasta, sehingga apabila menikah dengan kasta yang tidak sama kedudukannya maka nantinya akan mempengaruhi status dirinya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah C. Pilihan jawaban A, B, D, dan E kurang tepat, karena gambar di atas tidak menggambarkan adanya mobilitas sosial melalui lembaga keagamaan, lembaga ekonomi, saluran lain, maupun organisasi keahlian. BSIPS KLS 9_compressed. perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai. bahaya atau kerugian pada pihak lain. Kenakalan remaja lebih banyak dipicu. oleh sifat atau kepribadian jiwa remaja yang masih labil dan mencari jati diri. keadaan yang sebenarya demi diperolehnya gengsi atau prestise. Dalam. Gambar tersebut menunjukkan upaya seseorang yang ingin melakukan mobilitas sosial melalui saluran ekonomi karena.. a. mendapat dukungan dari lingkungan sekitar b. menunjukkan seseorang yang memiliki keahlian tertentu c. menciptakan usaha untuk berkembang menjadi wirausaha sukses d. menjadi anggota organisasi yang memiliki minat yang sama Jawabanc. menciptakan usaha untuk berkembang menjadi wirausaha sukses
MobilitasSosial (Materi IPS Terpadu SMP Kelas 8 – Halaman 81 s/d 99) 1. Pengertian Mobilitas Sosial. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Saluran mobilitas sosial – Gerak sosial mobilitas sosial adalah perpindahan status sekelompok orang ke status yang lain. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata dari pada pada masyarakat umum terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperoleh suatu status sosial, yaitu melalui askripsi dan melalui prestasi. Askripsi adalah cara untuk memperoleh kedudukan melalui sistem kasta dan gelar kebangsawanan. Sedangkan prestasi adalah cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri. Cara inilah yang banyak ditempuh orang untuk mencapai status yang lebih tinggi.baca juga bentuk-bentuk mobilitas sosialDalam gerak sosial, terutama gerak sosial ke atas, menurut Pitirim A. Sorokin, terdapat saluran-saluran tertentu di dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut disebut social circulation sirkulasi sosial. Dengan melalui saluran tersebut, maka masyarakat bisa naik status sosialnya ke status sosial yang lebih tinggi dan langsung saja untuk lebih jelasnya berikut ini daftar 8 saluran mobilitas sosial dan contohnya menurut Piritim A. Sorokin lengkap beserta BersenjataAngkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan seorang prajurit yang berjasa pada negara karena menyelamatkan negara dari pemberontakan, ia akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan pangkat/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah. Mereka yang sukses berkarir dalam angkatan bersenjata berarti telah membela nusa dan bangsa sehingga status sosialnya naik di tengah KeagamaanLembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan agama seperti ustad, pendeta, biksu dan lain misalnya mengajarkan bahwa semua manusia sama dimata Allah SWT hanya ketakwaan yang membedakan. Dengan ini praktis para ulama dan ustadz yang memiliki keahlian lebih baik dari segi ilmu agama dan ibadahnya akan mendapatkan status sosial yang lebih tinggi dari PendidikanLembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran mobilitas sosial yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator perangkat yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status PolitikSeperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya anggota partai politik juga dianggap tokoh masyarakat terutama yang memiliki jabatan tinggi. Para anggota partai ini juga yang akan mengisi kursi pejabat legislatif dan ekonomiOrganisasi ekonomi seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat Profesi / KeahlianOrganisasi keahlian seperti Persatuan Artis, Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI, Persatuan Wartawan Indonesia dan lain sebagainya dapat menjadi saluran bagi terjadinya mobilitas ini dikarenakan di dalam organisasi ini terdapat struktur yang memungkinkan untuk terjadinya mobilitas sosial, baik horizontal maupun perkawinan dapat menaikkan status seseorang dan menjadi saluran mobilitas sosial. Seorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan naik strata dan akan dihormati karena pengaruh KeolahragaanMelalui organisasi keolahragaan seseorang dapat meningkatkan statusnya ke strata yang lebih tinggi. Seseorang yang ahli misalnya dalam bidang sepakbola dan ia bermain agus untuk timnya kemudian menyumbang banyak prestasi, maka status sosialnya akan daftar saluran mobilitas sosial lengkap beserta contoh dan penjelasannya. Semoga informasi diatas bisa bermanfaat dan menjadi referensi ilmu pengetahuan bagi kita semua. Permasalahanpermasalahan tersebut berkaitan dengan kualitas dan kuantitas penduduk, seperti masalah kemiskinan, masalah kesehatan, masalah pengangguran, dan lain-lain. Galeri Pengetahuan Mobilitas sosial merupakan salah satu fenomena sosial yang selalu terjadi dalam kelompok masyarakat. Contohnya adalah bagaimana seseorang yang sebelumnya berada di bawah garis kemiskinan dapat menjadi seseorang yang kaya akibat dari kecerdasannya dalam berusaha yang dibarengi kerja keras. Ya, pergerakan, perubahan status sosial segala bidang disebut dengan mobilitas sosial. Mobilitas sosial juga merupakan salah satu fenomena yang terjadi akibat dari pengaruh Interaksi Sosial. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian mobilitas sosial di bawah ini. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 82. Lengkapnya, Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial. Selain pengertian di atas, beberapa ahli lain juga memiliki pendapat senada, yakni sebagai berikut. Paul B. Horton mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Kimball Young dan Raymond W. Mack mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya. Anthony Giddens mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda. Horton & Hunt mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 83. Selain contoh indah yang sebelumnya sudah dikemukakan di atas, mobilitas sosial juga dapat mencakup seseorang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk memulai usaha baru namun ternyata gagal dan akhirnya jatuh miskin. Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah. Jenis Mobilitas Sosial Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah. Namun ada juga yang tidak bergerk ke atas dan ke bawah. Malah pergerakannya hanya secara horizontal saja. Hal tersebut karena terdapat beberapa jenis mobilitas sosial, yang dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yakni mobilitas sosial vertikal, dan mobilitas horizontal. Berikut adalah penjelasan dari jenis dan macam-macam mobilitas sosial. Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi social climbing maupun turun ke tingkat lebih rendah social sinking Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 85. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjabaran dari kedua jenis mobilitas vertikal tersebut. Mobilitas Vertikal Naik ke Atas Social ClimbingSocial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi. Contoh mobilitas sosial vertikal ke atas adalah bagaimana seorang karyawan berprestasi berhasil menduduki jabatan kepala bagian, manajer, bahkan hingga direktur di suatu perusahaan. Mobilitas Vertikal Turun ke Bawah Social Sinking Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya. Contoh mobilitas vertikal ke bawah adalah seorang pegawai eksekutif diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan, sehingga ia menjadi pegawai biasa. Mobilitas Horizontal Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 87. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Contohnya adalah bagaimana seorang guru memutuskan untuk pindah dari sekolah ke sekolah lain tetap menjabat menjadi guru lagi. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. Perbedaan Mobilitas Vertikal dan Horizontal Jadi dapat dengan mudah dijelaskan bahwa perbedaan mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal adalah terjadi kenaikan atau penurunan derajat dari status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam mobilitas vertikal seperti dari miskin menjadi kaya, sementara dalam mobilitas horizontal tidak terjadi perubahan derajat, hanya berpindah objek sosialnya saja, seperti berpindah ke perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial Mengapa terjadi mobilitas sosial? Apa yang menjadi pendorongnya? Lalu jika mobilitas sosial tidak terjadi, apa penghambatnya? Terdapat beberapa faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial yang akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini, mulai dari faktor pendorongnya terlebih dahulu. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah faktor struktural, individu, sosial, ekonomi, politik, dan kemudahan akses pendidikan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor pendorong mobilitas sosial menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 88-92. Faktor Struktural Faktor struktural yang dimaksud adalah bagaimana suatu struktur dalam kelompok masyarakat memungkinkan atau tidak memungkinkan seseorang untuk mengalami mobilitas sosial. Contohnya, dengan struktur atau sistem demokrasi, setiap warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan politik yang tinggi. Hal tersebut berlainan dengan sistem komunisme yang dibarengi oleh kepemimpinan tirani. Warga tidak memiliki suara dan hak pilih, sehingga pemerintah dapat menentukan mobilitas sosial seenaknya. Kemungkinan terjadi mobilitas sosial naik sangatlah sulit bahkan hingga tidak mungkin rakyat biasa dapat menjadi pemimpin. Struktur masyarakat Indonesia seharusnya sangatlah terbuka, karena kita menerapkan sistem demokrasi. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden. Kedudukan yang tinggi bukan lagi didasarkan pada keturunan, tetapi pada kemampuan hingga kemudian dipercaya menjadi pemimpin. Faktor Individu Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Semua berpengaruh secara bersama atau masing-masing. Contohnya, dua orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal itu karena keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut. Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki sikap ambisius dan komitmen terhadap pekerjaannya. Faktor Sosial Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya untuk mencapai kenaikan status sosial. Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang telah dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi. Oleh karena itu, faktor sosial yang saat ini dimiliki oleh seseorang belum tentu membuatnya puas dan menjadi pendorong bagi mobilitas sosial. Faktor Ekonomi Keadaan ekonomi juga dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi yang baik akan memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya. Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan primer dan hal tersebut akan menghambat mobilitas sosial. Namun ini juga dapat menjadi faktor pendorong bagi orang-orang yang merasa kesulitan. Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas sosial adalah keadaan ekonomi, karena ingin keluar dari garis kemiskinan dan berada pada keadaan ekonomi yang lebih baik. Faktor Politik Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Kondisi negara aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan. Kondisi ini tentu berbeda dengan situasi Indonesia pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut, situasi politik dalam negeri tidak menentu. Belanda masih berusaha menguasai Indonesia sehingga memilih perang baru. Beberapa pemberontakan juga terjadi, yang membuat pemerintah lebih sibuk mengurus keamanan negara daripada meningkatkan perekonomian. Hal ini jelas memengaruhi mobilitas sosial warga negaranya. Kemudahan dalam Akses Pendidikan Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan. Contohnya, pada zaman penjajahan, pendidikan sulit didapat bangsa Indonesia. Akibatnya, masyarakat terkungkung dalam kebodohan. Jangankan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membaca saja sebagian besar rakyat Indonesia tidak bisa. Jangankan melakukan mobilitas sosial, mengetahui ada hal ini saja tentu terbatas pengetahuannya. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Sebetulnya faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang telah dipaparkan di atas pada dasarnya juga merupakan faktor penghambat mobilitas sosial apabila kondisinya dibalik menjadi keadaan buruknya. Namun terdapat dua faktor penghambat mobilitas sosial yang dapat menjadi hambatan terbesar yang harus diselesaikan bersama, yakni kemiskinan, dan diskriminasi. Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas. Saat ini, negara Indonesia masih memiliki penduduk miskin ± 12%. Hal ini menjadi hambatan dalam mobilitas sosial. Karena itulah, pemerintah berusaha mengurangi kemiskinan tersebut dengan berbagai cara. Dengan hilangnya kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengakses berbagai fasilitas dasar dan memudahkan mobilitas. Diskriminasi Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bangsa, suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia. Contohnya, dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia. Saluran-saluran Mobilitas Sosial Bagaimana caranya agar mobilitas sosial itu terjadi? Melalui jalur apa setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan atau instansi tempat ia sedang berkarya? Apa saja saluran-saluran yang memungkinkan mobilitas sosial terjadi? Berikut adalah saluran-saluran mobilitas sosial dan contohnya. Pendidikan Pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator perangkat yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Mengapa? Karena melalui pendidikan, setiap orang diberi kesempatan untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contohnya, seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang perguruan tinggi lewat beasiswa. Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Saat ia berhasil menjadi pengusaha sukses, otomatis status sosialnya juga meningkat. Organisasi Politik Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Seorang anggota partai politik yang profesional dan punya dedikasi tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status yang semakin tinggi dalam partainya. Bisa jadi ia akhirnya menjadi anggota dewan legislatif, gubernur, atau bahkan presiden. Organisasi Ekonomi Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Contoh organisasi ekonomi itu antara lain koperasi dan badan usaha. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan anggota dapat diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya. Organisasi Profesi Contoh organisasi profesi yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI, Ikatan Dokter Indonesia IDI, Himpinan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI, dan organisasi profesi lainnya. Bagaimana organisasi profesi dapat menjadi sarana saluran mobilitas vertikal? Karena organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya. Sebagai contoh, organisasi profesi guru Persatuan Guru Republik Indonesia merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru. Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dampak Mobilitas Sosial Apakah dampak dari terjadinya mobilitas sosial? Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas social climbing, tentu semua orang akan merasa senang. Akan tetapi, selalu ada tiga kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas, dan ke samping. Dengan demikian, terdapat dampak positif dan negatif dari mobilitas sosial, yakni sebagai berikut. Dampak Positif Mobilitas Sosial Dampak positif mobilitas sosial meliputi mendorong seseorang untuk maju, mempercepat tingkat perubahan sosial, dan meningkatkan integrasi sosial. Berikut ini adalah penjelasannya. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata satu ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang. Kita dapat membedakan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Pada masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita menjadi camat, bupati, atau gubernur karena tidak adanya kesempatan untuk itu. Namun sekarang banyak yang termotivasi dan bahkan berhasil menjadi pemimpin di berbagai bidang. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contohnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Artinya, diperlukan peningkatan kualitas pendidikan pula. Meningkatkan Integrasi Sosial Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi atau kesatuan sosial. Contohnya, anggota masyarakat akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosialnya yang baru sehingga tercipta integrasi sosial. Dampak Negatif Mobilitas Sosial Suatu yang memberikan dampak positif biasanya akan diiringi oleh dampak negatifnya pula. Tidak terkecuali dengan mobilitas sosial. Dampak negatif mobilitas sosial adalah terjadinya konflik dan gangguan psikologis. Berikut adalah penjelasannya. Terjadinya Konflik Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa menjelma menjadi konflik ketika kedua pihak yang terlibat dalam persaingan saling mencoba untuk menghentikan keinginan masing-masing pihak. Gangguan Psikologis Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya pensiun, menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan merambat ke penyakit fisik. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Denganmelalui saluran tersebut, maka masyarakat bisa naik status sosialnya ke status sosial yang lebih tinggi dan dihormati. Saluran Saluran Mobilitas Sosial. Dan langsung saja untuk lebih jelasnya berikut ini daftar 8 saluran mobilitas sosial dan contohnya menurut Piritim A. Sorokin lengkap beserta penjelasannya. Angkatan Bersenjata – Mobilitas sosial merupakan gerak dalam struktur sosial. Di mana terjadi perpindahan individu atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. Tujuan seseorang melakukan mobilitas sosial tentunya untuk mendapatkan perubahan. Perubahan tersebut mencakup dalam beberapa hal, misalnya perubahan dalam segi ekonomi atau buku Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan 2004 karya Bagong Suyanto, disebutkan ada enam faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Berikut penjelasnnya Faktor struktural Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang dapat dan harus diisi, serta kemudahan untuk memperolehnya. Ada dua aspek dalam faktor ini, yaitu struktur pekerjaan dan perbedaan tingkat kelahiran. Baca juga Jenis dan Dampak Mobilitas Sosial Contoh struktur pekerjaan, masyarakat yang menggantungkan ekonominya pada sektor industri cenderung memperluas lapangan kerja di tingkat menengah dan atas. Hal ini menyebabkan mobilitas sosial dalam masyarakat industri cenderung tinggi. Sementara perbedaan tingkat kelahiran berhubungan dengan perbedaan tingkat kelahiran antara masyarakat berstatus sosial rendah dengan masyarakat berstatus sosal menengah dan atas. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan tingkat kelahiran antara desa dan perkotaan. Individu Faktor individu mengacu pada kualitas seseorang. Baik itu dilihat dari segi pendidikan, ekonomi, penampilan, atau keterampilan pribadi. Status Sosial Ketika manusia dilahirkan, ia akan mengikuti status sosial yang dimiliki oleh keluarganya. Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh keluarganya, dapat memicu terjadinya mobilitas tersebut demi memperoleh status yang lebih baik dari status yang diwariskan oleh keluarganya. Baca juga Kedudukan Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal Ekonomi Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi juga salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. Misalnya, bagi sebagian masyarakat yang tinggal di daerah kurang menguntungkan. Tentu akan mendorong mereka untuk melakukan urbanisasi ke kota secara besar-besaran. Dengan harapan mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Demografi Kependudukan Faktor kependudukan mengacu pada bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk dalam suatu wilayah. Pertambahan tersebut berdampak pada sempitnya pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, dan kualitas lingkungan menjadi buruk. Masalah tersebut dapat memicu seseorang untuk melalukan migrasi ke wilayah lain yang lebih baik. Baca juga Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Cirinya Situasi Politik Kondisi politik yang tidak stabil dalam suatu wilayah juga dapat memicu terjadinya mobilitas sosial. Biasanya seseorang meninggalkan wilayah tersebut demi memperoleh jaminan keamanan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Secaragaris besar media sosial dan jaringan sosial menggunakan sistem yang sama yaitu media daring yang terhubung dengan internet. Pada media sosial dan jaringan sosial, ada banyak orang yang saling terhubung satu sama lain tanpa dibatasi dengan batas geografis, ruang, bahkan waktu dengan tujuan untuk saling berkomunikasi, berbagi sesuatu Alokasiwaktu bekerja berkaitan dengan pembentukan sebuah manajemen waktu yang harus dilakukan oleh istri demi keberlangsungan pekerjaan yang mereka emban. gambar-gambar, foto-foto, benda-benda pahat yang melanggar susila dan kesopanan agama, yang merangsang kehidupan seks pada waktu tertentu daripada norma-norma kondisi setempat yang dapat .
  • fsj1v60x7o.pages.dev/214
  • fsj1v60x7o.pages.dev/717
  • fsj1v60x7o.pages.dev/920
  • fsj1v60x7o.pages.dev/463
  • fsj1v60x7o.pages.dev/564
  • fsj1v60x7o.pages.dev/333
  • fsj1v60x7o.pages.dev/208
  • fsj1v60x7o.pages.dev/226
  • fsj1v60x7o.pages.dev/813
  • fsj1v60x7o.pages.dev/976
  • fsj1v60x7o.pages.dev/416
  • fsj1v60x7o.pages.dev/272
  • fsj1v60x7o.pages.dev/44
  • fsj1v60x7o.pages.dev/487
  • fsj1v60x7o.pages.dev/836
  • deskripsikan gambar tersebut berkaitan dengan saluran mobilitas sosial