Tothe Promised Land. Jalan-jalan ke Jepang ini adalah perjalanan perdana gw ke luar negeri. Jalan-jalan ini tanpa agen travel, itinerary ke jepang selama 9 hari ini disusun sendiri oleh teman yang sering bolak-balik ke Jepang. Di perjalanan ke jepang ini gw menuju berbagai kota: Tokyo, Osaka, Kyoto, dan terakhir Fuji.
Jepang. Negara yang satu ini sering banget saya denger yang bagus-bagus nya. Orangnya yang taat aturan, sopan, transportasi nya yang nyaman banget, intinya kalau traveling kesana itu juga aman banget deh. Tapi begitu saya kesana ternyata saya melihat dari sisi yang berbeda. Entah, saya mendapat pengalaman yang tidak mengenakan selama di Jepang. 1. Transportasi Ketika lagi menunggu kereta Transportasi nya super ribet, saya sendiri aja sering nyasar dan salah naik kereta. Nanya petugas nya malah dioper-oper, katanya harusnya naik kereta itu. Begitu mau naik kereta itu, nanya ke petugas yang lain lagi, katanya harusnya naik kereta yang satunya lagi. Saya dan teman-teman kebanyakan jadi abis waktunya untuk mencari jalan. Liat Google Maps pun bingung. Waktu itu kami malah sempat terpisah turun kereta nya di hari ketiga kami di Kyoto. Harusnya turun di stasiun mana, tapi karena Google Maps nya hp teman saya menyarankan di stasiun sebelumnya, jadi dia malah turun duluan. 2. Makanan Ichiran Ramen Banyak orang yang bilang makanan di Jepang itu enak-enak semua. Saya pun sebelum ke Jepang sudah list makanan yang mau dicoba ketika di Jepang. Banyak banget list nya. Tapi saat traveling itu, teman-teman saya hanya ingin mencari makan yang lokasinya dekat dengan kami saja waktu itu. Kalau ikutin list, kebanyakan lokasinya agak jauh, atau restorannya belum buka. Jadi akhirnya list itu tidak terlalu banyak dipakai. Karena makan asal nemu aja selama disana, jadi yang saya cicipi itu ya kebanyakan biasa saja. Tidak seenak yang dibilang sama kebanyakan orang. Walaupun begitu, saya tetap ada cobain makanan populer nya disana, seperti Ichiran Ramen, Menbaka Fire Ramen, Melon Pan. Cremia Yang paling saya suka malah bukan makanannya, tapi es krim nya. Ya, es krim di Jepang saya akuin itu enak-enak banget. Japanese Soft Matcha yang beli dipinggir jalan, es krim yang ada di vending machine, dan yang paling saya rekomendasikan adalah Cremia. Itu wajib banget dicoba! Es krim paling enak yang pernah saya coba malah. 3. Penginapan Airbnb Kyoto Pas lagi cari penginapan, saya tadinya mau ada 1 penginapan yang Ryokan gitu. Terus bisa sambil pake Kimono/Yukata. Tapi sayangnya ternyata penginapan seperti lumayan mahal. Karena trip ke Jepang kemarin itu ceritanya mau hemat, jadi kami cari di airbnb yang murah tapi keliatannya masih ok. Tapi karena itu, saya beneran bisa trip hemat ke Jepang. Ternyata penginapan selama di Jepang kami itu tidak begitu ok. Lokasinya agak jauh dari transportasi. Harus masuk ke gang-gang gitu, agak susah carinya. Kamarnya juga sempit buat kami berlima. Kamar mandi nya juga apalagi, sempit banget. Airbnb yang di Osaka yang paling parah, bayangin deh. Toilet dan kamar mandi dipisah. Begitu buka kamar mandi, itu depannya persis pintu buat ke toilet. Kamar mandi nya itu transparan. Orang mandi juga keliatan dari luar. Jadi kalau ada yang mau ke toilet, terus ada yang lagi mandi, ya keliatan. Toilet nya juga tidak ada air buat cebok-cebok, atau siraman otomatis yang dari toilet nya itu. 4. Aman / Tidak Gion Jepang ternyata terkenal juga night life nya. Apalagi pas saya di Kyoto, saya menginap di daerah Gion yang memang banyak Geisha nya dan daerah red district juga. Saat malam-malam melewati daerah itu, banyak bar/pubs, banyak pula para mucikari yang sedang menawarkan promosi ke cewe/cowo yang lewat. Asal kita tidak liat-liat ke arah mereka, aman saja sih. Tapi waktu pas di Osaka, teman saya bilang dia melihat sendiri ada bapak-bapak jail yang suka foto/rekam dari bawah kalau ada cewe pake rok gitu. Ini sih sebenarnya mungkin ada dimana-mana ya. Di minimart Jepang juga ternyata banyak jual majalah-majalah seperti itu. Saya cukup shock sebetulnya. Jepang yang selama ini saya denger bagus-bagusnya, kok malah begini. Jadi kalau ditanya aman atau tidak, bagi saya jawabannya adalah 5050. Intinya sih, harus bisa jaga diri aja apalagi sebagai seorang wanita. Dimanapun itu berada, tetap harus berhati-hati dan berjaga diri. 5. Bahasa with our Japanese friends~ Tadinya saya pikir bahasa tidak menjadi masalah selama di Jepang. Ternyata orang Jepang minim sekali bahasa Inggrisnya, mirip seperti orang China. Bahkan anak muda nya juga tidak bisa berbahasa Inggris. Kalau di Korea, anak muda nya masih bisa bahasa Inggris. Jadi kalau nanya jalan juga enak, bisa nanya-nanya gitu. Nah, tapi kalau di Jepang susah banget. Tadinya saya pikir harusnya mereka ada yang bisa bahasa Mandarin juga. Tapi kebetulan yang kami temui tidak bisa bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Kami pun akhirnya memakai Google Translate yang fitur voice nya, biar bisa komunikasi dengan mereka. Waktu saya di USJ, saya berkenalan dengan cowo orang Jepang. Dia tidak bisa bahasa Inggris. Jadi kami tidak terlalu banyak mengobrol. Saya terkesan saat mau berpisah, dia membungkuk 90 derajat. Padahal tadinya saya mau berjabat tangan dengan dia. Eh dia malah membungkuk. Kocak juga LOL 6. Cuaca Rainy day Awalnya saya pikir musim panas di Jepang itu bakalan panas banget. Eh ternyata hujan dong selama saya di Jepang, kecuali 2 hari terakhir di Jepang nya aja yang baru cerah. Mood buat jalan-jalan jadinya kurang bagus karena cuaca. Buat foto-foto atau video juga jadi males. Karena sudah ribet pegang payung, pegang HP buat liat maps, dan kalau pindah kota sambil gerek-gerek koper juga. Hujannya juga biasanya awet banget dari pagi sampai malam lagi. Deres pula. Intinya sih, sebelum merencanakan mau ke Jepang, harus liat perkiraan cuaca dulu. Kira-kira kalau di bulan itu atau tanggal itu, hujan atau tidak. 7. Teman Seperjalanan Teman seperjalanan saya dari dulu kurang lebih itu-itu aja, tapi kadang ada yang baru ikut juga. Selama ini tidak ada masalah dengan teman seperjalanan. Jadi jalan-jalan itu selalu seru dan menyenangkan. Nah yang ke Jepang kemarin, ada 1 yang baru ikut. Dan entah kenapa suasana jalan-jalan nya itu sangat tidak mengenakan. Semua pada egois, tidak mau mengalah, kalau akhirnya mengalah pun, suasananya tetep jadi ga enak. Apakah ini karena terpengaruh oleh orang itu? atau karena memang style jalan-jalan nya sudah berbeda? Entahlah. Tapi yang jelas ini trip paling ga nyaman selama saya jalan-jalan. Teman seperjalanan itu memang sangat penting. Kalau ga cocok, mau jalan-jalan ke tempat yang indah sekalipun akan menjadi tetap tidak mengenakan. Kapok ke Jepang lagi? Karena ada begitu banyak pengalaman tidak menyenangkan selama di Jepang, kalau ditanya kapok atau ngga ke Jepang lagi? Jawabannya adalah tidak. Justru saya masih penasaran dengan Jepang yang orang-orang bilang bagus itu. Tapi mungkin dengan teman perjalanan yang berbeda, musim yang berbeda, kota yang berbeda juga pastinya. Kalau ke Jepang lagi, saya ingin sekali explore Tokyo dan Jepang bagian utara seperti Hokkaido dan Shirakawa-Go kalau lagi musim dingin.
Namjatownadalah pengalaman indrawi, dari aroma makanan Jepang yang lezat hingga lampu-lampu atraksi taman yang berkelap-kelip. Setelah kunjungan penuh energi ke Namjatown, mungkin pecinta kuliner yang lapar dapat menjelajahi jalan-jalan kota dan mencoba beberapa hidangan di beberapa restoran terbaik Tokyo?Review naik pesawat JAL ke Jepang ini saya buat karena sebelumnya saya sudah bikin review naik pesawat ANA di “Rasanya Naik Pesawat ANA?” . Nah, silakan bagi kamu yang bingung mau naik yang mana di antara All Nippon Airways ataupun Japan Airlines, bisa membaca review kedua penerbangan jempolan dari Jepang ini. Duh, sudah berkali-kali naik penerbangan terbaik Jepang, tapi belum pernah naik Garuda Indonesia nih. Kedip-kedip siapa tahu dapat sponsor ke Jepang dari Garuda Indonesia, he-he-he. Berikut ini adalah sedikit cerita pengalaman saya naik pesawat ke Jepang dengan JAL. Soekarno Hatta Internasional Terminal 2 ⇒ Bandara Narita Internasional Terminal 2 /JAL 726 4 Maret 2017 2125 WIB 5 Maret 2017 0635 waktu Jepang Sayangnya, saya nggak bisa membocorkan harga tiket pesawat Japan Airlines. Maklum, semua dibiayai oleh sponsor. Jadi, saya akan membahas tentang pengalaman saya naik pesawat JAL saja ya. ^^ Karena ini bukan kali pertama naik pesawat milik Jepang, saya sudah sedikit santai. Pertama, dari segi keamanan saya sudah sangat yakin sehingga lebih tenang dan bisa duduk cantik di kursi tanpa deg-degan lagi. Ternyata di luar dugaan, banyak lho orang Indonesia yang naik pesawat ini! Saat duduk di kelas ekonomi, rasanya seperti nggak ada orang Jepang nya. Karena sebagian besar penumpanganya adalah orang Indonesia. Kursinya terbagi dalam urutan 2-3-2. Sialnya, saya dapat yang tiga banjar dan dapat kursi di tengah. Jadi susah gerak deh. Namun, memang yang selalu saya keluhkan adalah tempat duduknya kurang nyaman. Selama perjalanaan saya nggak bisa tidur sama sekali. Jadi sampai di Jepang saya jadi zombie! Soal makanan, saya mendapatkana makanan khas Jepang. Sayangnya, untuk rinciannya saya kurang begitu ingat karena ngatuk berat tetapi nggak bisa tidur. Alhasil saya hanya makan salad dan buahnya saja. Bayangkan kamu dipaksa sarapan saat masih dini hari begitu, wkwk. Maklum, namanya juga penerbangan malam. Makan pokok saya saya berikan untuk penumpang di kursi sebelah. Kalau tidak salah, makanan utama berupa miso soup dan soba. Kamu juga mendapatkan satu set Yakult. Minuman lain yang ditawarkan adalah wine, kopi, jus, dan teh. Bandara Narita Terminal Internasional Terminal 2 ⇒ Soekarno Hatta Internasional Terminal 2 /JAL 729 16 Maret 2017 1800 waktu Jepang 17 Maret 2017 0010 WIB Sementara itu, pengalaman balik ke Indonesia ini lebih kerasa Jepangnya. Karena mayoritas penumpang di kelas ekonomi juga orang Jepang. Saya sendiri duduk berdampingan dengan seorang nenek dari Jepang. Kami asik mengobrol saat makan malam. Untuk menunya, saya tidak memfoto karena sudah tepar berhari-hari jalan kaki di Jepang. Kalau dihitung-hitung, sepertinya jauhnya jalan kaki saya di Jepang selama 12 hari ini sama seperti jumlah jalan kaki saya di Indonesia selama 1 tahun! He-he-he. Maklum suka mager di tempat tidur. Ada catatan yang bisa kamu jadikan referensi jika akan terbang dengan JAL. Check-in sendiri di tempat yang disiapkan saat naik pesawat JAL ke Jepang Apakah JAL melayani check-in penumpang? Sebenarnya, mereka melayani check-in penumpang, khususnya untuk penumpang luar Jepang yang sering kebingungan. Saat berangkat, saya dibantu untuk check-in oleh petugas check-in barang. Ampun ya mas. Barulah saat balik ke Indonesia, saya menyempatkan waktu untuk hangout di Bandara Narita dan mempelajari semuanya biar nggak gaptek lagi. Saya sengaja datang dua jam sebelum waktu check-in barang untuk muter-muter mengagumi arsitektur bandara dan mempelajari teknologinya. Hangout di Salah Satu Kafe di Narita Saya juga belanja oleh-oleh, makanan sore di kafe, hingga mencoba coin locker bandara. Akhirnya, melihat sebuah alat untuk check-in sendiri. Yang kamu butuhkan adalah paspor. Kamu cukup men-scan paspor dan memasukan kode booking. Maka sudah bisa check-in di sini. Nggak perlu antre panjang dan kamu juga bisa milih tempat duduk. Di sini disediakan banyak tempat check in mandiri, jadi makin nyaman deh. Barulah setelah mendekati waktu boarding, saya melakukan check-in bagasi. Perhatikan barang bawaan saat naik pesawat JAL ke Jepang Oh iya, saat akan terbang masuk ataupun keluar dari Jepang, kita nggak boleh membawa sayuran hidup dan tanaman lain sepeti bunga ya. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit tanaman, baik masuk atauun keluar dari Jepang. Jadi disortir lagi barang yang kamu bawa sudah sesuai dengan kebijakan atau belum. Artikel Terkait Tips Lolos Imigrasi dengan Bebas Visa Jepang Tips Menginap di Bandara Internasional Kansai Gratis Cara Mudah Transfer Pesawat Domestik ke Internasional di Bandara Haneda Inilah sedikit review pengalaman naik pesawat ke Jepang JAL. Semoga bisa menjadi sedikit gambaran buat kamu yang mau backpacker ke Jepang, Jadi begini ya rasanya naik pesawat ke Jepang? ha-ha-ha. Senang dengan review ini? Bagikan dengan teman dan travel buddies Anda dengan menggunakan tombol social media share dibawah ini!
Mulaidari alat mandi, pernak-pernik, sampai alat rumah tangga. Harganya pun tak lebih dari 15.000 rupiah saja/item. Dengan mengikuti tips jalan jalan ke Jepang di atas, saya rasa dengan budget 9 juta kamu sudah bisa menikmati keindahan Negeri Sakura. Jadi tunggu apalagi, angkat ranselmu dan segera jelajahi Jepang sekarang juga!“Never go on trips with anyone you do not love.” –Ernest Hemingway Setelah menempuh perjalanan darat selamat 3,5 jam dari kota Matsumoto, pukul kami tiba di Tokyo. Kami turun di Ginza 6, tepat di depan Uniqlo–salah satu brand asal Jepang, yang sudah membuka banyak cabang di Indonesia juga. Subscribe Aisaidluv Kami menuju sebuah Mall, kebetulan adik sepupu lagi cari sepatu Adidas yang berlokasi di lantai 5. Terus masih membuntuti adik sepupu menuju Kade Spade, jalan kaki sekitar 800 meter. Sore itu, Ginza cukup ramai tapi tidak padat sekali, sangat menyenangkan. Musim dingin yang saya rasakan pun saat itu, tentu saja tidak sedingin di Hokkaido. Jalan-jalan ke Jepang saat musim gugur Setelah puas berada di Ginza, kami melanjutkan perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan kami melaju menuju Harajuku, dan gelap sempurna membungkus malam yang sudah berganti dengan kerlap kerlip serta terangnya cahaya lampu. Kota Tokyo meski terlihat padat, namun tetap terasa menyenangkan, saya terus mengamati Tokyo sejak tiba siang menjelang dari balik kaca mobil, hingga berganti malam menuju ke tempat berikutnya. Sembilan tahun tidak melihat Tokyo, tetap menyisakan rindu yang sama, kekaguman yang sama, rasa aman juga rasa nyaman yang sama. Rupanya, jejak kenangan di kota ini, begitu kuat dan dalam. Sepertinya, saya akan selalu merindukan Tokyo, tempat impian-impian masa kecil saya bermula, ingin melihat dunia. Dulu, rasanya itu mimpi yang terlalu muluk. Sekarang, saya bersyukur karena dulu pernah memimpikan negeri ini untuk dikunjungi, sehingga membuat saya semakin yakin, bahwa Tuhan selalu mendatangkan rezeki dari arah yang tak pernah diduga. Dan mengantarkan saya melihat dan menikmati tempat-tempat yang dulu hanya diimpikan, namun dalam perjalanan hidup saya, alhamdulillah ternyata terwujud 🙂 Sebenarnya, saya tidak menyangka bisa mengulang perjalanan ke negara ini, tapi sepertinya saya akan selalu merindukan untuk mengulang perjalanan ke Jepang, sebab Jepang itu, salah satu negara yang tidak akan bosan dikunjungi. Seru kayaknya kalau bisa merantau ke negeri ini! Eits, melanturnya udahan dulu Ai, sebab sudah sampai di tempat tujuan!!!!!! 😀 Malam itu, meski sudah menempuh perjalanan darat yang cukup panjang, rupanya semangat menjelajah dan jalan-jalan tak juga menyurutkan langkah saya. Kemudian Pak Kardi–guide selama roadtrip di Jepang, membawa kami menyusuri Takeshita Street di Harajuku. Saya seolah bernostalgia ke masa sembilan tahun lalu saat menyusuri jalan ini bersama teman-teman, tak disangka bisa menginjakkan kaki lagi di sana bersama keluarga. Apakah ke Harujuku kali ini saya memakai kostum Harajuku yang biasanya cenderung cerah dan meriah? Ataukah saya memakai kostum Harajuku yang syar’i? 😀 Saya tidak kepikiran juga sih, buat pakai kostum Harajuku saat ke sana, lagi pula bawaan saya cenderung minimalis, tidak bawa banyak baju, dan tak berniat beli baju juga di Harajuku. Jadi, tentu saja malam itu saya menikmati jalan-jalan di Harajuku sambil berbaur dengan pengunjung Harajuku 😀 Milan, Italy Buku-buku yang saya baca di tahun 2019 Harajuku malam itu tetap ramai, lebih banyak anak muda yang saya lihat. Nah, kalau mau belanja dengan harga cukup terjangkau bisa datang ke Daiso, tapi waktu itu jiwa belanja saya memang sedang payah, alias nggak niat belanja, jadinya ya jalan-jalan saja sambil membuntuti tante juga adik-adik sepupu. Berhubung kami sudah lapar, cari yang simpel saja, maka pilihan malam itu dengan terpaksa membatalkan wiskul ramen halal, dan pilihan jatuh pada Mc Donalds. Persiapan traveling musim dingin Makan malam di Mc D yang ada di Harajuku, dekat Daiso, saya pilih menu Shrimp Burger. Setiap makan Mc D selama di Jepang, saya selalu memilih menu yang sama, “Kenapa menu Shrimp Burger ini nggak ada di Indonesia, ya?” pikir saya. Saya sangat suka menu ini, cukup satu, dan mengenyangkan, dan rasanya juga enak. Sudah lama saya tidak minum minuman bersoda, memang bukan penggemar minuman tersebut, tapi entah kenapa malam itu saya pengen banget minuman bersoda, dan kesampaian, alhamdulillah. Perut sudah kenyang, kami jalan lagi dan masuk ke salah satu toko yang menjual kit kat green tea, terus mampir ke Sketcher. Habis dari Sketcher, kita jalan lagi dengan jalan yang sama saat kita datang, karena mobil menunggu di sana. Eh tapi mampir lagi ke toko. Makin malam, makin rame ternyata, saya tidak tahu tutup jam berapa. SUBSCRIBE AISAIDLUV Jalan-jalan ke Jepang saat musim dingin Dari Harajuku pukul 1950 kami menuju hotel yang ditempuh dengan waktu 26 menit. Kami menginap di Agora Place Asakusa, tepatnya di lantai 10. Ke Tokyo kali ini, saya memang tidak banyak mengeksplor, seperti kunjungan pertama yang memang city tour di Tokyo saja, tidak mengunjungi perfektur lain. Dan tidak sempat ke Shibuya lagi. Agora Place Asakusa Tiba di hotel, kemudian guide kami check in. Saya langsung mengamati lobi yang tidak seberapa luas, tamun terasa nyaman dan menyenangkan. Kemudia mata saya tertuju pada sebuah sertifikat yang tersimpan rapi di rak. Alhamdulillah kali ini ternyata kami stay di hotel yang sudah bersertifikat halal. Insha Allah semua makanan yang tersedia terjamin halal. Alhamdulillah, senang sekali bisa menginap di hotel ini 🙂 Alhamdulillah stay di hotel yang sudah bersertifikat halal. Insha Allah semua makanan yang tersedia terjamin halal SUBSCRIBE AISAIDLUV Doa dan Impian Selesai bersih-bersih dan salat berjamaah, malam itu kami istirahat sebab besoknya seharian kami akan pergi ke Tokyo Disneyland. Day 9 in Japan Rabu, 15 Januari 2020 Tokyo Disneyland Pagi saat sarapan, hujan deras mengguyur Tokyo, menemani sarapan kami. Beruntung kali ini sarapannya santai, dan bisa memesan menu sesuai keinginan. Kabar baiknya, semua makanan yang disajikan Insha Allah halal. Breakfast Menu – Loco moco 🙂 Itadakisamu 🙂 — saya memilih menu ini, favorit nih 😀 Breakfast menu Japanese set grilled fish — ini pilihan menu adik sepupu Memu breakfast chicken grilled –menunya adik sepupu Kami berenam, memilih tiga menu berbeda. Senang sekali akhirnya bisa makan miso soup halal. Di beberapa tempat sebelumnya, kita harus tanya ingredients-nya, sebab tidak semua miso soup yang kami temui kandungannya halal. saya suka suasana di restoran Keep & Touch ini. Selesai sarapan, kami bersiap. Mobil sudah menunggu kami dari beberapa menit yang lalu. Kemudian kami berangkat dari hotel menuju Tokyo Disneyland, perjalanannya kurang lebih sekitar 30 menit. Sesampainya di lokasi, hujan sudah reda, meskipun cuaca belum cerah. Kami berharap hari itu bisa main sampai malam, hingga firework dan tempat tersebut tutup. Namun, pak driver sudah bertanya kepada petugas saat kendaraan kami diperiksa dan akan memasuki kawasan Disneyland, info dari petugas, hari itu tidak ada firework, hanya ada show pada siang dan pukul 7 malam saja. Sebetulnya ke Tokyo Disneyland kali ini, kami bisa sampai melihat firework-nya, namun berhubung cuaca musim dingin kali itu tidak memungkinkan, jadi kami hanya bisa menerima dan menikmati permainan di taman bermain tersebut 🙂 HELLO TOKYO DISNEYLAND Entah kenapa, kalau main ke theme park itu, begitu masuk disambut musik-musik ala disney, bawaannya kepala jadi rileks saja. Taman yang menyediakan berbagai jenis permainan yang bahkan untuk ukuran dewasa banyak yang menantang, tapi saya tidak merasa takut, bawaannya senang saja. Kalau harus pilih wisata alam atau wisata taman bermain, tentu saja saya lebih menyukai wisata alam. Tapi kalau pun tidak ada pilihan dan diajak ke taman bermain, dengan senang hati saya tetap bisa menikmatinya. Sebilan tahun lalu, saya ngiler banget pengen ke Disneyland, tapi waktu itu trip saya tidak mengunjungi Disneyland, melainkan Disneysea, yang jaraknya tidak jauh, sama-sama berada di Tokyo pula. Saya bersyukur, alhamdulillah saat ke Jepang kali ini, saya diajak bermain di Tokyo Disneyland. Om sempat bertanya pada saya, “Ai, apakah kamu berani naik wahana seperti rollercoaster sama adik-adik sepupu?” Tentu saja saya mengangguk senang sambil bilang “Mauuuuuuuu” 😀 Hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika mengunjungi Tokyo Disneyland Cek jadwal Disneyland. Pastikan kunjungan ke sana bukan saat libur anak-anak sekolah biar tidak terlalu padat pengunjung. Triknya mesti memilih hari kunjungan yang jumlahnya tidak terlalu penuh, saat itu saya ke sana pas weekdays, bukan weekend. Kalau bisa, sekalian juga cek hari yang cuacanya cerah dan tidak hujan. Kalau sudah yakin, silahkan tiket bisa booking tiket online, lebih baik beli tiket dulu sebelum datang, karena kalau beli tiket on the spot, perlu antri saat membeli tiketnya. Untuk pembelian tiket online salah satunya bisa cek di website resmi Tokyo Disneyland resort, atau bisa juga via travel agent. Saat tiket sudah ditangan, dan masuk area theme park, bersiaplah untuk menikmati banyak permainan. Tak lupa, saya mengambil map guide, pas dicek eh kok bahasa Jepang dan ku tak mengerti >.< Terus nyari lagi ketemu deh map guide edisi bahasa Inggris. Suasana yang saya rasakan begitu memasuki kawasan Tokyo Disneyland, tentu saja musiknya yang khas ala Disney. The Wizarding world of Harry Potter di USJ, Osaka-Jepang Welcome to Tokyo Disneyland 🙂 Meskipun cuaca mendung, tapi ternyata tak menyurutkan niat para pengunjung, saya kira pengunjungnya sedikit, ternyata tetap banyak kawan! -_- Eh tapi senangnya, ternyata ada anak-anak sekolah rombongan yang datang juga, kalau di tempat saya semacam piknik sama teman-teman dari sekolah, entah apa namanya kalau di Jepang. Yang pasti, seneng banget dong ketemu anak-anak sekolah. Sebelum mengeksplor terlalu jauh, kami mampir dulu ke toko suvenir buat beli topi 😀 *pengen banget pakai topi minie mouse gitu* adudu saya macam anak-anak saja 😛 Tuh kan, saya beli topi bareng anak-anak sekolah kayaknya 😀 di tempat ini, duh jadi berasa kayak anak-anak sekolah lagi deh 😛 Selesai beli dan memakai topi yang masing-masing kami pilih, maka kami keluar dari toko dan perlahan bergerak jalan. Awalnya, saya ingin sekali berfoto dengan latar belakang kastil disney, sayangnya saat kami tiba di sana, sedang dalam tahap renovasi terkait persiapan Tokyo dalam menyambut olimpiade musim panas 2020. Setelah peta di dapat, maka putuskanlah atraksi apa yang ingin dikunjungi, mengingat ada banyak permainan dan tempatnya luas, maka mesti tahu permaianan apa yang diinginkan, untuk menghemat waktu juga. Perhatikan detail peta, karena akan sangat membantu untuk mengetahui area apa saja yang terdapat di Tokyo Disneyland. Disneyland yang berlokasi di Urayasu, Chiba, Jepang ini pertama kali dibuka pada 15 April 1983. Taman bermain ini terdiri dari beberapa area World Bazaar Adventureland Westernland Critter Country Fantasyland Toon Town Tomorrowland Kemudian, Om dan Tante mempersilahkan dua adik sepupu dan saya untuk bebas bermain apa saja dan kalau sudah lapar tinggal ketemuan saja. Sementara Om, Tante dan adik sepupu yang paling kecil memasuki wahana untuk anak-anak. Adik sepupu yang paling kecil saat itu usianya baru 6 tahun, belum semua permainan yang ada di disneyland bisa dinikmatinya. Untuk yang membawa anak kecil ada persyaratan yang harus diperhatikan, sebab ada beberapa atraksi mensyaratkan tingga badan tertentu, seperti di area Tomorrowland, untuk wahana Space mountain minimal tinggi badan 102 cm, wahana Star Tours The Adventures Continue minimal tinggi badan 102 cm. Area Toontown untuk wahana Gadget’s Go Coaster minimal tinggi badan 90 cm, dll. Maka, kami bertiga pamit sama Om, Tante juga adik sepupu yang paling kecil untuk bermain wahana lain. Sebelum bermain, kami menuju Fastpass Ticketing Machine. Sesuai saran Pak Kardi-guide kami, untuk jangan lupa menuju Fastpass Ticketing, hanya memasukan tiket tanpa perlu bayar lagi. Guide kami hanya mengantarkan kami sampai pintu masuk dan tidak menamani selama kami di Disneyland. Saya dan kedua adik sepupu memasukkan tiket. Tinggal masukin tiket saat masuk, maka tak berapa lama akan keluar tiket ini. Sangat menghemat waktu antri, sementara dapat antrian dengan jarak waktu pukul 1600-1700, maka kami bisa bermain yang lain duluan 🙂 *tiket ini jangan sampai hilang ya, nanti pas mau masuk antrian di jam yang tertera, kita harus memperlihatkan tiket ini kepada petugas untuk di scan dan kita baru diperbolehkan masuk* Awalnya pas di pintu masuk, guide ngasih tahu hal ini, saya kira Fastpass FP itu semacam fast track yang ada di Dufan atau express di USS, di mana ada additional cost, tapi ternyata saat di Tokyo Disneyland ini tidak ada additional cost, huwaaa senangnya 😀 Tapi, tidak semua wahana tersedia tiket Fastpass FP. Hanya wahana yang berlogo Fastpass FP ini yang merupakan wahana favorit pengunjung. Tak heran untuk antrian biasa, membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasuki satu wahana -_- Namun, jika punya tiket Fastpass, bisa masuk melalui pintu khusus Fastpass dengan antrian tidak sebanyak antrian yang biasa. Jadi, sebaiknya kalau kamu ke Tokyo Disneyland, setelah masuk maka segeralah mengambil tiket Fastpass ini 🙂 Tiketnya bisa didapatkan secara gratis. Lokasi tempat pengambilannya tidak jauh dari pintu masuk wahana tersebut, seperti wahana yang saya pilih saat itu space mountain, lokasinya berdekatan antara tiket fastpass dengan wahana permainan yang dipilih. Perlu diketahu bahwa satu tiket fastpass hanya berlaku untuk satu orang saja. Perhatikan juga tiket ini bisa digunakan sesuai rentang waktu yang tercantum di fastpass. Apabila datang telat melewati rentang waktu tersebut, maka tiket fastpass akan hangus. Sebaliknya, jika belum waktunya, maka belum bisa memasuki wahana tersebut. Nah, sambil menunggu penggunaan tiket, maka kami memanfaatkan waktu untuk masuk ke wahana lain. Berikut ini beberapa wahana yang menyediakan tiket fastpass Wahana Space Mountain di area Tomorrowland Wahana Star Tours The Adventure Continue di area Tomorrowland Wahana Monster Inc. Ride & Go Seek di area Tomorrowland Wahana Buzz Lightyear’s Astro Blasters di area Tomorrowland Wahana Splash Mountain di area Critter Country Wahana Big Thunder Mountain di area Westernland Wahana Pooh’s Hunny Hunt di area Fantasyland Wahana Haunted Mansion di area Fantasyland Sebelum menikmati wahana permainan, pas banget ada pertunjukkan Mickey, Minnie dan kawan-kawan, sehingga saya dan adik sepupu menikmati pertunjukkan tersebut berbaur dengan banyak pengunjung yang sudah duduk dan berdiri rapi di pinggir – pinggir. Seneng deh lihat pertunjukkan ini ditambah musiknya yang bikin senang Untuk antisipasi, ternyata mereka sudah siap memakai kostum yang dirangkap dengan jas hujan transparan, wow well prepared sekali ya 🙂 tetap semangat menghibur meski cuaca mendung Setelah puas menikmati pertunjukkan, kami memutuskan untuk bermain di area Tomorrowland, tapi sebelumnya mampir ke area Toon Town Gadget’s Go Coaster **** Wahana Gadget’s Go Coaster ini berada di are Toon Town, cukup seru dan menyenangkan, cuma kurang lama. Beruntung saat tiba di sini, antriannya belum panjang, hanya menunggu pengunjung lain selesai kemudian tibalah giliran kami. Selesai menikmati permainan ini, langsung ke area Tomorrowland. Pokoknya saya berada dipermainan ini super kilat rasanya, haha. Star Tours ***** Wahana ini salah satu wahana favorit para pengunjung dan dari artikel yang saya baca masuk dalam wahana terbaik di Tokyo Disneyland. Kamu penggemar star wars? Yuk, main ke sini 😀 *Saya bukan penggemar star wars tapi Harry Potter, tapi dikarenakan adik sepupu suka, maka sebagai solidaritas sesama saudara, saya mau menenami, kan adik sepupu yg laki-laki walau bukan penggemar HP, waktu ke USJ, mau main juga* — kami suportif 😀 Bersiap menikmati STAR TOURS 😀 Wahana ini menurut saya cukup seru, dan tentu saja ya… kita akan bertemu dengan C-3PO & R2D2 selama perjalanan melalui ruang dan waktu. Selamat berpetualang di Star Tours 😀 Habis menikmati wahana ini, saya mau berfoto di depan tulisan Star Tours, tiba-tiba disamperin sama petugas baik hati dan ramah yang seakan bisa memahami saya pengen punya foto bertiga bareng dua adik sepupu tapi entah kepada siapa meminta tolong, dan jadilah dia memfoto saya bersama ketiga adik sepupu, ah senangnya tapi foto tidak saya tayangkan, menyangkut izin penayangan pada kedua adik sepupu, hehe. Habis dari sini rencananya kami mau ke wahana Haunted Mansion sama Monster Inc. Ride & Go Seek, sayangnya sedang dalam tahap renovasi. Terus kami bingung mau naik apa, kemudian saat sedang berdiri sambil membaca peta masing-masing di mana sedang berdiskusi mau ke mana lagi, kami disamperin tiga petugas yang cantik-cantik, terus ditanya dalam bahasa Inggris alhamdulillah nanyanya nggak pakai bahasa Jepang, “Ada yang perlu dibantu?” Saya bilang tidak, terima kasih. Terus saya tanya, bolehkah kita foto bersama. Terus mereka mengiyakan dengan ramah. Saat kami berlima difoto oleh salah satu petugas, eh tiba-tiba ada seorang pengunjung yang menawarkan untuk mengambil foto kami berenam tiga petugas dari star tours, dan saya bersama dua adik sepupu. Saya jadi terharu, duh mereka baik-baik sekali 🙂 Baru di USJ dan Tokyo Disneyland saya benar-benar merasakan pengalaman bermaian di theme park yang bukan sebatas bermain saja, namun juga menerima keramahan dari para petugasnya, mereka tahu juga paham bagaimana menyamankan para pengunjung. Memang mereka bekerja, tapi walau bekerja mereka terasa tulus melakukannya, dan rasanya tuh bikin makin betah deh mainnya, hehe. Lagi-lagi foto kece dengan muka semringah tidak bisa saya tayangkan di blog *mesti izin sama para petugasnya yang entah kapan bisa ketemu lagi 😛 Usai berfoto, kami bertiga memilih untuk jalan dan tidak berdiri buat diskusi lagi, takut disamperin para petugas yang mungkin mengira kami tersesat haha 😛 Kami ngacir dan saya mengajak dua adik sepupu untuk main ke Pooh’s Hunny Hunt. Saat tiba di lokasi, antriannya panjaaaang, jadi nggak semangat pengen masuk, terus di sana ternyata ketemu adik sepupu yang paling kecil dan baru saja keluar habis menikmati permainan ini, jadi ya sudahlah saya tak jadi masuk wahana tersebut, cukup diceritain sama adik sepupu saja, malas antrinya panjang banget dan sudah lapar. Habis itu, kami kumpul berenam lagi dan makan siang menjelang sore. Rasanya hari terasa begitu cepat, sementara saat musim dingin tersebut tentu saja malam datang begitu cepat, di mana sekitar pukul lebih sunset sudah tiba, dan magrib sekitar pukul Habis makan, pas ngecek jam ternyata pukul 1545-an, dan kami bersiap untuk menukar tiket fastpass. Mengunjungi desa Shirakawa-Go, situs Warisan dunia UNESCO, di Jepang Space Mountain **** Setelah kami bertiga sampai di depan petugas untuk menyerahkan tiket fastpass, ternyata tiket salah satu adik sepupu saya nggak ada di saku, sebelum saya sempat bilang untuk memberikan tiket saya, adik sepupu langsung lari ke tempat kami makan. Setelah lebih dari 10 menit belum muncul dan saya masih terus berdiri, salah satu petugas pria yang menjaga tiket masuk menyuruh saya untuk duduk, saya menurut saja. Terus saya telpon adik sepupu, ternyata tiketnya beneran hilang, terus saya tanya masih mau main nggak, dia bilang mau, terus saya bilang sudah ke sini lagi biar teteh nggak usah masuk, dan tiket fastpass-nya saya kasih buat adik sepupu, dan saya memintanya untuk segera datang. Sepuluh menit kemudian muncul, terus saya bilang ke petugasnya bahwa tiket saya akan ditukar posisinya untuk adik sepupu karena punya hilang. Tanpa disangka dan diduga sang petugas baik hati ini memperbeolehkan saya dan adik sepupu untuk masuk, kami bertiga diperbolehkan masuk. Alhamdulillah, arigatogozaimashita 🙂 saya terharu dan berkali-kali bilang terima kasih. Pengalaman yang rasanya akan selalu saya ingat akan kebaikan hati petugasnya. Mungkin ini terlihat biasa, tapi saya sangat menghargai kebaikan petugasnya. Permainan space mountain menurut saya seru, semacam naik rollercoaster, cukup menegangkan karena tak bisa menebak arah, tapi buat saya, permainan ini mesti dicoba saat ke Tokyo Disneyland. Puas menikmati wahana dan dapat pengalaman menarik di sini, terus kami bergabung berenam lagi. Buzz Lightyear’s Astro Blasters**** Foto diambil siang hari, tapi masuk ke wahana ini pas sudah malam Sebagai penutup, akhirnya kami bisa main bersama-sana dan memilih wahana Buzz Lightyear’s Astro Blasters untuk kami coba. Cukup mengantri setengah jam, akhirnya bisa menikmati wahana ini, di mana kami bisa merasakan keseruan menaiki kendaraan yang dilengkapi dengan blasters. Satu kendaraan bisa untuk berdua. Jangan lupa untuk mencoba menembak objek yang ditunjuk sebanyak mungkin dan periksa berapa skor yang bisa diperoleh. Waktu itu saya dapat skor sekitar saja. Senang sekali, setidaknya ada satu kenangan di mana kami berenam berada dan merasakan permainan di wahana yang sama. 🙂 Malam sudah larut, kemudian saat akan keluar kami menyaksikan pertunjukkan sekitar pukul Meski tanpa firework, tetap saja menyenangkan menikmati hari di Tokyo Disneyland yang biasa buku mulai pukul hari biasa dan pukul hari libur. Di penghujung akhir permainan saat kami akan keluar, tapi mampir dulu ke toko suvenir, nganterin tante dan adik-adik sepupu Sebelum pintu keluar, kalau mau belanja pernak-pernik silahkan mempir ke toko suvenir. Di depan pintu keluar, kami sudah dijemput guide. Rencananya pulang mau naik kereta, namun adik sepupu yang paling kecil sudah kelelahan sehingga kami tidak jadi, dan menggunakan kendaraan yang sama seperti saat datang. Dari Tokyo Disneyland, kami langsung ke hotel. Karena semua sudah lelah, maka untuk makan malam sudah nggak kepikiran mau wiskul di mana. Meski dekat hotel ada beberapa restoran, tapi pilihan kami jatuh ada restoran yang ada di hotel. KEEP & TOUCH Kami makan malam di Keep & Touch American Restaurant, di mana menunya aman dan insha allah halal 🙂 Pilihan saya malam itu langsung memilih menu penutup saja tanpa pembuka dan tanpa menu utama. Toh porsinya besar sekali 😀 Menu Banana HONEY toast, rasanya ennnnaaaaak banget 🙂 Benar-benar menu yang menggiurkan dan menjadi menu penutup yang sangat lezat untuk mengakhiri malam di Tokyo. Until I see you, Tokyo 🙂 Setelah makan, kami langsung ke kamar hotel, bersih-bersih, terus salat, kemudian packing dan tidur sebab keesokan hari kami harus pulang -_- Day 10 in Japan Kamis, 16 Januari 2010 Pukul 0700 kami check out dari Agora Place Asakusa Hotel, menu sarapan kami boleh dibawa, kami dapat menu burger. Sampai di Haneda International Airport, kami berpamitan pada bapak driver yang sudah menemani perjalanan kami mulai dijemput dari Nagoya Airport hingga mengantarkan kami roadtrip. Kemudian setelah check in, kami berenam berpamitan pada pak Kardi, guide kami selama di Jepang. Kami pulang dengan pesawat SQ, dan transit di Singapura. Mobil yang kami gunakan saat road trip dari Perfektur Aichi di jemput dibandara Nagoya, terus ke Shirakawa go di perfektur Gifu, ke Matsumoto di perfentur Nagano hingga ke perfektur Tokyo Perjalanan 10 hari ke Jepang di awal dekade ini, sungguh akan menjadi perjalanan yang sangat memorable dalam hidup saya, dan sepertinya saya tidak akan bisa move on dari Jepang -_-. Semoga saya bisa mengambil banyak pelajaran berharga dengan perjalanan ini, bisa mencontoh hal-hal baik dari orang-orang Jepang yang bisa saya contoh. Dan perjalanan ini jauh lebih indah berkat adanya Om, Tante, dan tiga adik sepupu kesayangan. What a great journey! 🙂 Terima kasih 🙂 Happy traveling! 🙂 Apakah kamu suka traveling? Baca juga traveling ke Australia travelling ke New Zealand traveling ke Jepang pertama,kedua traveling ke Inggris traveling ke Prancis traveling ke Spanyol traveling ke Italia traveling ke Vatican traveling ke Swiss traveling Singapore Traveling ke Turki Perjalanan umrahku traveling ke Dubai traveling ke Hongkong dan Shenzhen China traveling ke Thailand With Love, PengalamanJalan-jalan Ke Jepang : Part 1 (Kawaguchiko) Pada tanggal 2 November kemarin, gw sama beberapa teman gw memutuskan untuk melakukan travelling ke Jepang. Ya ke Jepang merupakan impian gw sejak dulu. Pengen ngerasain ke negara yang sering gw liat di anime sama di film The Last Samurai. Memang negara yang 1 ini sangat menarik karena Pada tanggal 2 November kemarin, gw sama beberapa teman gw memutuskan untuk melakukan travelling ke Jepang. Ya ke Jepang merupakan impian gw sejak dulu. Pengen ngerasain ke negara yang sering gw liat di anime sama di film The Last Samurai. Memang negara yang 1 ini sangat menarik karena sifat orang-orang Jepang itu sendiri. Gw masi ingat salah satu potongan cuplikan dimana Captain Algren Algren San kalau dipanggil orang Jepangnya diperankan oleh Tom Cruise sangat kagum dengan kepribadian orang Jepang. Ya orang Jepang bisa dibilang adalah orang yang semenjak membuka mata sampai menutup mata sangat sadar dengan apa yang dikerjakan di hari itu. Loh bukannya biasa aja? Tar dulu, coba kalian pikirkan apa yang biasa kalian lakukan sehari-hari. Pasti pada gak sanggup kan? Karena biasanya yang kita lakukan sehari-hari adalah sesuatu yang sifatnya auto pilot. Contohnya gw bangun tiap pagi, mandi terus berangkat kantor. Trus jam 6 pulang udah gitu aja terus ampe gajian. Orang Jepang melakukan itu dengan cara yang berbeda dan mereka melakukan itu dengan sempurna. Terus apa aja sih yang gw temuin disana? Berikut sharing pengalaman gw selama di Jepang. Perjalanan ke Jepang ini dimulai dari tanggal 2 November pukul gw berangkat dari CGK menggunakan Singapore Airlines. Keren gak? Kebetulan waktu itu kantor gw lagi promo tiket pesawat. Biasanya ke Jepang naik SQ untuk sekali jalan bisa 5 jutaan, nah waktu itu 5 juta sudah dapat roundtrip. Ya uda deh langsung beli. Untuk periode pembeliannya waktu itu adalah bulan Maret. Jadi gw sudah merencanakan perjalanan ini lumayan lama sekitar 9 bulan. Untuk SQ sendiri, gw cuma transit sekali yakni di Singapore. Cuma waktu itu gw sempat kesal karena pesawat SQ yang gw tumpangin rada jelek. Jujur rada kesel karena gw pikir SQ itu keren pesawatnya ternyata ga lebih bagus dari Garuda. Sesampainya di Singapore, gw harus pindah pesawat dari terminal 3 ke terminal 2. Lumayan jauh itu karena harus naik Sky Train dulu, namun buat pengalaman sikat saja lah. Untuk liat bentuk petanya Changi Airport bisa dilihat disini. Nah, ternyata pesawat yang menuju Narita itu sama dengan pesawat yang menuju ke Los Angeles yang berakibat banyak bule di dalam pesawat. Yang gw lumayan surprise adalah ketika gw naik pesawat yang ke LA ini karena pesawatnya lebih OK mirip dengan pesawat KLM yang gw tumpangin dari Belanda ke Singapore. So akhirnya gw jadi deh ngata-ngatain SQ hehe. Perjalanan dari Changi ke Narita memakan waktu 6 jam 45 menit, lumayan bikin pegel pantat dan mata sepet karena hari sebelumnya gw gak tidur karena takut ketinggalan pesawat. Ada hal yang unik yang gw laluin waktu ke imigrasi jepang karena mereka ga melakukan cap ke visanya melainkan ngasi stiker gitu. Padahal gw berharap di stempel supaya keliatan banyak capnya hehe. Oh iya, hal yang pertama lw butuhkan adalah nyalain wifi yang gw bawa dari Indonesia. Waktu itu gw nyewa di javamifi, cuma ada yang ngeselin karena waktu dinyalain ternyata gak bisa konek internet. Untung gw bisa telp ke Indonesia karena sebelumnya gw uda beli skype call in case emergency dan ternyata memang kepake disini. Dari Narita, kita langsung bergegas menuju penginapan di Shinjuku. Ada hal yang lumayan ngeselin disini karena si Rahman eh iya gw waktu ke Jepang pairingnya bareng Rahman karena beli tiketny bareng gw nanya arah ke hotel ma tukang sapu. Alhasil, gw sama rahman terombang-ambing di kereta listrik selama 2 jam. Hikmah dari nyasar ini adalah jangan pernah percaya ma tukang sapu wkwk. Tetapi pada akhirnya gw sampai juga di penginapan yakni Tokyo House Inn. Di Shinjuku, kami cuma sehari doank karena memang waktu disini hanya untuk transit menuju tujuan utama pertama kami disini yakni Kawaguchiko. Ga ada yang terlalu istimewa di Shinjuku karena tempatnya mirip-mirip Tanah Abang di Indonesia jadi ya jangan terlalu banyak berharap, bukan tempat wisata yang ramah turis. Tetapi kalau lw mw coba macam-macam ma Yakuza, disini menurut gw tempat yang tepat untuk memulainya wkwk. Btw untuk penginapannya sendiri menurut gw cukup lumayan untuk ditempatin, ranjangnya bertingkat tapi ya. Kebetulan kemarin 1 kamar isinya buat 6 orang, hanya aja kemarin yang ikut 5 orang jadi ada 1 ranjang kosong. Sayangnya kemarin gw lupa untuk foto kamarnya, cuma foto lorongnya aja. Ini kalau mau liat bentuk lorongnya. Lorong Tokyo House Inn Lumayan cozy lah kalau mau cobain, btw pemilik tokyo house inn bukan orang Jepang melainkan orang Nepal. Oh ya jangan bilang dia orang India ya, dia ga suka karena banyak yang nganggap dia India. Jadi kalau mau nginep disini terus SKSD mungkin bisa deh hehe. Siapa tau dapat diskon. Disini juga dapat breakfast cuma ya gitu, jangan berharap breakfastnya mewah. Nah kalau tampak depan hostelnya kayak gini. Maklumin kalau ada mukanya hehe Jalan Depan Tokyo House Inn Agak masuk-masuk gang gitu, mirip-mirip di Jakarta lah. Cuma ya bentuk jalannya doank. Sisanya beda ya, apalagi sifat orang-orangnya wkwk. Pas di Shinjuku, kebetulan kita menyempatkan diri ke odaiba. Nah kalau mau gampang ingat odaiba, ingat aja stasiun televisi yang pernah ada di film digimon. ini dia stasiun tvnya Sayangnya gw motoin, tapi uda gw masukin story hehe. Jadi kalau mau liat bisa follow IG gw aja haha. Nah sebenarnya bukan ini yang mw kita datengin melainkan patung liberty yang ada di odaiba. Jadi bentuk patungnya mirip banget sama yang asli, cuma ya tetep ini KW supernya mungkin hehe. Berikut fotonya Nah mirip kan? Btw kalau kesini sebaiknya jangan pake jaket terlalu tebal karena lumayan panas. Waktu di Shinjuku emang dingin, cuma pas uda sampai sini dah macam kayak Bali lebay mode ON . Di dekat sini juga banyak spot foto yang bagus untuk mengabadikan foto-foto instagramable. Contohnya kayak gini Buat yang hobi lari Nice Spot nih Ini Sebelum naik jembatannya Setelah selesai dengan Odaiba, kita langsung ke kawaguchiko sorenya. Oh iya, untuk ke kawaguchiko, butuh menggunakan JR Pass kalau mau murah karena sekali jalan kesana tiketnya sekitar 3000 yen. Di Shinjuku station, kita bisa menukar tiket JR yang sudah di beli di Indonesia. Untuk harga JR Pass sendiri lumayan bikin tekor karena harganya sudah juta sendiri. Mayan gak tuh? Tetapi itu worth banget kalau dipake buat muter2 naik kereta, kecuali lw naik taxi ya kagak guna juga. Untuk penampakannya seperti ini. Bentuk JR Pass Cara pakainya simple banget, cukup nunjukkin itu sebelum lw masuk ke stasiun. Tapi jangan lewat ke gerbang otomatis ya karena kalau salah lw bisa kena denda. Seapes2nya lw bisa ga diijinkan lagi datang ke Jepang wkwk. Terus perhatikan juga stasiun mana yang bisa dilewatin JR Pass, karena ga semua stasiun bisa dilewatin JR Pass. Oke balik lagi ke perjalanan kawaguchiko, jadi kita naik NEXT. Nah diusahakan selalu reserved seat kalau naik kereta ini karena yang non reserved seat itu rebutan kyk kereta KRL. Jadi mending luangkan waktu untuk reserved seat. Kita juga ga perlu bayar untuk reserved seat, so mending reserved seat. Perjalanan berikutnya adalah menuju ke Kawaguchiko. Jujur gw gatw ini sebenarnya tempat apa karena yang punya ide kemari adalah si Rahman. Maklum waktu menentukan itinerary paling banyak si Rahman, dia uda macam seksi acaranya gitu. Nah saat perjalanan menuju ke Kawaguchiko ada hal konyol yang bikin gw ngakak. Jadi ceritanya waktu ke stasiun menuju ke Kawaguchiko, si Rahman dan Elbert keluar belakangan karena ada barangnya yang ketinggalan. Nah gw uda bilang suruh buru2 keluar karena gatw kalau tiba-tiba keretanya jalan. Dan bener yang gw bilang apa, keretanya cuma berhenti kurang dari 5 menit dan pas si Elbert n Rahman mau keluar tiba-toba pintunya ketutup. Yang bikin ngakak adalah ada ibu-ibu Jepang yang ngeliatin gw dari luar ngeliat si Elbert ma Rahman ketutup eh tiba-tiba dia ketawa sendiri. Kampret nih emak-emak Jepang wkwk. Untuk penampakan stasiunnya seperti ini. Oh ya ini stasiun transit, untuk ke kawaguchiko dari stasiun ini harus naik kereta lokal dan makan waktu 1 jam. Jadi ya lumayan sambil nunggu. Kalau ga salah harus ngelewatin 10 stasiun untuk sampai tempat tujuan. Jadi stasiunnya dari ujung ke ujung wkwk. Mayan ya pak. Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya sampai jumpa di Kawaguchiko. Tempatnya dingin banget cuy, hampir 10 derajat. Pas pagi bahkan bisa 5 – 7 derajat. Eh tapi ini belum musim dingin ya, kalau musim dingin bisa minus. Cuma ya balik lagi ngapain lw orang tropis datang pas musim dingin. Lw ga bakal kuat badannya, wong gw uda pake jaket kulit trus baju tebal aja masi kedinginan. Untuk penampakannya daerah kawaguchiko kayak gini. Suhunya 11 derajat cuy Buat kalian yang mau main kesini, gw sarankan untuk menginap di KOE House. Etapi gw sendiri belum pernah nginep disini karena waktu dibeliin Rahman, tempatnya gw kata-katain karena bentuknya kayak Indomaret. Dan yang paling bikin gw nyesek adalah karena ternyata tempatnya deket banget sama stasiun cuy. Jadi kalau ada yang mau traveling lagi, mending coba nginep disana terus tar kasi tau gw yak? Beneran kayak indomaret gak? wkwk. Kalau mau liat penampakannya seperti ini. Indomaret Koe House Nah karena kita pindah tempat, jadi sekarang nginepnya di K’s House. Etapi jangan sampai kalian kecele ya, di daerah kawaguchiko itu ada beberapa K’s House. Jadi pastiin dulu kalian tinggal dimana karena kalau salah tar nyesek kayak gw kemarin wkwk. Emang jaraknya ga jauh, cuma gerek2 koper mah lumayan. Untuk penampakan K’s House nya. Ini tempat gw nginep Malah nyasar kemari Daerah Kawaguchiko ini mirip banget dengan Daejeon Korsel. Karena penduduknya pada jam 7 malam sudah sangat sepi. Lw akan jarang banget liat orang berkeliaran jam segitu. Tetapi bedanya kalau Daejeon itu daerah pelajar, disini daerah pertanian gitu. Gw bercita-cita kalau uda jadi orang kaya dan udah tua, gw bakal ngabisin sisa hidup gw disini karena tempatnya yang asri, gak bising, ga kuno juga tapi karena internet disini masi kencang wkwk. Hidup bagaikan di film harvest moon, yakni makan dari hasil olahan yang ditanam di lahan sendiri hehe. Di Kawaguchiko, yang paling penting untuk dieksplor adalah melihat gunung Fuji. Hanya saja selama 2 hari disini, kita ga dapat gunung Fuji. Sedih banget ya, karena bertepatan dengan mendung di daerah sana. Tetapi ya uda lah, karena kita masi bisa lihat momiji festival dan masi bisa liat shiba inu yang terawat wkwk. Untuk bisa ke momiji Festival, kita harus pergi ke stasiun tempat kita datang sebelumnya dan membeli tiket bus disana. Untuk harga tiketnya sendiri 1500 yen. Jadi disini kalian bisa pilih 2 tipe tiket yang bisa terusan seharian apa selama 2 hari. Harga tiket yang 2 hari lebih murah kalau dihitung-hitung hanya saja kami ke esokan harinya harus berangkat ke Osaka. Jadi beli yang tiket 1 hari 1250 yen kalau ga salah. Lupa hehe. Nah tiketnya itu ada yang jalur merah, biru dan hijau. Jadi waktu itu kita pilih yang jalur merah. Untuk sampai di momiji festival kalian. perlu ngelewatin sampai 14 shelter bis. Sesampainya di momiji festival berikut penampakannya. Jalan menuju Festival Ini banyak mobil lewat Nah mungkin fotonya kurang jelas, namun sebenarnya banyak banget orang yang dateng. Disana dijual berbagai pernak-pernik unik yang bikin kantong jebol kalo buat orang Indonesia wkwk. Di daerah sekitar momiji Festival, banyak sekali tempat bagus yang wajib lw kunjungin. Berikut foto-fotonya Nah kalau diliat di foto diatas, kita bisa jalan ke atas karena masih banyak tempat seru diatas sejenis temple gitu dan museum. Di museumnya sendiri ada 1 spot yang bagus buat foto. Nah kalau mau lebih bagus lagi sebenarnya bisa masuk ke dalam museumnya hanya aja kudu bayar. Duh duit lagi dah. Untuk penampakan di atasnya kayak begini Jalan setapak Jembatan Gerbang menuju museum Nah di dalamnya ada salah 1 kolam yang lumayan bagus. Bentuk kolamnya Disini kita foto bareng, berempat doank sih tapi hehe. Kalau mau naik ke atas lagi, baru deh ketemu museumnya. Halaman Museum Pardon my selfie hehe Uda sampai diatas gak akan ada tempat lagi sih. Jadi kalau mau cari tempat lain ini adalah saat yang tepat hehe. Eh tapi pas turun ada 1 rumah yang jual buah bentuknya kayak tomat. Kalian wajib beli karena harganya termasuk murah yakni 500 yen isi berapa buah. Buat informasi aja, buah ini sangat manis dan kalau di jual di tokyo harganya mencapai 350 yen per buah, jadi kalau mau cicip mending beli dimari. Nah untuk bentuk tokonya kayak gini. Toko buah enak Ketika turun, kita menuju ke tempat yang dekat danau. Disitu tempatnya banyak bunga berguguran, gatau itu sakura apa bukan. Cuma gw yakin banget kalau di musim semi, itu pasti bagus banget. Disini juga ada jalan setapak buat lari jadi tempatnya oke banget deh. Kalau mau duduk santai pakai tiker juga sebenarnya bisa hehe. Nah untuk penampakannya kayak begini. Sori kalau ada tampangnya, soalnya cuma ini doank fotonya Ganteng banget gak si negan? Nah itu yang sekitaran danau, sebenarnya sepanjang danau itu banyak tempat seru yang lain. Kalau kita punya waktu lebih sebenarnya pengen eksplor lebih jauh, karena keterbatasan waktu kita pindah tempat dulu deh. Kami menuju kereta gantung tempat bisa liat gunung Fuji karena berada diatas gitu. Nah untuk naik kereta ini biayanya 700 yen kalau ga salah untuk roundtrip dan 400 yen untuk sekali jalan. Jadi buat yang mau beli sekali jalan, gw ga ngerti tuh cara turunnya gimana wkwk. Mungkin kalian jadi ninja hatori dulu wkwk. Untuk naik kereta gantung lumayan ngantri karena memang banyak yang mau naik dan bertepatan dengan momiji festival. Harusnya ga seramai ini kalau bukan saat festival. Untuk bentuk penampakannya seperti ini. Orang pada ngantri ke atas View dari kereta gantung Keren kan? tetapi kalau yang takut ketinggian sih bisa bikin gemetaran hehe. Keretanya suka goyang-goyang sendiri pas diatas. Jadi kalau naik kereta ini banyak-banyak berdoa aja deh. Sesampainya diatas sebeneranya kalian bisa liat gunung Fuji, kalau ga mendung. Ya kemaren pas gw kesana itu mendung dan ketutupan awan. Shit banget ga tuh? Tetapi ya uda lah kan bisa kesana lain kali kalau sama pasangan eh. Untuk pemandangan dari atas seperti ini. Depan itu gunung Fuji cuma ketutupan awan Ini juga ketutupan awan Kalau mau naro harapan, cuma bayar yak Yang ini juga lonceng cinta, bayar juga Di atas juga ada hutan gitu, cuma ga berani masuk. Horor suruh bayar juga kayaknya wkwk Nah karena ga dapat gunung Fuji, kita langsung turun deh. Ya mau gimana lagi karena mendung jadi ga bisa ngapa-ngapain juga. Turunnya naik kereta gantung lagi, tapi kali ini lebih seram karena bisa langsung ke bawah tanpa ngeliat keretanya. Dan beruntung juga karena dapat giliran pertama masuk jadi bisa dapat spot buat moto. Nih kalau mau liat fotonya. Kalau dari atas Setelah muter-muter disini kita langsung menuju spot berikutnya yakni sisi lain dari danaunya. Jadi kalau misalnya kita tadi dari sisi momiji festival, kita pindah ke tempat yang lain dekat dengan jembatan. Nah dekat situ sebenarnya ada tempat mainan lama gitu, cuma gw ga kesitu karena yang lain pada gamau. Yang mau cuma Renan doank, trus kata Renan kalau mau cari mainan mending di Akihabara aja. Berhubung dia wibu jadi gw percaya aja wkwk. Nah kalau naik bisa dengan rute merah diatas, kita berhenti di shelter no 3. Itu sudah dekat sebenarnya dengan stasiun awal keberangkatan. Jadi kalau mau olahraga bisa jalan kaki, tapi ya ga usa jalan kaki juga. Tiap hari di Jepang jalan kaki mulu soalnya huft. Di dekat danau ini sebenarnya ada satu spot yang keren banget buat foto langsung background gunung Fuji. Tetapi ya itu apesnya kita gabisa foto karena lagi mendung. Sedih banget yak. Untuk penampakan sisi lain dari danau yang dekat jembatan kayak begini. Di Jepang miara binatang bisa diajak jalan-jalan sehat Ada kucing kesayangan cewe gw juga wkwk Seperti yang gw bilang sebelumnya, ada 1 spot yang wajib kalian foto pada saat hari lagi cerah karena pasti akan dapat gunung Fuji sebagai background. Nah spotnya adalah disini. Dibalik patung itu gunung Fujinya Jadi ceritanya pas minta foto ini, ada orang Jepang yang ngasi tau kalau dibelakang patung ini sebenarnya kalau cerah bakal keliatan gunung Fujinya. Nah jadi buat yang pengen foto gunung Fuji tanpa harus ke atas bisa foto dari sini ya. Untuk lanjutan perjalanan cerita gw berikutnya akan gw tulis di post yang beda ya karena ini uda lumayan kepanjangan hehe. Sampai jumpa di post berikutnya yakni Osaka.
PengalamanJalan-Jalan ke Jepang : Part 2 (Osaka) Hi, akhirnya dapat kesempatan untuk menulis lagi. Beberapa saat yang lalu gw sempat menulis mengenai perjalanan gw ke Jepang. Tadinya gw mw buat semuanya jadi 1 artikel, eh ternyata itu jadi kepanjangan. Jadi mau gamw gw buat jadi beberapa artikel.
Bila kamu memiliki waktu liburan seminggu, apakah akan cukup untuk mengeksplorasi Jepang? Jawabannya tentu saja cukup, dengan catatan kamu mengikuti itinerary Jepang 7 hari yang kami sudah perlu diingat, bahwa perjalan ke Jepang bukanlah sebuah perjalanan layaknya kisah Around the World in 80 Days. Tidak perlu mengunjungi terlalu banyak tempat, tetapi kamu tidak bisa menikmatinya. Jadi, kunci utama sebuah liburan adalah bagaimana kamu bisa memaksimalkan kunjungan ke setiap catat ide itinerary Jepang 7 hari ini untuk trip Jepang kamu selanjutnya!Day 1 Tiba di Tokyo dan Bersantai Menikmati SuasanaSumber Jezael Melgoza / unsplashBagi kamu yang berangkat dari Indonesia, pintu masuk ke Jepang dengan penerbangan langsung adalah melalui kota Tokyo. Tergantung apa jenis maskapai yang kamu gunakan, kamu akan mendarat di bandara Narita atau Haneda di kamu yang baru traveling ke Jepang pertama kali, menggunakan kereta cepat sebagai sarana transportasi menjadi rekomendasi, sehingga kamu bisa menjangkau berbagai lokasi dengan mudah dan cepat. Beberapa lokasi yang wajib kamu kunjungi di hari pertama adalahBagian pertama dari itinerary ke Jepang 7 hari adalah berkunjung ke distrik Shinjuku. Beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi antara lainfasilitas gratis di lantai 45 gedung pemerintahan kota Tokyo untuk melihat pemandangan kota Tokyomenikmati suasana di pusat hiburan Kabukichou. Di area ini, kamu bisa menikmati berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk sake yang menjadi minuman khas lainnya yang bisa kamu kunjungi adalah Odaiba, salah satu shopping center terbaru. Selain pusat perbelanjaan, Odaiba juga menjadi pusat hiburan yang banyak dikunjungi para wisatawan di restoran yang bisa kamu nikmati di Tokyo adalahDay 2 Menikmati Keindahan Taman, Melihat Sejarah Jepang, dan Terpesona dengan HarajukuSumber Elton Sa / unsplashDi hari kedua kamu jalan-jalan di Jepang, masih ada beberapa tempat yang bisa kamu kamu kunjungi di Tokyo. Beberapa di antaranya adalahHama Rikyu adalah sebuah taman kecil yang memiliki berbagai jenis pohon. Yang akan membuat kamu takjub adalah usia pepohonan yang ada di sini yang mencapai 300 tahun! Kamu bisa berjalan-jalan santai menikmati suasana sejuk di taman mengetahui sejarah Jepang dan melihat secara langsung benda-benda bersejarah peninggalan periode Edo 1603-1868? Kamu bisa langsung menuju ke Edo-Tokyo Museum untuk melihat secara langsung. Bagi yang pergi ke Jepang membawa keluarga, tempat ini cocok buat kamu bisa pergi ke kawasan Harajuku, yang melingkupi area di sekitar Stasiun Harajuku di Tokyo. Beberapa lokasi yang bisa kamu kunjungi termasukTakeshita Dori, tempat lahirnya trend busana 3 Menikmati Hari di Prefektur KanagawaSumber Pratik Bisht / unsplashDengan menggunakan Japan Rail Pass, kamu bisa pergi ke Kamakura dari Tokyo dengan membayar tiket sebesar JPY di prefektur Kanagawa, selanjutnya kamu bisa pergi ke wilayah Hakone dari Kamakura dengan biaya JPY menggunakan kereta api. Ada berbagai objek wisata yang bisa kamu kunjungi di sini, sepertiPatung Buddha raksasa di kuil KotokuinSebagai bagian dari taman nasional Fuji-Hakone-Izu, Hakone merupakan daerah pegunungan dan menjadi bagian dari Prefektur Kanagawa. Kamu bisa mengunjungi dua pesona alam yang indah yaitu gunung Fuji yang terkenal dan juga danau Ashi sebagai bagian dari tour Jepang 7 4 Mejelajahi Kyoto bagian BaratSumber Shino / selanjutnya yang bisa kamu kunjungi adalah prefektur Kyoto. Dari Hakone menuju Kyoto, kamu bisa menggunakan kereta api dengan biaya JPY Nah, kamu bisa menikmati pengalaman backpacker ke Jepang di Kyoto yang akan menghabiskan waktu 2 hari. Beberapa tempat yang wajib kamu kunjungi yaituKinkakuji merupakan sebuah kuil Zen, yang merupakan bagian dari Buddha Mahayana di Jepang. Kuil ini juga terkenal sebagai Golden Pavilion, dan merupakan landmark dari Kyoto, kamu juga bisa mengunjungi sebuah hutan bambu yang sangat ikonik, yaitu Arashiyama. Jangan lupa untuk mengambil foto ketika kamu berada di hutan bambu yang indah ini, ini merupakan sebuah kuil Shinto yang terkenal memiliki banyak torii gates. Berkunjunglah ke tempat ini sore hari agar kamu bisa melihat sunset yang indah di atas Kyoto. Berjalan santai naik ke atas menjadi pilihan terbaik banyak orang untuk menikmati 5 Selanjutnya, Explore Kyoto Bagian TimurSumber Romeo A / unsplashSetelah puas berkunjung ke bagian Barat Kyoto, kamu juga wajib untuk explore Kyoto bagian Timur. Ada beberapa lokasi wisata yang pasti akan membuat kamu yang juga memiliki aura magical dan membuat kamu terpesona sebagai bagian dari paket Jepang 7 terkenal dengan kecanggihan teknologinya, Jepang juga ternyata tetap menjaga kelestarian arsitektur bangunan klasiknya yang bisa kamu temui di Ninenzaka. Di lokasi ini, kamu juga bisa menikmati tradisi minum teh dan pemandangan bunga sakura yang sedang mekar bila berkunjung di bulan Maret hingga lelah berjalan, saatnya bagi kamu untuk mencari tempat makan yang menyajikan makanan segar yang langsung diolah di Nishiki market. Pasar ini terkenal dengan dagangan segala sesuatu yang terkait dengan 6 Berjalan-jalan Menyusuri OsakaSumber Jason Rost / unsplashWilayah selanjutnya yang juga menjadi itinerary Jepang yang wajib kamu kunjungi adalah prefektur Osaka, dengan kota Osaka sebagai tujuan utama. Kamu hanya perlu membayar JPY untuk mencapai Osaka dari Kyoto. Beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi adalahTempat pertama yang bisa kamu kunjungi di Osaka adalah Shinsekai, yang mulai berdiri sejak tahun 1910. Lokasi ini sekarang terkenal dengan berbagai restoran murah dan pakaian dengan harga yang lengkap menikmati liburan di Jepang bila kamu tidak berkunjung ke salah satu kastil yang menjadi landmark-nya Jepang, Osaka Castle! Bila perut lapar setelah berkeliling, kamu bisa mengunjungi Endo Sushi Kyobashi di area Osaka distrik bisnis terbesar di Osaka, Namba menawarkan berbagai pilihan untuk menikmati liburan, seperti Shinsaibashi dan Dotonbori yang menjadi tempat wajib bagi para 7 Kembali ke Tokyo dan Belanja Oleh-OlehSumber Ryotando / unsplashPada hari ketujuh, kamu yang melakukan solo traveling ke Jepang bisa kembali ke Tokyo untuk persiapan kembali ke Indonesia. Di sini kamu bisa mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tanah berbelanja oleh-oleh dengan jumlah yang cukup banyak? Kamu tentu membutuhkan tempat yang menjual oleh-oleh dengan harga murah! Untuk memuaskan hasrat berbelanja kamu, pergi saja ke pusat pasar tradisional, terdapat toko-toko yang menjual barang-barangnya dengan harga murah. Tidak heran bila tempat ini selalu penuh dengan para kamu yang ingin mencari barang kerajinan untuk menjadi suvenir, tempat yang satu ini bisa menjadi pilihan. Terkenal sebagai rumah bagi para perajin, kamu bisa menemukan berbagai pilihan suvenir di tempat berbelanja oleh-oleh, lengkap sudah itinerary Jepang 7 hari. Tidak perlu khawatir untuk tempat menginap di berbagai kota di Jepang, karena kamu bisa booking hotel dengan mudah di Traveloka. Liburan ke Jepang juga semakin mudah dengan berbagai aktivitas di Jepang yang bisa kamu booking lewat Traveloka Xperience! .