Bagipengguna jalan yang akan melewati ruas tol tersebut, siap-siap menemui penumpukkan kendaraan. Selama pekerjaan, tentu lajur yang diperbaiki jadi tidak bisa dilewati. Berikut ini lokasi dan jadwal pekerjaan jalan yang akan dimulai pada Senin (1/8/2022) pukul 22.00 WIB:. A. Pekerjaan Scrapping Filling Overlay (SFO) Ruas Tol Dalam Kota dan Prof. Dr. Ir. Soedijatmo

I continued my journey across Japan by Shinkansen. The 2nd city I visit in Japan is Kyoto, a city that is loved by almost every foreigners. But how come I can visit 1600 Buddhist temples and 400 Shinto shrines in just 4 days?. Which ones I should visit first? Shinkansen melaju dengan pesat melewati stasiun Tokyo. 2 jam kemudian, tepatnya jam 10 malam, saya tiba di Kyoto, kota kedua dalam rangkaian trip ke Jepang musim dingin kemarin. Karena udah capek banget setelah seharin muter-muter Yokohama, saya putuskan langsung naik bus menuju hotel. Dalam waktu 1 jam, saya udah siap istirahat demi bisa jalan-jalan ke Kyoto dengan maksimal keesokan harinya. Cuma saya agak penasaran dengan hal yang saya temui pas check-in di hotel. Resepsionisnya adalah orang Spanyol, sementara pegawai hotel yang bertugas bersih-bersih itu cowok Prancis. Keduanya mengaku udah kerja disini selama lebih dari 1 bulan pakai visa working holiday. Katanya sih mereka milih kerja di Kyoto karena suka dan betah tinggal di kota ini. Hal yang juga sering saya dengar maupun baca di beberapa travel blogs. Apa bener Kyoto se-magical itu sampai bikin banyak foreigners kepingin tinggal di kota ini?. I’ll find out very soon… JALAN-JALAN KE KYOTO IBUKOTA JEPANG YANG SELAMAT DARI PD II Every traveler hoping to get a glimpse of old Japan should visit Kyoto. Kota yang ditinggali sekitar 1,5 juta penduduk ini memiliki cultural treasures terbanyak di Jepang, mulai dari Buddhist temples, Shinto shrines, taman, dan istana yang termasuk 17 UNESCO World Heritage Site di Kyoto. Menjadikan jalan-jalan ke Kyoto bak ke surga bagi history buff seperti saya. Ibukota perfecture Kyoto yang berada di Kansai region ini dulunya bernama Heian-kyo artinya ibukota yang damai dan tenang. Saat ditetapkan sebagai ibukota Jepang yang baru pada tahun 794, Heian-kyo dibangun mengikuti model ibukota Tiongkok pada masa dinasti Tang, Chang’an. Penunjukan Heian-kyo sebagai ibukota Jepang yang baru sekaligus menandai dimulainya periode Heian dalam sejarah Jepang. Heian-kyo/Kyoto menyandang status sebagai ibukota hingga akhirnya ibukota dipindah ke Edo/Tokyo pada tahun 1869 saat Restorasi Meiji. Sepanjang sejarah, Kyoto telah berkali-kali mengalami kehancuran karena perang dan bencana alam. Namun kota di Jepang bagian barat ini selamat dari perang dunia kedua. Berkat exceptional historic value yang dimiliki Kyoto, nama Kyoto pun dihapus dari daftar kota yang ditargetkan akan dibom Amerika dengan bom atom pada perang dunia II. Makanya banyak temple, shrine, dan bangunan bersejarah lainnya yang selamat dari kehancuran berskala besar saat perang dunia kedua dan masih berdiri hingga sekarang. Kini Kyoto dikenal sebagai cultural capital of Japan dan salah satu major tourist destinations in Japan. Beberapa kota dekat Kyoto diantaranya adalah Osaka, yang berjarak hanya 43 km dari Kyoto, Nara yang berjarak 35 km jauhnya. Ke Kyoto dari Osaka hanya memakan waktu 15 menit dengan shinkansen. JALAN-JALAN KE KYOTO HOW TO GET THERE Jalan-jalan ke Kyoto saya mulai dengan naik shinkansen dari Tokyo station menggunakan 7 days JR Pass yang saya beli disini sebelum berangkat ke Taiwan dan Jepang dengan harga Seat sudah saya reserved dulu siang harinya di kantor JR di Ueno station. Jadi enak, tinggal duduk nyaman nikmatin perjalanan dan gak khawatir digusur oleh penumpang lain. Perjalanannya sendiri memakan waktu 2 jam 43 menit. Sekitar jam 10 malam, shinkansen tiba di Kyoto station. Dari stasiun Kyoto, saya langsung nyari bus stop yang berada tepat di depan stasiun dan naik bus nomor 206 untuk menuju Santiago Guesthouse Kyoto. Tiketnya 230 yen per trip dan dibayar saat akan turun dari pintu depan bus, bisa dengan cash maupun kartu SUICA/ PASMO. Kalau kamu jalan-jalan ke Kyoto, sebaiknya beli Kyoto bus one-day pass seharga 500 yen. Pass bisa dibeli langsung ke supir bus. Dengan pass ini, kamu bisa naik bus secara unlimited di Kyoto asalkan tujuan kamu berada dalam flat rate zone. Waktu itu saya belum beli pass, baru beli pass keesokan harinya. JALAN-JALAN KE KYOTO GETTING AROUND Transportasi di Kyoto ada bus dan kereta. Tapi, selama jalan-jalan ke Kyoto, saya lebih sering makai bus daripada kereta. Dan memang kerasa banget hematnya kalau pakai Kyoto bus one-day pass karena sesering apapun naik turun bus tetep cuma keluar budget 500 yen. Sayangnya waktu itu saya sempet entah kenapa males beli pass dan kesasar beberapa kali. Jadi kalau diitung-itung rugi 1000an yen gitu. To navigate myself around Kyoto, I always rely on google maps. Kamu pun gak perlu ngapalin or nyatet mesti naik bus dan/ kereta tujuan mana selama jalan-jalan ke Kyoto. Cukup buka aja browser atau google maps app dan ikutin petunjuknya. Kalau masih kesasar juga? Take it easy lah, embrace it as the art of traveling. Toh at one point, you will find the right way to the destinations. JALAN-JALAN KE KYOTO WHERE TO STAY Akomodasi saya selama jalan-jalan ke Kyoto sangatlah convenient. Santiago Guesthouse Kyoto terletak di distrik Higashiyama yang dikenal sebagai temple and historic district-nya Kyoto, tepat di seberang kuil Kiyomizu-dera! Gimana gak enak banget tuh?. Kalau mau ke Gion juga tinggal jalan kaki, lurus aja selama 15 menit. Sementara itu kalau mau jajan ada combini Family mart yang berjarak 2 menit jalan kaki. Saya bayar 2150 yen per malam disini dan nginep di Santiago selama 4 malam. Hal yang paling saya suka dari guesthouse ini adalah kamarnya. Meski judulnya dormitory, tapi kamar’nya luas disertai dengan meja dan space yang cukup buat naruh koper. Kasurnya pun meski tipis tapi nyaman dan empuk banget. Pas saya pindah ke female dormitory hari berikutnya saya malah dikasih kamar yang lebih luas dari sebelumnya. Di lantai bawah ada lounge yang bisa dipakai buat mingle with other travelers, makan, atau kerja. Kalau kamu lagi malas makan keluar selama jalan-jalan ke Kyoto, guesthouse ini juga menyediakan masakan Nepali curry dengan harga lumayan terjangkau. Kenapa kari ala Nepal? Ya udah pasti karena kokinya orang Nepal dong. Fasilitas lainnya yang mempermudah hidup saya adalah adanya coin washing machine and dryer. Downsidenya ada pada kamar mandinya yang mana dicampur cowok dan cewek. Dan kadang bagian wastafel gak begitu bersih. Ya gimana mau bersih kalau semua tamu makai area kamar mandi yang sama. Bath up pun cuma ada 2 dan karena dicampur jadinya saya males berendam disitu dan terpaksa pakai shower deh. Selain itu, kamar tidur gak ada kuncinya, jadi siapa pun bisa masuk. JALAN-JALAN KE KYOTO THINGS TO SEE & DO Dengan adanya 1600 Buddhist temples and 400 Shinto shrines to visit selama jalan-jalan ke Kyoto, 4 hari disini udah pasti gak cukup untuk mengunjungi semua tempat diatas. Berikut beberapa yang paling terkenal dikalangan turis dan bisa kamu jadikan rekomendasi buat jalan-jalan ke Kyoto. Setiap tempat udah saya kasih keterangan lokasinya di Kyoto, misalnya Kyoto bagian utara atau timur. Kamu bisa coba nyusun itinerary berdasar letak masing-masing tempat dan mengunjungi beberapa tempat yang berada dalam satu area untuk menghemat waktu. Fushimi Inari Shrine/ Taisha Tak perlu dijelaskan lagi, Fushimi Inari adalah kuil paling terkenal dan paling ikonik di Kyoto. Ribuan gerbang merah atau Torii gates di kuil ini hampir selalu jadi background foto para traveler yang jalan-jalan ke Kyoto. Fushimi Inari yang berada di Kyoto bagian selatan adalah kuil Shinto terpenting diantara kuil yang didedikasikan untuk Inari, Shinto god of rice. Rubah diyakini sebagai messenger-nya Inari, sehingga ada banyak patung rubah kitsune yang menghiasi kuil dan juga di sepanjang jalan menuju puncak gunung Inari. Main hall Fushimi Inari tampak impressive karena didominasi warna merah. Tapi yang bikin saya puas saat kesini bukan karena bisa berkunjung dan ambil foto di lokasi paling ikonik di Kyoto, melainkan karena hiking ke puncak gunung Inari. Dengan memakai kimono, saya naik ribuan anak tangga selama lebih dari 1 jam agak lupa berapa lama tepatnya karena terlalu enjoying aktivitas hikingnya hingga akhirnya tiba di puncak gunung setinggi 233 meter. Selama di perjalanan menuju puncak ada banyak shrine kecil yang bisa ditengok plus view spektakuler kota Kyoto dari atas. Hiking trail menuju puncak gunung Inari ditandai dengan adanya 2 baris Torii gate yang disebut Senbon Torii thousands of torii gates. Setiap torii gate disumbangkan ke kuil oleh individu atau perusahaan. Di tiang tori gate-nya pun tertulis nama donatur dan tanggal berdonasi. Untuk menyumbang 1 buah torii gate, harganya mulai dari yen untuk torii berukuran kecil dan lebih dari 1 juta yen untuk torii gate ukuran besar. Tip Semakin ke atas semakin sedikit turisnya. Jadi kalau kamu mau ambil a perfect picture dengan background torii gate di Fushimi Inari saat jalan-jalan ke Kyoto, sebaiknya kamu naik ke atas. Jangan sampai melewatkan Fushimi Inari ya karena kuil ini adalah salah satu tempat instagrammable di Kyoto. 2. Kiyomizudera Temple Temple pertama yang saya datengin saat jalan-jalan ke Kyoto karena lokasinya deket banget. Kuil Buddha yang termasuk dalam daftar UNESCO World Heritage Site ini terkenal dengan struktur bangunannya yang berpanggung kayu, menjulang di ketinggian 13 meter dari sisi bukit di bawahnya. Karena lumayan gede, kamu perlu menyediakan waktu sekitar 2 jam kalau mau mengeksplor setiap bagian Kiyomizudera. Di bagian depan kuil, tepatnya di Zuigudo hall saya sempat mencoba masuk ke basement yang gelap yang katanya merupakan simbolisasi rahim ibu. Biayanya 100 yen. Di main hall ada patung Kannon, seorang Bodhisattva dengan 11 wajah dan banyak lengan. Sementara itu, di bawah main hall ada Otowa waterfall dimana kamu bisa ikut minum airnya. Air dari Otowa waterfall terbagi menjadi 3 bagian dan diyakini bila diminum akan memberikan umur panjang, sukses dalam urusan sekolah, dan beruntung dalam jodoh. Cuma kalau kamu minum ketiganya akan dianggap terlalu greedy. Satu hal yang saya suka dari Kiyomizudera adalah lokasinya yang berada di bukit. Suasananya tenang banget disini dan ada banyak pohon di sepanjang jalan. Saya sempet loh hiking ke bukit sekitar kuil karena impulsive aja hehe. Perjalanan dari/ ke Kiyomizudera juga seru karena melewati Higashiyama district yang dipenuhi rumah tradisional Jepang yang udah diubah jadi toko suvenir dan makanan. Kiyomizudera berada di Kyoto bagian timur. Tiket masuk 400 Yen 3. Gion Distrik geisha yang paling terkenal di Kyoto. Gion berada di sekitar Shijo avenue antara kuil Yasaka di timur dan sungai Kamo di sebelah barat termasuk Kyoto bagian timur. Saat jalan-jalan ke Kyoto, kamu akan menemukan banyak rumah kayu bertingkat tradisional Jepang machiya di Gion, toko, restoran, serta ochaya rumah minum teh. Geisha ataupun maiko kabarnya kadang suka melintas di sekitar Gion. Cuma sayangnya, saya gak hoki ketemu mereka. 2 area paling populer di Gion adalah Hanami-koji dan Shirakawa. Satu hal yang pengen saya coba kalau jalan-jalan ke Kyoto lagi adalah nyobain kaiseki ryori Japanese haute cuisine di salah satu restoran di Hanami-koji. Kalau mampir ke ochaya sambil dihibur geisha or maiko sih kayaknya bakal mahal banget deh hehe.. Tip Coba kunjungi Gion setelah ke Kiyomizudera, Higashiyama district, dan kuil Yasaka untuk ngerasain atmosfer Jepang yang kuno abis karena sepanjang jalan kamu akan melihat banyak rumah kuno Jepang selain kuil tentunya. Kamu juga bisa sekalian berkunjung ke Ginkakuji Silver Pavilion dan Philosopher’s Path. Semua tempat ini berada di Kyoto bagian timur. 4. Kinkakuji Golden Pavilion Terletak di Kyoto bagian utara, Golden Pavilion is a must-visit place saat jalan-jalan ke Kyoto. Sesuai namanya, kuil Zen Buddha ini 2 lantai teratasnya dilapisi oleh emas. Kuil yang berada di tengah kolam ini juga memiliki gaya arsitektur yang berbeda di tiap lantainya. Sayangnya karena Golden Pavilion sangat terkenal, buat ngelihat kuil emas ini juga butuh perjuangan. Saya mesti jalan pelan-pelan buat ngitarin kolam biar bisa ngelihat kuil bersama ratusan turis lainnya. Selain itu agak kecewa juga sih karena pengunjung cuma bisa ngelihat kuil tapi gak bisa masuk. Golden Pavilion sempat hancur 2 kali akibat perang Onin dan dibakar seorang biksu fanatik pada tahun 1950. Kuil yang sekarang berdiri dibangun pada tahun 1955. Meski gak bisa masuk ke dalam kuil, Golden Pavilion tetap worth to visit, salah satunya karena garden disini cantik banget. Meski gak gede tapi cantik, serta dilengkapi dengan kebun teh dimana kamu bisa nongkrong sambil minum matcha. Tiket 400 Yen 5. Arashiyama Bamboo Groves Beralih ke Kyoto bagian barat. Saya mengunjungi Arashiyama Bamboo Groves setelah Kinkakuji Golden Pavilion saat jalan-jalan ke Kyoto. Arashiyama Bamboo Groves adalah sebuah hutan bambu alami di distrik Arashiyama, Kyoto. Tempat ini terkenal banget dan penuh dengan turis yang sibuk berfoto. Eh tapi menurut saya hutan bambunya terlalu kecil ya. Arashiyama Bamboo Groves terletak tepat di belakang Nonomiya shrine dan dekat dengan kuil Tenryuuji. Jadi kalau kamu ke Arashiyama pastikan sekalian mengunjungi kedua kuil itu juga. Selain itu, di distrik Arashiyama kamu juga bisa mampir ke jembatan Togetsukyo yang jadi landmarknya Arashiyama. Kabarnya saat spring dan autumn area di sekitar jembatan Togetsukyo sangat cantik dan turis bisa naik perahu di sungai atau jajan dan makan di kedai dan restoran di sekitar. Sayangnya pas winter airnya surut dan warna daunnya lebih gelap. Di sebelah utara jembatan Togetsukyo ada area pedesaan Sagano yang bisa dieksplor dengan naik sepeda atau naik kereta Sagano scenic railway. Sementara itu di selatannya ada Monkey Park Iwatayama yang bisa dicapai dengan hiking ke atas bukit selama sekitar 10 menit. 6. Tenryuji Temple Kuil terindah yang saya kunjungi selama jalan-jalan ke Kyoto. Bukan cuma karena interiornya yang Jepang banget tapi juga karena Tenryuji memiliki taman yang cakep serta beratmosfer very tranquil. Tenryuji yang berada di Kyoto bagian barat adalah kuil Zen Buddha paling penting di distrik Arashiyama dan juga terdaftar sebagai World Heritage Site. Seperti kuil lainnya di Jepang, Tenryuji juga telah beberapa kali hancur karena perang dan kebakaran. Bangunan kuil yang berdiri sekarang dibangun pada periode Meiji 1868-1912. Tiket 800 Yen tiket masuk komplek 500 Yen, additional 300 Yen untuk masuk ke dalam bangunan 7. Pontocho Sumber Salah satu dining areas yang terkenal di Kyoto. Saya sempat mampir ke Pontocho di malam kedua saat jalan-jalan ke Kyoto buat nongkrong di restoran dan bar disini. Di sepanjang gang Pontocho ada banyak tempat makan mulai dari tempat makan yakitori, bar, restoran yang nawarin makanan tradisional dan modern Jepang, hingga high-end restaurants. Saya suka area ini karena atmosternya yang lively, penuh dengan anak muda Kyoto yang nongkrong saat malam minggu. Selain itu suasananya juga Jepang banget karena resto dan bar di Pontocho berada di dalam rumah kayu tradisional Jepang. Beberapa malah berada di pinggir sungai. Tradisional banget gitu kesannya. Dari bulan April – September, banyak restoran yang membangun temporary platforms di atas sungai Kamogawa sehingga para tamu bisa menikmati kuliner khas Kyoto sambil cari angin di tengah teriknya musim panas kawayuka. Pontocho yang berada di Kyoto bagian tengah juga dikenal sebagai rumahnya geiko dan maiko. Ah tapi sayang, saya gak ketemu satupun dari mereka. Note seperti di kota-kota lainnya di Jepang, beberapa bar di Pontocho juga hanya menerima tamu orang Jepang aja. Jadi perhatian sign di pintu masuk / jendela sebelum memutuskan untuk masuk. 8. Nishiki Market Sumber Kepingin nyobain bermacam makanan dan jajanan khas Kyoto? Ke Nishiki market aja. Nishiki market adalah pasar tradisional yang menjual makanan dan bahan pangan hasil bumi Kyoto dan segala barang yang berhubungan dengan makanan. Makanya pasar ini juga dijuluki as Kyoto’s kitchen. Saat jalan-jalan ke Kyoto, kamu bisa nemuin dan beli seafood segar, sushi, seafood kering serta snack khas Jepang di Nishiki market. Sama dengan pasarnya yang sudah berumur ratusan tahun, banyak toko/kios di pasar ini yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Selain toko/kios, di Nishiki market juga ada beberapa sit-down restaurants. Nishiki market yang berada di Kyoto bagian tengah buka dari jam 9 pagi hingga 6 sore. 9. Ginkakuji Silver Pavilion Sumber Ginkakuji silver pavilion yang berada di Kyoto bagian timur dibangun mengikuti model Kinkakuji golden pavilion yang berada di Kyoto bagian utara. Awalnya dibangun sebagai retirement villa oleh shogun Ashikaga Yoshimasa pada tahun 1482, lalu diubah menjadi kuil Zen Buddha setelah ia meninggal. Meski namanya silver pavilion, kuil ini tak dilapisi oleh silver sama sekali. Komplek kuil Ginkakuji terdiri dari silver pavilion yang sayangnya gak bisa dimasuki, beberapa kuil lainnya, moss garden serta dry sand garden yang unik. Kalau kamu jalan-jalan ke Kyoto dan sedang mengeksplor Kyoto bagian timur, jangan lupa mampir ke Ginkakuji sekalian saat itu juga untuk menghemat waktu. Tiket 500 Yen 10. Philosopher’s Path Sumber Dari Ginkakuji, setelah jalan kaki sebentar kamu akan menemukan philosopher’s path, salah satu tempat terbaik di Kyoto untuk hanami cherry blossom/ sakura viewing pada awal bulan April. Philosopher’s path adalah jalanan sepanjang sekitar 2 kilometer yang ditumbuhi pohon sakura di kedua sisi kanal. Kebayang dong gimana cantiknya area ini saat bunga sakura bermekaran?. Tempat ini diberi nama philosopher’s path karena dulu seorang filsuf Jepang terkenal, Nishida Kitaro, sering melewati jalan ini sambil bermeditasi dalam perjalanan ke Universitas Kyoto. Di sepanjang path, ada banyak restoran, kafe, butik dan juga beberapa kuil, termasuk kuil Honen-in. Kalau kamu jalan-jalan ke Kyoto saat musim semi, jangan sampai lupa kesini kalau gak mau nyesel belakangan! Note Philosopher’s path berada di Kyoto bagian timur. 11. Kyo-Kaiseki Sumber Selain terkenal sebagai cultural capital of Japan, Kyoto juga dikenal karena kulinernya. Sebuah authentic experience yang perlu kamu coba selama jalan-jalan ke Kyoto adalah kyo-kaiseki. Yaitu hidangan high class tradisional Jepang yang disajikan dalam 8-12 courses dengan Kyoto style. Kalau mau makan ala kyo-kaiseki kamu musti siapin waktu sekitar 1-2 jam karena makanannya banyak. Kyo-kaiseki biasanya disajikan saat menginap di ryokan penginapan tradisional Jepang, atau kamu bisa juga nyobain di tea houses, juga restoran teras yang menghadap ke sungai Kamogawa dan di lembah Kibune. Oh well, setelah 4 hari jalan-jalan ke Kyoto akhirnya saya ngerti juga kenapa kota ini jadi favoritnya para turis. Lha wong suasananya Jepang banget. Kalau nyari suasana Jepang yang asli ya mesti jalan-jalan ke Kyoto. Dengan banyaknya temples dan shrines di Kyoto, gak heran juga para bule itu ampe kerja di hostel demi bisa stay lama di Kyoto. 1 bulan kayaknya juga gak akan cukup untuk visiting semua kuil disini dan belum akan puas menikmati suasana old Japan di Kyoto. Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir DanauImutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di BarcelonaAda Turki Mini di Bosnia HerzegovinaNyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti HalalThe Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood Watch & subscribe to my daily vlog in America at my YouTube channel Dada Kimura

NaikJapan Airlines dari Jakarta ke Tokyo. Pukul 21.30 WIB malam, pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Narita di Jepang. JAL punya dua penerbangan setiap harinya menuju Narita, penerbangan di pagi hari sekitar pukul 06.00 dan malam hari pukul 21.00. Pesawat yang saya naiki adalah pesawat berbadan besar yaitu Boeing

Yang follow saya di sosmed pasti tahu kalau saya baru pulang dari Jepang dua minggu yang lalu. Dan sampe hari ini masih gagal move on. Masih pengen ke Jepang lagi, Ya Allah. *kemudian amin yang kenceng* Begitu saya nyampe Jakarta lagi, saya banyak dapet message, email, DM apa lah nanya-nanya soal Jepang, mulai dari itinerary sampe soal makan. Duh, makan aja pake nanya. Bhahahahahahak. 😂 Ya udahlah, dari pada saya jawab satu-satu, tulis di blog aja. Kalo ada yang nanya lagi kan tinggal nyodorin link blog. *ihik* Jadi apa tips & tricks traveling ke Jepang sebelum berangkat? Cari Temen Jalan Ini dulu yang penting. Hahaha. Kalau sudah ketemu temen travelingnya, berburu tiket dan nyari tanggalnya lebih enak. Asal kompak. Tapi kalau merasa lebih asik solo traveling ya ngga apa-apa juga. Saya kemarin agak nekat mengiyakan ajakan ke Jepang ini. Masalahnya saya ngga kenal-kenal banget sama mereka ini. Oke lah, saya kenal Goenrock udah hampir 10 tahun, tapi saya belum pernah traveling bareng Goen. Lalu ada Dwika, yang saya kenal lewat twitter. Ya kenal gitu-gitu doang. Ngga pernah hang out bareng juga. Ketemu juga paling di acara-acara brand. Lalu ada Tbputera dan Nuri. Mereka apa lagi, cuma tau-tau dari twitter doang. Ketemu di acara juga paling papasan doang. Ngobrol? Ngga pernah. Hahahahahaha. 😅 Lalu tiba-tiba temen jalannya tambah 5 orang lagi – Dmaz, Lala, Gupta, Uci & Pikar – yang totally stanger buat saya. Belum pernah ketemu, ngga kenal sama sekali, blank mereka siapa. Kenapa mau? Well ini Jepang, man! Bucket list banget. Dapet tiket murah pula. Makanya berangkat ke Jepang kemaren, saya tanpa ekspektasi sama sekali. Pasrah. Ya kalo ngga asik, paling saya jalan sendiri, bikin itinerary sendiri. Gitu sih. 😌 Tapi ternyata 9 orang ini punya level ketidakwarasan yang sama. Ya adalah ngeluh-ngeluh dikit, tapi ngga ganggu. Becandaannya juga langsung nyambung. End up malah jadi seru banget. These bunch of people suddenly becoming my extended family and possibly another traveling buddies! my lovely traveling buddies! Berburu Tiket Murah Abis dapet temen travelingnya, saatnya nyari tiket. Kenapa tiket promo? Karena bisa menghemat sekian juta budget ke Jepang. Masalahnya ngedapetinnya gampang-gampang susah. Rajin-rajin aja dateng ke acara travel fair yang makin banyak diadakan di mana-mana itu. Tinggal pilih aja harga termurah yang mana. Di sana juga bisa sekalian pilih tanggal. Nah biasanya nih, karena orang-orang ke Jepang itu ngejar Sakura lagi ngembang, untuk keberangkatan bulan April kadang-kadang black out sama travelnya alias ngga ada tiket promo. Tapi kadang ya bisa juga. Kuncinya rajin dateng ke acara travel fair dan kudu datang pagi-pagi supaya dapet tanggal yang dipengenin. Persiapan Itinerary Temen jalan sudah, tiket udah dapet, waktunya bikin itinerary. Tentuin tujuan mau ke mana. Destinasi-destinasinya mau apa aja. Mau pindah-pindah kota kah? Atau cuma seputar Tokyo? Ini penting supaya kita tau kita perlu beli JRPass atau ngga, atau malah harus beli jenis tiket lainnya, dan persiapan duit untuk biaya travel ini. Kalau pergi rame-rame, jangan maksa itinerary harus sama. Kan tiap orang punya bucket list masing-masing. Saya kemaren juga ada kok waktunya misah-misah sendiri dan waktunya rame-rame ber-10. Intinya, tetep happy mau ke mana pun itu. Kami kemaren punya itinerary ambisius. Maklum first timer. There’s a lot things to see and do! Ujung-ujungnya beberapa tempat batal dikunjungi karena waktunya ngga cukup. Sad. 😢 Persiapan bikin itinenary. Booking Hotel/Hostel/AirBnb Kalau itinerary sudah selesai, sudah tau mau berkunjung ke mana aja, waktunya menentukan mau nginep di mana aja. Ini sekali lagi sangat tergantung dari itinerary yang udah dibuat. Kalau kami kemaren memutuskan untuk menyewa AirBnb di Osaka, Kyoto dan Tokyo karena lokasi-lokasi yang ingin kami kunjungi berada di dan around kota-kota tersebut. Kenapa AirBnb? Karena kami ber-10. Secara hitungan akan lebih hemat kalau kami menyewa tempat dari AirBnb, ketimbang hotel dan tentunya lebih private untuk kami ber-10 ketimbang di hostel. Apply for Visa Tiket udah, itinerary udah, tempat stay udah, saatnya apply visa. Ini penting. Banget. Karena dapet visa Jepang tuh sekarang lagi susah gara-gara banyak WNI yang overstay ngga pulang-pulang. Jangan mepet-mepet bikinnya, takut ngga keburu walaupun kalo baca di website kedutaan Jepang sih waktunya cuma 4 hari. Ada temen saya kapan tau nanya ke saya bikin visa berapa lama. Ternyata dia belum apply visa padahal berangkat dua minggu lagi. Gimana deh itu. 😂 Visa Jepang untuk single entry itu ada dua jenis. Visa biasa dan visa waiver. Visa waiver ini khusus untuk kalian yang udah punya e-passport. Persyaratannya juga beda. Visa waiver gratis. Silahkan baca di website kedutaan Jepang mengenai persyaratan visa ya. Untuk visa waiver bisa baca di sini. Perlu beli JRPass atau ngga? Ini tergantung destinasi kalian mau ke mana aja sih. Ini kenapa itinerary penting banget untuk jadi duluan. Karena bisa menentukan butuh beli JRPass atau ngga. Kalau memang banyak pindah-pindah kota, JRPass perlu. Karena sangat menghemat biaya. Tinggal memutuskan mau beli untuk yang berapa hari. Sekarang sih JRPass bisa dibeli di Jepang, tapi masih trial. Amannya beli di Indonesia aja. Saya kemarin beli di HIS Travel. Ada beberapa temen saya beli JRPass di Tripvisto. Ada beberapa travel lain yang juga menjual JRPass. Silahkan tentukan mau beli di mana sesuai budget. Selain JRPass perlu apa lagi? Beli kartu Pasmo atau Suica. Ini berguna untuk membayar biaya transportasi ke destinasi yang ngga dilalui JR line atau harus berganti-ganti jalur dan beberapa jalur itu bukan JR line. Pasmo dan Suica ini juga berguna untuk bayar bus, belanja di vending machine atau di mini market macam 7-11 atau Family Mart. Selain itu? Ini lagi-lagi pentingnya itinerary. JR juga macem-macem. Ada JR east dan west. Kalau kalian cuma main-main di Tokyo dan sekitar, lalu itinerarynya daerah timur atau barat, dari pada beli JRPass, beli JR Widepass aja. Infonya bisa baca di sini. Untuk travel dalam kota, ada juga one day pass ticket. Ini juga tergantung itinerary. One day pass ini macem-macem harganya. Ada bisa khusus buat subway aja, ada yang bisa buat subway plus bus. Bisa jadi hemat banget beli one day pass ketimbang ngisi kartu Pasmo atau Suica, kalau memang udah tau destinasi mau kemana aja selama di kota. Informasinya bisa liat di sini ya. Oh iya, jangan lupa download aplikasi bernama NaviTravel. Ini berguna banget buat mengetahui moda apa aja yang harus kalian naikin untuk sampai ke destinasi tujuan kalian dan berapa lama. Di situ lengkap banget pilihannya. Dan GoogleMap, jangan lupa. In case nyasar. Koneksi Internet gimana? Nah ini juga penting. Sebagai netijen, penting buat eksis di sosmed selama di Jepang. Bhahahahahahak. 😌 Gimana soal koneksi internet di Jepang? Kalo roaming kan mahal banget! Ya gitu lah pertanyaan yang saya dapet pulang dari Jepang. Sebenernya Jepang itu termasuk negara yang ada wifi di mana-mana sih. Tapi itu di kota. Gimana kalau ke kota-kota kecil? Ada beberapa cara sih. Pertama, beli simcard lokal. Solusi paling gampang. Masalahnya Jepang ini bukan negara dengan orang-orang yang mahir berbahasa Inggris. Ini ngga jadi opsi saya kemaren, karena nanti susah buat aktivasi kartunya. Hehehehehe. 😁 Kedua, sewa wifi portable. Banyak kok travel yang menyediakan sewa wifi portable ini. Bisa sewa patungan rame-rame buat 1 device. Jenisnya juga macem-macem. Kuotanya juga macem-macem. Tinggal pilih sesuai kebutuhan. Kekurangannya? Mahal. Kita juga mesti nyediain deposit. Dan begitu kita pulang ke Indonesia, kudu balikin devicenya. Repot kalo buat saya mah. Ketiga, ini solusi paling praktis dan gampang buat saya. Pake XLPass. Iya, XL. Provider Indonesia. Khusus buat roaming namanya XLPass. Jenisnya macem-macem. Asli lah ini udah praktis banget buat saya. Tinggal aktifin di hape, sampe Jepang langsung berfungsi dengan baik dan lancar. Kalau cuma sekedar eksis di sosmed mah cincai. Lancar jaya! Trus ngga pake mahal. *bahagia* 😌 Silahkan check di sini buat mengetahui kebutuhan kalian soal kuota dan harganya XLPass. Selain buat eksis di sosmed, koneksi internet ini penting buat buka si aplikasi NaviTravel dan Google Maps selama di Jepang. Juga buat berkomunikasi dengan teman-teman seperjalanan kalo pas lagi misah. Perlu bawa makanan dari Indonesia ngga? Sungguh. Saya menerima pertanyaan ini waktu pulang dari Jepang. Bhahahahahak. Asli bingung jawabnya. Saya sendiri sih ngga bawa. Bawa juga titipan temen-temen yang merantau di Jepang. Tapi ada beberapa temen perjalanan saya yang bawa, mulai dari kopi sampe ke granola. Intinya, liat ke diri sendiri deh. Kalo susah makan dan suka home sick, bawa aja comfort food andalan dari Indonesia. Kalo ngga, ya ngga usah. Cari makan di Jepang tuh gampang kok. Kami kemaren tiap kali pulang dari mana-mana, begitu keluar stasiun jalan kaki menuju AirBnb, mampir dulu either ke 7-11 atau Family Mart atau apalah mini market terdekat. Beli sarapan buat besok paginya. Karena kami tinggal di AirBnb, di mana tersedia juga microwave, besoknya tinggal dipanasin. Praktis! Gimana? Kalau masih mau ada yang ditanya masih terbuka kok ruang japri. Hahahaha. Selamat jalan-jalan ke Jepang! Mau ajak-ajak saya boleh lhooooo… ☺️
  1. Օщኽц μ էյогаժορէл
    1. Щаሒևբቦчебр уս
    2. Λեμо ቹαպεглዥμ аςонቁ ዪевሞгιфօր
  2. Οсефուքож авс ыጱисн
    1. Дучի ፓэхፀջቆ
    2. ሰձωթοկазви ոзፈпο ефιአο ςፏзитвի
  3. ԵՒ թθчиψег βам
    1. Ашοբи κυኃሃср
    2. Κист ωቃሻпсоτ
    3. Գուሾ а ջաвик
  4. Нևφи упዣз գիвюւухէ
Padapengalaman liburan ke Jepang kali ini saya melakukan perjalanan solo. Karena Jepang negara yang aman bagi traveler wanita. Berawal dari mencari tiket. setibanya langsung meluncur ke lokasi wisata pertama. Jalan Dotonbori, ini adalah area yang wajib di kunjungi. Waktu paling sempurna untuk kesini adalah sore menjelang malam.
Selamat datang di artikel utama Panduan Jalan ke Jepang! Jepang adalah salah satu destinasi favorit liburan yang booming untuk turis Asia, termasuk orang Indonesia yang lagi suka tren tempat wisata kekinian. Untuk itu kali ini Javamilk akan share serangkaian artikel yang bisa menjadi panduan Anda wisata ke Jepang tanpa pake tour. Artikel akan ditambah dan di-publish seiring waktu, jadi pastikan Anda bookmark halaman utama ini. Membuat Visa Jepang Seputar Japan Rail Pass dan Shinkansen Transportasi dari Narita ke Tokyo Transportasi dari Haneda ke Tokyo Tokyo, part 2, 3, 4, dan part 5. Tokyo Disneyland dan DisneySea Gunung Fuji dan Hakone Yuzawa - Niigata Kyoto Nara Inari Shrine Osaka Tateyama Kurobe Alpine Route Takayama Hokkaido Sapporo Otaru Furano Hakodate Tempat Wisata Tokyo untuk Anak-Anak Destinasi Daytrip dari Tokyo Planning Wisata ke Jepang Setelah border dibuka lagi per 11 Oktober 2022, turis sudah bisa bebas wisata secara mandiri. Bisa tidak jalan sendiri ke Jepang tanpa tour? Bisa banget. Biaya hidup di Jepang mahal? Menurut saya makan dan hotel tidak terlalu dibanding Singapore/HK. Bagaimana dengan masalah bahasa? Selagi Anda sudah planning dan riset rute dan tiket, kita bisa mengurangi interaksi dengan penduduk lokal. Paling mentok adalah nanya tourist office yang ada di stasiun kereta, di mana mereka bisa bahasa Inggris. Gimana dengan menu makan? Untuk restoran yang sudah modern biasa ada menu dalam bahasa Inggris, tapi untuk kedai kecil, kita bayar via mesin sambil tunjuk gambar. Untuk makanan halal perlu effort utk riset. Bagaimana kalau tersesat? Pakai GPS dan Google Maps. Pertama yang harus ditentukan adalah jumlah hari liburan ke Jepang. Ini penting karena menentukan jumlah kota yang bisa Anda tuju. Bagi yang baru mau pertama kali, saya sarankan spend minimal 10 hari. Itu pun 4-5 hari di Tokyo baru 'berasa' puas. Rute jalan tidak perlu terlalu dipikirkan karena rail network di Jepang sangat ekstensif. Bayangkan Osaka-Tokyo dapat ditempuh dalam 3 jam. Yang jauh cuma kalau mau ke Sapporo pakai pesawat atau Shinkansen juga bisa. Sesuaikan juga dengan musim di Jepang. Super peak season adalah sekitar bulan April saat bunga sakura mulai mekar, ini saat di mana hotel lagi mahal-mahalnya. Juga Golden Week di akhir April sampai awal Mei di mana penduduk dapat libur panjang. Anda bisa dapat tiket pesawat belum tentu dapat penginapan murah. Contoh Itinerary Wisata ke Jepang Oke atas permintaan pelanggan, saya tulis contoh itinerary seperti yang saya lakukan. Ini ibaratnya adalah itinerary yang mainstream buat orang yang pertama kali ke Jepang. 12 hari jalan, berangkat dari Jakarta menggunakan AirAsia X via Kuala Lumpur. Pesawat saya beli Jakarta-Haneda dan pulangnya Osaka Kansai-Jakarta. 5 malam pertama menginap di Tokyo ini pun belum cukup ya sebenarnya, lalu naik kereta ke Hakone untuk melihat Gunung Fuji, menginap semalam di Hakone ini. Lanjut naik kereta menuju Kyoto untuk 2 malam, dan 2 malam lagi menginap di Osaka sebelum terbang kembali ke Jakarta. Kota-kota yang disinggahi beserta tempat wisata tinggal Anda baca dan ikuti artikel ini. Jika Anda sudah terlanjur beli tiket pp Jakarta-Tokyo Haneda/Narita, maka tinggal beli tiket kereta shinkansen balik dari Osaka ke Tokyo Narita/Haneda di hari terakhir, tanpa perlu menginap lagi di Tokyo. Itinerary Jepang Edisi Winter Jika Anda kebetulan berkunjung di Winter musim dingin, mid Desember sampai awal Maret, banyak tempat-tempat asyik yang dibuat hanya ada di bulan Desember hingga Maret. Masukkan beberapa tempat ini di dalam list itinerary Anda. Tokyo Roppongi Hills Christmas Illumination Main salju atau ski di Yuzawa - Niigata Petik Strawberry, main salju, makan kepiting sepuasnya di Gunma. Sapporo Snow Festival untuk tahun 2022 ditiadakan Universal Studio Osaka Japan edisi Universal Crystal Christmas Aomori Snow Monster Cooking Class di Tokyo, dari membuat ramen hingga Art Sushi Roll halal. Tiket Murah ke Jepang Ada beberapa maskapai yang bisa kita pakai untuk wisata ke Jepang dengan harga hemat. Tapi ingat, tiket pesawat hanya komponen kecil dari biaya liburan, jadi tidak ada salahnya Anda naik pesawat full-service kalau harga gak beda jauh. Untuk direct flight dari Jakarta yang pasti lebih mahal kita punya pilihan Garuda Airlines ANA Japan Airlines Keuntungan direct flight tentu penerbangan yang lebih singkat dan pelayanan prima. Makan dan minum sudah tidak menjadi masalah deh Cuma yang direct gini harga tiketnya bisa sekitar 5 juta hingga 8 juta rupiah. Update Untuk harga tiket pesawat di tahun 2023, masih berkisar di atas 6,5jt hingga 10jt untuk full-service airlines, jika Anda sabar dan rajin memantau tiket promo mungkin bisa dapat lebih murah dari itu. Sedangkan untuk tiket pesawat murah ke Jepang menggunakan budget airlines LCC, kita bisa coba AirAsia Indonesia, kini tersedia penerbangan langsung Jakarta - Tokyo Narita yang bisa Anda beli untuk jadwal terbang mulai Mei 2018. Tarif tiket pp sekitar Rp 2,500,000 basic fare tanpa bagasi. Update rute ini telah berhenti operasi mulai 1 Oktober 2018. AirAsia X, penerbangan LCC tapi pakai pesawat wide-body, makanya bisa direct Kuala Lumpur ke Jepang. Ada 4 bandara yang dituju Tokyo Haneda, Tokyo Narita, Nagoya, dan Osaka. Update Desember 2022 Flight AirAsia X sudah beroperasi kembali. Menurut saya pilih saja mana yang lebih murah, karena jarak Osaka-Tokyo hanya sekitar 3 jam dengan Shinkansen, dan kalau punya Japan Rail Pass urusan transport bisa dibilang sudah beres. Scoot, transit Singapore, menuju Tokyo Narita. Tiket pp sekitar 4,5jt tanpa bagasi. 2023 Jetstar, perlu transit yaitu Singapore tujuan Osaka. Ada juga rute Singapore-Okinawa dan Fukuoka. Update 2023 penerbangan ke Jepang belum beroperasi kembali. Vietnam Airlines, yup gak salah, airlines ini kadang promo murah juga, coba cari yang start dari Kuala Lumpur. Cebu Pacific, transit via Manila. Untuk budget airlines, Anda tidak harus beli pulang pergi ke bandara yang sama. Gunakan metode ala open-jaw, jadi misalkan pergi Jakarta-Tokyo, pulangnya Osaka-Jakarta. Beberapa airlines punya penerbangan ke kota yang kurang populer seperti Fukuoka, Nagoya, Okinawa jadi bisa jadi opsi. Juga tidak harus pergi pulang pakai airlines yang sama, tergantung promo dan harga lah! Anda perlu riset jika tiba menjelang atau lewat tengah malam di Tokyo atau Osaka kalau pakai AirAsia. Jika penerbangan Anda ada delay, bisa jadi harus naik taksi untuk menuju pusat kota/hotel. Subway/kereta hanya beroperasi hingga tengah malam. Hotel Murah di Jepang Penginapan memang kadang menjadi biaya yang besar. Tapi kalau Anda pernah survive tinggal di Singapore yang mahal, saya pikir tidak akan kaget ke Jepang. Hotel di Osaka cenderung lebih murah dan kamarnya luas dibanding Tokyo. Sedangkan Kyoto harga hotelnya seasonal karena ini tempat wisata favorit baik orang lokal maupun turis. Hotel di Jepang mengadopsi model single. Jumlah orang akan menentukan harga hotel. Juga single bed room ukuran ranjang 120cm akan lebih murah dibanding ukuran ranjang 140 atau 160. Dan pastikan Anda melihat detil ukuran ranjang, tidur berdua di ranjang 120cm bisa jadi encok ; Untuk Tokyo, hotel budget yang bagus mulai dari sekitar Â¥7000 untuk single bed, dengan luas kamar sekitar 7-8m2. Budget hotel chain yang bisa Anda coba cari adalah MyStays, Daiwa Roynet, Toyoko-Inn. Kalau tidak mau repot, pakai search engine dari Tinggal pilih kota dan tanggal, lalu kita bisa filter by lokasi dan bintang hotel. Nanti akan saya bahas lebih detil mengenai memilih lokasi hotel di artikel masing-masing kota. Penginapan model Airbnb juga sangat populer dan banyak tersedia di Jepang. Penginapan ini biasa berupa apartemen orang yang disewakan. Ada yang hanya menyewakan kamar kosong, tapi lebih asyik dan kebanyakan menyewakan satu unit apartemen kosong mereka berupa 1 kamar studio atau unit 2 kamar. Kelebihannya adalah tersedia mesin cuci dan dapur untuk masak, juga sebagian host meminjamkan portable wifi router secara gratis. Tarif kamar mulai sekitar $50 per malam. Internet di Jepang Jaman sekarang kalau wisata tapi gak punya Internet berasa gimana gitu. Tenang, kalau masalah Internet dan wifi di Jepang, banyak tempat penyewaan wifi portable. Paling mudah adalah cari saat tiba di Narita atau Haneda Airport. Kalau mau aman karena kadang stok bisa kosong kita bisa pesan online dulu lalu kita ambil saat tiba di Airport Jepang seperti 4G Router dari Klook, praktis tinggal tentukan mau ambil di bandara yang mana Narita/Haneda/Osaka/Sapporo, pengembalian bisa di bandara lain. Ada juga yang model simcard prepaid, juga diambil saat tiba di bandara Jepang. Harga relatif murah jika Anda tidak banyak pakai data. Misalkan 3GB Data untuk 8 Days sekitar Rp 270rb dan 1GB Data utk 6 Days Rp 130rb, silakan cek di SIM Card Jepang Klook. Ada penawaran khusus SIM Card Jepang gratis oleh WAmazing, yup bener gratis dan kuota dibatasi hanya 500MB bisa bayar topup jika kurang, cocok buat komunikasi anggota keluarga misalkan whatsapp atau browsing sederhana. Anda harus install aplikasi nya, juga sim card diambil saat tiba di airport Narita/Haneda melalui vending machine. Saya sudah coba dan it works, hanya.. ya ada 'tapi'nya, kita harus install profile kalau di iOS untuk mengaktifkan SIM Card ini, dimana berarti traffic Internet kita akan bisa di-monitor. Kalau berharap wifi gratis? Ada juga walaupun perlu sedikit effort. Download iOS/Android app yang namanya Navitime Japan Travel, lalu di dalam ada menu untuk sign-up free wifi dari NTT Japan dan FREESPOT. Wifi NTT bertebaran di kota besar, terutama di dalam stasiun subway. Budget Ngomong masalah duit menurut saya cukup sulit. Tiap orang punya gaya hidup sendiri-sendiri. Pastikan aja Anda hidup moderat, sekali makan kalau murah ala bento dan ramen adalah Â¥400-500. Kalau mau sushi yah hitung piring dan warna-nya. Transportasi sehari anggap saja Â¥400-800, diluar kereta antar kota dan tiket tempat wisata. Selebihnya silakan dihitung sesuai jumlah hari. Yang cukup mahal adalah jika kita beli tiket Shinkansen baik point-to-point misalkan Â¥13000 satu arah Tokyo-Osaka atau beli JR Rail Pass sekalian Â¥27000 untuk 7 hari. Nanti saya bahas mengenai ini di halaman tersendiri. Apakah bisa wisata hemat ke Jepang? Bisa! makan dan hotel menurut saya tidaklah luar biasa mahal. Dibanding Singapore atau Hong Kong, hotel di Jepang cenderung lebih murah di luar peak season seperti awal musim sakura dan musim gugur. Silakan refer ke artikel untuk menghitung budget wisata hemat ke Jepang untuk estimasi dan breakdown pengeluaran. Transportasi Setiap kota besar Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya, Osaka, Hokkaido, Hakodate, Kobe, dsb sudah mempunyai jaringan transportasi dalam kota yang lengkap yang bisa dipakai turis. Biasa moda transportasi utama adalah kereta subway/mrt. Di Hakodate adanya street car semacam tram. Sedangkan antar kota kita akan banyak memakai kereta cepat hingga Shinkansen. Saya sarankan untuk memakai kereta untuk kemana-mana, praktis dan tepat waktu. Silakan refer ke artikel saya transportasi antar kota di Jepang, di situ dijelaskan lengkap cara beli tiket kereta Jepang termasuk penjelasan tentang Japan Rail Pass. Untuk rute jarak jauh misalkan Tokyo ke Sapporo atau ke Okinawa baru pertimbangkan untuk membeli tiket pesawat. Nah tiket domestik sebaiknya jangan cari-cari di travel langganan Anda atau OTA Indonesia. Ini ada harga khusus buat turis yang mungkin Anda tidak dapatkan lewat agent. Pesawat domestik Air Nippon Airways ANA dan Japan Airlines JAL mempunyai tarif khusus bagi turis Â¥5500-Â¥13000 flat rate untuk rute domestik Jepang ke mana pun. Baca penjelasan dan syaratnya di ANA Experience Japan Fare dan JAL Japan Explorer Pass. Keduanya adalah maskapai full service makan dan bagasi sudah included. Pesawat Low Cost Carrier domestik juga cukup banyak di Jepang, tapi yang bisa kita booking online adalah Jetstar Japan, Skymark Air - ini pesawat dgn dekorasi Pikachu, dan Peach Air. Rata-rata tarifnya berkisar Â¥3000 contohnya Tokyo-Okinawa hingga Â¥8000 Tokyo-Sapporo satu arah. Untuk LCC masing-masing punya syarat yang sangat ketat terutama di timbangan bagasi dan jumlah piece, pastikan Anda baca dengan detil sebelum beli. Ready... Silakan lanjut ke artikel khusus tempat wisata di Tokyo. Hitemen2, vlog kali ini, gw cm share dikit mengenai pas pengalaman gw jalan2 ke Jepang. Mudah2an kalian suka yah.Subscribe, share, like & comment.Thank you Halooooo, akhirnya sampai juga di penghujung pengalaman gw yang tak terlupakan di Jepang. Gw berharap akan ada lagi waktu dimana gw menginjakan kaki di Jepang bersama dengan orang yang disayangi hazek. Ya ini masih berbicara tentang pengalaman gw di Jepang, tentu banyak sekali hal seru yang telah gw lewatin di Jepang dan ini adalah bagian terakhir dari post gw tentang jalan-jalan di Jepang. Kota terakhir ini adalah Tokyo, dimana gw mendarat di Tokyo dan akan meninggalkan Jepang dari Tokyo mau bagaimana lagi, kan belinya smart Roundtrip di hehe . Di akhir cerita pengalaman gw ini, akan ada sedikit summary mengenai perjalanan gw di Jepang selama 9 hari. Setelah dari Kyoto, kita pun berangkat menuju ke Tokyo. Perjalanan memakan waktu hampir 3 jam. Sesampainya di Tokyo, kita pun langsung menuju penginapan. Nama penginapannya adalah East Hotel 57 dan seperti biasa, Rahman dengan pintar mencari hotel dekat dengan kereta sehingga memudahkan untuk transportasi. Jujur untuk hotel yang ini gw rada gak suka karena sempit banget, jadi kalau mau naro barang juga susah. Kalau kalian backpacker yang jalan-jalan dengan tas isinya sedikit cocok sih bwt kalian, cuma kalau kalian suka bawa koper ya susah. Di Tokyo sendiri, setiap orang punya tujuan yang berbeda. Nah disini, gw dan Renan saling pairing uda kyk mw ngoding menuju akihabara atau akiba. Disana bisa dibilang surganya para wibu, etapi gw bukan wibu ya hehe. Gw kesana pengen memuaskan mata gw untuk melihat mainan dan perlu diingat kalau Jepang menawarkan politik dumping bener ga nih tulisannya . Jadi harga barang-barang yang dijual di Jepang lebih mahal dari pada di luar Jepang. Tapi ga berlaku di Indonesia karena ujung-ujungnya nyampe di Indo ya mahal-mahal juga. Jika kalian ingin ke akihabara, maka ingatlah 1 pintu yang disebut pintu sega bukan pintu surga ya, apalagi pake dinyanyiin segala . Untuk penampakannya seperti ini. Pintu Sega Di dekat situ ada makanan kyk crepes gitu, sayangnya gw ga sempet nyobain kemaren. Cuma keliatannya enak, jadi kalau ada yang berkunjung kemari dicobain aja dan kasi tw gw ya nanti hehe. Untuk penampakan seperti ini. Crepes Jepang Nah buat kalian yang ingin belanja pernak-pernik wibu, ada 1 gedung yang isinya mainan semua. Buat yang suka mainin kartu disitu juga ada. Letak gedung ini tidak terlalu jauh dari pintu sega tersebut. Cukup berjalan paling jauh 100 meter akan tiba di tempat tersebut. Buat kalian yang hobi airsoft gun sebaiknya beli di Jepang karena harganya sungguh sangat murah dan yang terpenting di bandara tidak akan diperiksa karena kemarin gw begitu, lewat-lewat aja. Untuk lokasi airsoftnya sendiri ada di lantai 7 /8, gw sedikit lupa. Oh iya jangan lupa, untuk pembelanjaan dibawah 5000 yen akan dikenakan pajak 8%, kecuali kalian mau menggunakan visa turis kalian dan barang tersebut tidak dapat dibuka di Jepang. Untuk penampakan pistolnya seperti ini Pistol 1 Pistol 2 Acuhkan yang moto hehe Mantap bukan? Dan lagi-lagi kalau inget itu gw menyesal tidak beli hehe. Untuk kalian yang dapat kesempatan untuk berangkat kesana silahkan beli ya. Setelah berputar-putar disana, akhirnya gw gak beli apa-apa wkwk. Eh ga deng, gw sempet beli baju Dragon Ball Super dan harganya lumayan bikin gondok karena harga 1 baju hampir 2000 yen atau setara dengan 260 ribu rupiah cuma ya namanya oleh-oleh ya gw beli aja. Karena sudah malam, akhirnya gw dan Renan memutuskan untuk pulang, hanya saja berhubung lapar kita ga langsung ke hotel namun cara makan dulu. Lagi-lagi disini kita mw makan bareng Rahman dan Elbert karena katanya mereka lagi makan daging yang enak. Harganya sekitar 1000 yen an kalau ga salah, Rahman pun mengirim fotonya dan lumayan bikin ngiler. Begini bentuknya Daging Rahman Ngeselinnya waktu itu, si Rahman share location yang menyesatkan jadi ya lagi-lagi gw sama Renan jadi nyasar ke tempat yang ga jelas gitu. Berhubung uda laper akhirnya kita ketemu sukiya dan ya uda makan disana aja langsung. Cuma gw bersyukur banget karena sukiya nya agak beda dengan yang di Indo dan yang paling penting harganya sangat bersahabat sebagai onigiri spesialis gw kenyang wkwk . Untuk bentuk makanannya seperti ini. Sukiya dengan telor mentah Harganya 540 yen dan sudah sangat mengenyangkan, jadi bagi kalian yang jalan-jalan ga peduli dengan wisata kuliner. Sebaiknya beli sukiya aja hehe dijamin perut kenyang dan harga bersahabat. Setelah selesai makan, kita pun akhirnya kembali ke hotel dan tidur. Keesokan harinya, gw dan Renan berencana ingin pergi balik ke akihabara mengingat hanya tinggal 1 hari yang tersisa di Jepang karena besoknya lusa , kita sudah harus balik lagi ke Indonesia. Sebelum ke akiba, Elbert dan Rahman pun berencana untuk mengunjungi Tokyo Tower dan gw ikut pergi kesana mengingat gw sudah melewati 2 tower yang lain yakni Kyoto dan Osaka. Tetapi sebelum ke Tokyo tower, kita sempat mengunjungi sebuah taman yang gatw namanya apa. Tamannya bagus banget untuk dikunjungi dan itu gratis hehe maklum uda hari terakhir jadinya nyari gratisan . Kalau mau liat bentuk jalan tamannya kayak begini Diujung jalan ada kolamnya Setelah berkunjung ke taman ini, kita pun bergegas menuju Tokyo Tower. Diantara 3 tower yang gw naikin yakni Osaka Tower, Kyoto Tower dan Tokyo Tower, tiket masuk termahal jatuh pada Tokyo Tower. Untuk naik ke lantai 2 tingkat sebelum teratas kalian akan dikenakan biaya 900 yen. Untuk sampai puncak Tokyo Tower akan kena tambahan lagi 2200 yen. Auto bangkrut gak tuh? Nah kemarin kita hanya sampai 2 tingkat dari teratas. Di atas Tokyo Tower sendiri, kalian bisa melihat pemandangan kota Tokyo dari berbagai sudut dan yang paling menarik di atas juga ada caffe untuk One Piece. Kalau Osaka Tower ada Pocky, Kyoto Tower ada Detective Conan maka Tokyo Tower ada One Piece. Begini denah untuk Tokyo Tower Denah Tokyo Tower Buat kalian yang cukup pemberani, bisa mencoba untuk berdiri diatas skywalk window Tokyo Tower. Gw sendiri takut ketinggian dan ngelihat kebawah bikin gw ngilu. Cuma gw sempet foto, abis situ langsung liat ke tempat lain karena ga berani liat ke bawah hehe. Berikut penampakannya Skywalk Window Setelah bosan main diatas, kita pun segera turun dari Tokyo Tower. Nah buat kalian yang ingin mencari oleh-oleh baju atau pernak-pernik lainnya, kalian bisa beli disini karena harganya sangat murah kalau ambil banyak bisa nawar . Jadi kemarin gw sempet bingung mw beli baju dimana karena ragu-ragu gitu kalau beli sekarang tar kalau ketemu harga yang murah tar nyesel wkwk. Dan untungnya gw belum sempat beli dimana-mana. Untuk harga baju disini sekitar 1000 – 1200 yen per baju. Nah kemarin gw sempat beli baju sampai 10 lembar maklum yang nitip banyak . Kebetulan baju yang gw beli harganya 1000 yen dan gw minta haganya dikurangin jadilah 950 yen, Jadi total 10 baju harganya 9500 yen lumayan hemat 500 yen bisa beli 3 onigiri salmon hehe . Buat kalian yang kekurangan uang saat belanja, kalian bisa tarik tunai di atm di dalem Tokyo Tower. Sebaiknya kalian tarik via BCA karena kemarin gw tarik pake Danamon ga beda jauhnya dengan rate money changer Indonesia sekitaran 131 / yen FYI, kalau narik BCA via ATM sevel sekitaran / yen kurs saat itu dan berdasarkan data tarik saat itu 128 / yen . Setelah beli baju, kita pun segera balik ke hotel untuk packing oleh-oleh buat diri sendiri. Untuk kalian yang ingin beli oleh-oleh murah lainnya bisa beli di donquixote karena disitu berbagai macam random shit dijual bahkan film b*kep dan peralatan s*x lainnya juga dijual. Selain harganya juga cukup murah hanya saja yang bikin males adalah lw bakal kena pajak 8% dan juga kalau gamau kena pajak seluruh barang akan di seal dan hanya boleh dibuka di negara tempat lw berasal yakni di Indonesia. Penampakan barang-barang di donquixote Barang-barang donquixote 1 Barang-barang donquixote 2 Demikian lah sedikit share pengalaman gw di Jepang. Diakhir cerita ini gw akan share summary perjalanan dan budget yang mungkin dapat kalian gunakan ketika kalian ingin liburan ke Jepang nantinya. Berikut summarynya Harga tiket pesawat SQ CGK – NRT IDR 5,065,300 Harga JR Pass untuk 7 hari IDR 3,700,000 bisa cek disini Harga USJ IDR 900,000 bisa cek disini Harga penginapan 2 – 3 Nov , Tokyo House Inn IDR 552,088 bisa dicek disini Harga penginapan 3 – 4 Nov, K’s House Fuji IDR 540, 335 bisa dicek disini Harga penginapan 4 – 6 Nov, Kanzakigawa Near Umeda IDR 454,349 bisa dicek disini Harga penginapan 6 – 9 Nov, Piece Hostel Kyoto IDR 268,443 bisa dicek disini Harga penginapan 9 – 11 Nov, Hostel East57 Asakusabashi IDR 378, 651 bisa dicek disini Summary diatas belum termasuk oleh-oleh, uang makan dan biaya transport yang lain. Semoga bisa jadi gambaran buat kalian yang ingin liburan ke Jepang. Bye.
Tothe Promised Land. Jalan-jalan ke Jepang ini adalah perjalanan perdana gw ke luar negeri. Jalan-jalan ini tanpa agen travel, itinerary ke jepang selama 9 hari ini disusun sendiri oleh teman yang sering bolak-balik ke Jepang. Di perjalanan ke jepang ini gw menuju berbagai kota: Tokyo, Osaka, Kyoto, dan terakhir Fuji.
Jepang. Negara yang satu ini sering banget saya denger yang bagus-bagus nya. Orangnya yang taat aturan, sopan, transportasi nya yang nyaman banget, intinya kalau traveling kesana itu juga aman banget deh. Tapi begitu saya kesana ternyata saya melihat dari sisi yang berbeda. Entah, saya mendapat pengalaman yang tidak mengenakan selama di Jepang. 1. Transportasi Ketika lagi menunggu kereta Transportasi nya super ribet, saya sendiri aja sering nyasar dan salah naik kereta. Nanya petugas nya malah dioper-oper, katanya harusnya naik kereta itu. Begitu mau naik kereta itu, nanya ke petugas yang lain lagi, katanya harusnya naik kereta yang satunya lagi. Saya dan teman-teman kebanyakan jadi abis waktunya untuk mencari jalan. Liat Google Maps pun bingung. Waktu itu kami malah sempat terpisah turun kereta nya di hari ketiga kami di Kyoto. Harusnya turun di stasiun mana, tapi karena Google Maps nya hp teman saya menyarankan di stasiun sebelumnya, jadi dia malah turun duluan. 2. Makanan Ichiran Ramen Banyak orang yang bilang makanan di Jepang itu enak-enak semua. Saya pun sebelum ke Jepang sudah list makanan yang mau dicoba ketika di Jepang. Banyak banget list nya. Tapi saat traveling itu, teman-teman saya hanya ingin mencari makan yang lokasinya dekat dengan kami saja waktu itu. Kalau ikutin list, kebanyakan lokasinya agak jauh, atau restorannya belum buka. Jadi akhirnya list itu tidak terlalu banyak dipakai. Karena makan asal nemu aja selama disana, jadi yang saya cicipi itu ya kebanyakan biasa saja. Tidak seenak yang dibilang sama kebanyakan orang. Walaupun begitu, saya tetap ada cobain makanan populer nya disana, seperti Ichiran Ramen, Menbaka Fire Ramen, Melon Pan. Cremia Yang paling saya suka malah bukan makanannya, tapi es krim nya. Ya, es krim di Jepang saya akuin itu enak-enak banget. Japanese Soft Matcha yang beli dipinggir jalan, es krim yang ada di vending machine, dan yang paling saya rekomendasikan adalah Cremia. Itu wajib banget dicoba! Es krim paling enak yang pernah saya coba malah. 3. Penginapan Airbnb Kyoto Pas lagi cari penginapan, saya tadinya mau ada 1 penginapan yang Ryokan gitu. Terus bisa sambil pake Kimono/Yukata. Tapi sayangnya ternyata penginapan seperti lumayan mahal. Karena trip ke Jepang kemarin itu ceritanya mau hemat, jadi kami cari di airbnb yang murah tapi keliatannya masih ok. Tapi karena itu, saya beneran bisa trip hemat ke Jepang. Ternyata penginapan selama di Jepang kami itu tidak begitu ok. Lokasinya agak jauh dari transportasi. Harus masuk ke gang-gang gitu, agak susah carinya. Kamarnya juga sempit buat kami berlima. Kamar mandi nya juga apalagi, sempit banget. Airbnb yang di Osaka yang paling parah, bayangin deh. Toilet dan kamar mandi dipisah. Begitu buka kamar mandi, itu depannya persis pintu buat ke toilet. Kamar mandi nya itu transparan. Orang mandi juga keliatan dari luar. Jadi kalau ada yang mau ke toilet, terus ada yang lagi mandi, ya keliatan. Toilet nya juga tidak ada air buat cebok-cebok, atau siraman otomatis yang dari toilet nya itu. 4. Aman / Tidak Gion Jepang ternyata terkenal juga night life nya. Apalagi pas saya di Kyoto, saya menginap di daerah Gion yang memang banyak Geisha nya dan daerah red district juga. Saat malam-malam melewati daerah itu, banyak bar/pubs, banyak pula para mucikari yang sedang menawarkan promosi ke cewe/cowo yang lewat. Asal kita tidak liat-liat ke arah mereka, aman saja sih. Tapi waktu pas di Osaka, teman saya bilang dia melihat sendiri ada bapak-bapak jail yang suka foto/rekam dari bawah kalau ada cewe pake rok gitu. Ini sih sebenarnya mungkin ada dimana-mana ya. Di minimart Jepang juga ternyata banyak jual majalah-majalah seperti itu. Saya cukup shock sebetulnya. Jepang yang selama ini saya denger bagus-bagusnya, kok malah begini. Jadi kalau ditanya aman atau tidak, bagi saya jawabannya adalah 5050. Intinya sih, harus bisa jaga diri aja apalagi sebagai seorang wanita. Dimanapun itu berada, tetap harus berhati-hati dan berjaga diri. 5. Bahasa with our Japanese friends~ Tadinya saya pikir bahasa tidak menjadi masalah selama di Jepang. Ternyata orang Jepang minim sekali bahasa Inggrisnya, mirip seperti orang China. Bahkan anak muda nya juga tidak bisa berbahasa Inggris. Kalau di Korea, anak muda nya masih bisa bahasa Inggris. Jadi kalau nanya jalan juga enak, bisa nanya-nanya gitu. Nah, tapi kalau di Jepang susah banget. Tadinya saya pikir harusnya mereka ada yang bisa bahasa Mandarin juga. Tapi kebetulan yang kami temui tidak bisa bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Kami pun akhirnya memakai Google Translate yang fitur voice nya, biar bisa komunikasi dengan mereka. Waktu saya di USJ, saya berkenalan dengan cowo orang Jepang. Dia tidak bisa bahasa Inggris. Jadi kami tidak terlalu banyak mengobrol. Saya terkesan saat mau berpisah, dia membungkuk 90 derajat. Padahal tadinya saya mau berjabat tangan dengan dia. Eh dia malah membungkuk. Kocak juga LOL 6. Cuaca Rainy day Awalnya saya pikir musim panas di Jepang itu bakalan panas banget. Eh ternyata hujan dong selama saya di Jepang, kecuali 2 hari terakhir di Jepang nya aja yang baru cerah. Mood buat jalan-jalan jadinya kurang bagus karena cuaca. Buat foto-foto atau video juga jadi males. Karena sudah ribet pegang payung, pegang HP buat liat maps, dan kalau pindah kota sambil gerek-gerek koper juga. Hujannya juga biasanya awet banget dari pagi sampai malam lagi. Deres pula. Intinya sih, sebelum merencanakan mau ke Jepang, harus liat perkiraan cuaca dulu. Kira-kira kalau di bulan itu atau tanggal itu, hujan atau tidak. 7. Teman Seperjalanan Teman seperjalanan saya dari dulu kurang lebih itu-itu aja, tapi kadang ada yang baru ikut juga. Selama ini tidak ada masalah dengan teman seperjalanan. Jadi jalan-jalan itu selalu seru dan menyenangkan. Nah yang ke Jepang kemarin, ada 1 yang baru ikut. Dan entah kenapa suasana jalan-jalan nya itu sangat tidak mengenakan. Semua pada egois, tidak mau mengalah, kalau akhirnya mengalah pun, suasananya tetep jadi ga enak. Apakah ini karena terpengaruh oleh orang itu? atau karena memang style jalan-jalan nya sudah berbeda? Entahlah. Tapi yang jelas ini trip paling ga nyaman selama saya jalan-jalan. Teman seperjalanan itu memang sangat penting. Kalau ga cocok, mau jalan-jalan ke tempat yang indah sekalipun akan menjadi tetap tidak mengenakan. Kapok ke Jepang lagi? Karena ada begitu banyak pengalaman tidak menyenangkan selama di Jepang, kalau ditanya kapok atau ngga ke Jepang lagi? Jawabannya adalah tidak. Justru saya masih penasaran dengan Jepang yang orang-orang bilang bagus itu. Tapi mungkin dengan teman perjalanan yang berbeda, musim yang berbeda, kota yang berbeda juga pastinya. Kalau ke Jepang lagi, saya ingin sekali explore Tokyo dan Jepang bagian utara seperti Hokkaido dan Shirakawa-Go kalau lagi musim dingin.
Namjatownadalah pengalaman indrawi, dari aroma makanan Jepang yang lezat hingga lampu-lampu atraksi taman yang berkelap-kelip. Setelah kunjungan penuh energi ke Namjatown, mungkin pecinta kuliner yang lapar dapat menjelajahi jalan-jalan kota dan mencoba beberapa hidangan di beberapa restoran terbaik Tokyo?
Review naik pesawat JAL ke Jepang ini saya buat karena sebelumnya saya sudah bikin review naik pesawat ANA di “Rasanya Naik Pesawat ANA?” . Nah, silakan bagi kamu yang bingung mau naik yang mana di antara All Nippon Airways ataupun Japan Airlines, bisa membaca review kedua penerbangan jempolan dari Jepang ini. Duh, sudah berkali-kali naik penerbangan terbaik Jepang, tapi belum pernah naik Garuda Indonesia nih. Kedip-kedip siapa tahu dapat sponsor ke Jepang dari Garuda Indonesia, he-he-he. Berikut ini adalah sedikit cerita pengalaman saya naik pesawat ke Jepang dengan JAL. Soekarno Hatta Internasional Terminal 2 ⇒ Bandara Narita Internasional Terminal 2 /JAL 726 4 Maret 2017 2125 WIB 5 Maret 2017 0635 waktu Jepang Sayangnya, saya nggak bisa membocorkan harga tiket pesawat Japan Airlines. Maklum, semua dibiayai oleh sponsor. Jadi, saya akan membahas tentang pengalaman saya naik pesawat JAL saja ya. ^^ Karena ini bukan kali pertama naik pesawat milik Jepang, saya sudah sedikit santai. Pertama, dari segi keamanan saya sudah sangat yakin sehingga lebih tenang dan bisa duduk cantik di kursi tanpa deg-degan lagi. Ternyata di luar dugaan, banyak lho orang Indonesia yang naik pesawat ini! Saat duduk di kelas ekonomi, rasanya seperti nggak ada orang Jepang nya. Karena sebagian besar penumpanganya adalah orang Indonesia. Kursinya terbagi dalam urutan 2-3-2. Sialnya, saya dapat yang tiga banjar dan dapat kursi di tengah. Jadi susah gerak deh. Namun, memang yang selalu saya keluhkan adalah tempat duduknya kurang nyaman. Selama perjalanaan saya nggak bisa tidur sama sekali. Jadi sampai di Jepang saya jadi zombie! Soal makanan, saya mendapatkana makanan khas Jepang. Sayangnya, untuk rinciannya saya kurang begitu ingat karena ngatuk berat tetapi nggak bisa tidur. Alhasil saya hanya makan salad dan buahnya saja. Bayangkan kamu dipaksa sarapan saat masih dini hari begitu, wkwk. Maklum, namanya juga penerbangan malam. Makan pokok saya saya berikan untuk penumpang di kursi sebelah. Kalau tidak salah, makanan utama berupa miso soup dan soba. Kamu juga mendapatkan satu set Yakult. Minuman lain yang ditawarkan adalah wine, kopi, jus, dan teh. Bandara Narita Terminal Internasional Terminal 2 ⇒ Soekarno Hatta Internasional Terminal 2 /JAL 729 16 Maret 2017 1800 waktu Jepang 17 Maret 2017 0010 WIB Sementara itu, pengalaman balik ke Indonesia ini lebih kerasa Jepangnya. Karena mayoritas penumpang di kelas ekonomi juga orang Jepang. Saya sendiri duduk berdampingan dengan seorang nenek dari Jepang. Kami asik mengobrol saat makan malam. Untuk menunya, saya tidak memfoto karena sudah tepar berhari-hari jalan kaki di Jepang. Kalau dihitung-hitung, sepertinya jauhnya jalan kaki saya di Jepang selama 12 hari ini sama seperti jumlah jalan kaki saya di Indonesia selama 1 tahun! He-he-he. Maklum suka mager di tempat tidur. Ada catatan yang bisa kamu jadikan referensi jika akan terbang dengan JAL. Check-in sendiri di tempat yang disiapkan saat naik pesawat JAL ke Jepang Apakah JAL melayani check-in penumpang? Sebenarnya, mereka melayani check-in penumpang, khususnya untuk penumpang luar Jepang yang sering kebingungan. Saat berangkat, saya dibantu untuk check-in oleh petugas check-in barang. Ampun ya mas. Barulah saat balik ke Indonesia, saya menyempatkan waktu untuk hangout di Bandara Narita dan mempelajari semuanya biar nggak gaptek lagi. Saya sengaja datang dua jam sebelum waktu check-in barang untuk muter-muter mengagumi arsitektur bandara dan mempelajari teknologinya. Hangout di Salah Satu Kafe di Narita Saya juga belanja oleh-oleh, makanan sore di kafe, hingga mencoba coin locker bandara. Akhirnya, melihat sebuah alat untuk check-in sendiri. Yang kamu butuhkan adalah paspor. Kamu cukup men-scan paspor dan memasukan kode booking. Maka sudah bisa check-in di sini. Nggak perlu antre panjang dan kamu juga bisa milih tempat duduk. Di sini disediakan banyak tempat check in mandiri, jadi makin nyaman deh. Barulah setelah mendekati waktu boarding, saya melakukan check-in bagasi. Perhatikan barang bawaan saat naik pesawat JAL ke Jepang Oh iya, saat akan terbang masuk ataupun keluar dari Jepang, kita nggak boleh membawa sayuran hidup dan tanaman lain sepeti bunga ya. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit tanaman, baik masuk atauun keluar dari Jepang. Jadi disortir lagi barang yang kamu bawa sudah sesuai dengan kebijakan atau belum. Artikel Terkait Tips Lolos Imigrasi dengan Bebas Visa Jepang Tips Menginap di Bandara Internasional Kansai Gratis Cara Mudah Transfer Pesawat Domestik ke Internasional di Bandara Haneda Inilah sedikit review pengalaman naik pesawat ke Jepang JAL. Semoga bisa menjadi sedikit gambaran buat kamu yang mau backpacker ke Jepang, Jadi begini ya rasanya naik pesawat ke Jepang? ha-ha-ha. Senang dengan review ini? Bagikan dengan teman dan travel buddies Anda dengan menggunakan tombol social media share dibawah ini!
Mulaidari alat mandi, pernak-pernik, sampai alat rumah tangga. Harganya pun tak lebih dari 15.000 rupiah saja/item. Dengan mengikuti tips jalan jalan ke Jepang di atas, saya rasa dengan budget 9 juta kamu sudah bisa menikmati keindahan Negeri Sakura. Jadi tunggu apalagi, angkat ranselmu dan segera jelajahi Jepang sekarang juga!
“Never go on trips with anyone you do not love.” –Ernest Hemingway Setelah menempuh perjalanan darat selamat 3,5 jam dari kota Matsumoto, pukul kami tiba di Tokyo. Kami turun di Ginza 6, tepat di depan Uniqlo–salah satu brand asal Jepang, yang sudah membuka banyak cabang di Indonesia juga. Subscribe Aisaidluv Kami menuju sebuah Mall, kebetulan adik sepupu lagi cari sepatu Adidas yang berlokasi di lantai 5. Terus masih membuntuti adik sepupu menuju Kade Spade, jalan kaki sekitar 800 meter. Sore itu, Ginza cukup ramai tapi tidak padat sekali, sangat menyenangkan. Musim dingin yang saya rasakan pun saat itu, tentu saja tidak sedingin di Hokkaido. Jalan-jalan ke Jepang saat musim gugur Setelah puas berada di Ginza, kami melanjutkan perjalanan sekitar 30 menit dengan kendaraan kami melaju menuju Harajuku, dan gelap sempurna membungkus malam yang sudah berganti dengan kerlap kerlip serta terangnya cahaya lampu. Kota Tokyo meski terlihat padat, namun tetap terasa menyenangkan, saya terus mengamati Tokyo sejak tiba siang menjelang dari balik kaca mobil, hingga berganti malam menuju ke tempat berikutnya. Sembilan tahun tidak melihat Tokyo, tetap menyisakan rindu yang sama, kekaguman yang sama, rasa aman juga rasa nyaman yang sama. Rupanya, jejak kenangan di kota ini, begitu kuat dan dalam. Sepertinya, saya akan selalu merindukan Tokyo, tempat impian-impian masa kecil saya bermula, ingin melihat dunia. Dulu, rasanya itu mimpi yang terlalu muluk. Sekarang, saya bersyukur karena dulu pernah memimpikan negeri ini untuk dikunjungi, sehingga membuat saya semakin yakin, bahwa Tuhan selalu mendatangkan rezeki dari arah yang tak pernah diduga. Dan mengantarkan saya melihat dan menikmati tempat-tempat yang dulu hanya diimpikan, namun dalam perjalanan hidup saya, alhamdulillah ternyata terwujud 🙂 Sebenarnya, saya tidak menyangka bisa mengulang perjalanan ke negara ini, tapi sepertinya saya akan selalu merindukan untuk mengulang perjalanan ke Jepang, sebab Jepang itu, salah satu negara yang tidak akan bosan dikunjungi. Seru kayaknya kalau bisa merantau ke negeri ini! Eits, melanturnya udahan dulu Ai, sebab sudah sampai di tempat tujuan!!!!!! 😀 Malam itu, meski sudah menempuh perjalanan darat yang cukup panjang, rupanya semangat menjelajah dan jalan-jalan tak juga menyurutkan langkah saya. Kemudian Pak Kardi–guide selama roadtrip di Jepang, membawa kami menyusuri Takeshita Street di Harajuku. Saya seolah bernostalgia ke masa sembilan tahun lalu saat menyusuri jalan ini bersama teman-teman, tak disangka bisa menginjakkan kaki lagi di sana bersama keluarga. Apakah ke Harujuku kali ini saya memakai kostum Harajuku yang biasanya cenderung cerah dan meriah? Ataukah saya memakai kostum Harajuku yang syar’i? 😀 Saya tidak kepikiran juga sih, buat pakai kostum Harajuku saat ke sana, lagi pula bawaan saya cenderung minimalis, tidak bawa banyak baju, dan tak berniat beli baju juga di Harajuku. Jadi, tentu saja malam itu saya menikmati jalan-jalan di Harajuku sambil berbaur dengan pengunjung Harajuku 😀 Milan, Italy Buku-buku yang saya baca di tahun 2019 Harajuku malam itu tetap ramai, lebih banyak anak muda yang saya lihat. Nah, kalau mau belanja dengan harga cukup terjangkau bisa datang ke Daiso, tapi waktu itu jiwa belanja saya memang sedang payah, alias nggak niat belanja, jadinya ya jalan-jalan saja sambil membuntuti tante juga adik-adik sepupu. Berhubung kami sudah lapar, cari yang simpel saja, maka pilihan malam itu dengan terpaksa membatalkan wiskul ramen halal, dan pilihan jatuh pada Mc Donalds. Persiapan traveling musim dingin Makan malam di Mc D yang ada di Harajuku, dekat Daiso, saya pilih menu Shrimp Burger. Setiap makan Mc D selama di Jepang, saya selalu memilih menu yang sama, “Kenapa menu Shrimp Burger ini nggak ada di Indonesia, ya?” pikir saya. Saya sangat suka menu ini, cukup satu, dan mengenyangkan, dan rasanya juga enak. Sudah lama saya tidak minum minuman bersoda, memang bukan penggemar minuman tersebut, tapi entah kenapa malam itu saya pengen banget minuman bersoda, dan kesampaian, alhamdulillah. Perut sudah kenyang, kami jalan lagi dan masuk ke salah satu toko yang menjual kit kat green tea, terus mampir ke Sketcher. Habis dari Sketcher, kita jalan lagi dengan jalan yang sama saat kita datang, karena mobil menunggu di sana. Eh tapi mampir lagi ke toko. Makin malam, makin rame ternyata, saya tidak tahu tutup jam berapa. SUBSCRIBE AISAIDLUV Jalan-jalan ke Jepang saat musim dingin Dari Harajuku pukul 1950 kami menuju hotel yang ditempuh dengan waktu 26 menit. Kami menginap di Agora Place Asakusa, tepatnya di lantai 10. Ke Tokyo kali ini, saya memang tidak banyak mengeksplor, seperti kunjungan pertama yang memang city tour di Tokyo saja, tidak mengunjungi perfektur lain. Dan tidak sempat ke Shibuya lagi. Agora Place Asakusa Tiba di hotel, kemudian guide kami check in. Saya langsung mengamati lobi yang tidak seberapa luas, tamun terasa nyaman dan menyenangkan. Kemudia mata saya tertuju pada sebuah sertifikat yang tersimpan rapi di rak. Alhamdulillah kali ini ternyata kami stay di hotel yang sudah bersertifikat halal. Insha Allah semua makanan yang tersedia terjamin halal. Alhamdulillah, senang sekali bisa menginap di hotel ini 🙂 Alhamdulillah stay di hotel yang sudah bersertifikat halal. Insha Allah semua makanan yang tersedia terjamin halal SUBSCRIBE AISAIDLUV Doa dan Impian Selesai bersih-bersih dan salat berjamaah, malam itu kami istirahat sebab besoknya seharian kami akan pergi ke Tokyo Disneyland. Day 9 in Japan Rabu, 15 Januari 2020 Tokyo Disneyland Pagi saat sarapan, hujan deras mengguyur Tokyo, menemani sarapan kami. Beruntung kali ini sarapannya santai, dan bisa memesan menu sesuai keinginan. Kabar baiknya, semua makanan yang disajikan Insha Allah halal. Breakfast Menu – Loco moco 🙂 Itadakisamu 🙂 — saya memilih menu ini, favorit nih 😀 Breakfast menu Japanese set grilled fish — ini pilihan menu adik sepupu Memu breakfast chicken grilled –menunya adik sepupu Kami berenam, memilih tiga menu berbeda. Senang sekali akhirnya bisa makan miso soup halal. Di beberapa tempat sebelumnya, kita harus tanya ingredients-nya, sebab tidak semua miso soup yang kami temui kandungannya halal. saya suka suasana di restoran Keep & Touch ini. Selesai sarapan, kami bersiap. Mobil sudah menunggu kami dari beberapa menit yang lalu. Kemudian kami berangkat dari hotel menuju Tokyo Disneyland, perjalanannya kurang lebih sekitar 30 menit. Sesampainya di lokasi, hujan sudah reda, meskipun cuaca belum cerah. Kami berharap hari itu bisa main sampai malam, hingga firework dan tempat tersebut tutup. Namun, pak driver sudah bertanya kepada petugas saat kendaraan kami diperiksa dan akan memasuki kawasan Disneyland, info dari petugas, hari itu tidak ada firework, hanya ada show pada siang dan pukul 7 malam saja. Sebetulnya ke Tokyo Disneyland kali ini, kami bisa sampai melihat firework-nya, namun berhubung cuaca musim dingin kali itu tidak memungkinkan, jadi kami hanya bisa menerima dan menikmati permainan di taman bermain tersebut 🙂 HELLO TOKYO DISNEYLAND Entah kenapa, kalau main ke theme park itu, begitu masuk disambut musik-musik ala disney, bawaannya kepala jadi rileks saja. Taman yang menyediakan berbagai jenis permainan yang bahkan untuk ukuran dewasa banyak yang menantang, tapi saya tidak merasa takut, bawaannya senang saja. Kalau harus pilih wisata alam atau wisata taman bermain, tentu saja saya lebih menyukai wisata alam. Tapi kalau pun tidak ada pilihan dan diajak ke taman bermain, dengan senang hati saya tetap bisa menikmatinya. Sebilan tahun lalu, saya ngiler banget pengen ke Disneyland, tapi waktu itu trip saya tidak mengunjungi Disneyland, melainkan Disneysea, yang jaraknya tidak jauh, sama-sama berada di Tokyo pula. Saya bersyukur, alhamdulillah saat ke Jepang kali ini, saya diajak bermain di Tokyo Disneyland. Om sempat bertanya pada saya, “Ai, apakah kamu berani naik wahana seperti rollercoaster sama adik-adik sepupu?” Tentu saja saya mengangguk senang sambil bilang “Mauuuuuuuu” 😀 Hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika mengunjungi Tokyo Disneyland Cek jadwal Disneyland. Pastikan kunjungan ke sana bukan saat libur anak-anak sekolah biar tidak terlalu padat pengunjung. Triknya mesti memilih hari kunjungan yang jumlahnya tidak terlalu penuh, saat itu saya ke sana pas weekdays, bukan weekend. Kalau bisa, sekalian juga cek hari yang cuacanya cerah dan tidak hujan. Kalau sudah yakin, silahkan tiket bisa booking tiket online, lebih baik beli tiket dulu sebelum datang, karena kalau beli tiket on the spot, perlu antri saat membeli tiketnya. Untuk pembelian tiket online salah satunya bisa cek di website resmi Tokyo Disneyland resort, atau bisa juga via travel agent. Saat tiket sudah ditangan, dan masuk area theme park, bersiaplah untuk menikmati banyak permainan. Tak lupa, saya mengambil map guide, pas dicek eh kok bahasa Jepang dan ku tak mengerti >.< Terus nyari lagi ketemu deh map guide edisi bahasa Inggris. Suasana yang saya rasakan begitu memasuki kawasan Tokyo Disneyland, tentu saja musiknya yang khas ala Disney. The Wizarding world of Harry Potter di USJ, Osaka-Jepang Welcome to Tokyo Disneyland 🙂 Meskipun cuaca mendung, tapi ternyata tak menyurutkan niat para pengunjung, saya kira pengunjungnya sedikit, ternyata tetap banyak kawan! -_- Eh tapi senangnya, ternyata ada anak-anak sekolah rombongan yang datang juga, kalau di tempat saya semacam piknik sama teman-teman dari sekolah, entah apa namanya kalau di Jepang. Yang pasti, seneng banget dong ketemu anak-anak sekolah. Sebelum mengeksplor terlalu jauh, kami mampir dulu ke toko suvenir buat beli topi 😀 *pengen banget pakai topi minie mouse gitu* adudu saya macam anak-anak saja 😛 Tuh kan, saya beli topi bareng anak-anak sekolah kayaknya 😀 di tempat ini, duh jadi berasa kayak anak-anak sekolah lagi deh 😛 Selesai beli dan memakai topi yang masing-masing kami pilih, maka kami keluar dari toko dan perlahan bergerak jalan. Awalnya, saya ingin sekali berfoto dengan latar belakang kastil disney, sayangnya saat kami tiba di sana, sedang dalam tahap renovasi terkait persiapan Tokyo dalam menyambut olimpiade musim panas 2020. Setelah peta di dapat, maka putuskanlah atraksi apa yang ingin dikunjungi, mengingat ada banyak permainan dan tempatnya luas, maka mesti tahu permaianan apa yang diinginkan, untuk menghemat waktu juga. Perhatikan detail peta, karena akan sangat membantu untuk mengetahui area apa saja yang terdapat di Tokyo Disneyland. Disneyland yang berlokasi di Urayasu, Chiba, Jepang ini pertama kali dibuka pada 15 April 1983. Taman bermain ini terdiri dari beberapa area World Bazaar Adventureland Westernland Critter Country Fantasyland Toon Town Tomorrowland Kemudian, Om dan Tante mempersilahkan dua adik sepupu dan saya untuk bebas bermain apa saja dan kalau sudah lapar tinggal ketemuan saja. Sementara Om, Tante dan adik sepupu yang paling kecil memasuki wahana untuk anak-anak. Adik sepupu yang paling kecil saat itu usianya baru 6 tahun, belum semua permainan yang ada di disneyland bisa dinikmatinya. Untuk yang membawa anak kecil ada persyaratan yang harus diperhatikan, sebab ada beberapa atraksi mensyaratkan tingga badan tertentu, seperti di area Tomorrowland, untuk wahana Space mountain minimal tinggi badan 102 cm, wahana Star Tours The Adventures Continue minimal tinggi badan 102 cm. Area Toontown untuk wahana Gadget’s Go Coaster minimal tinggi badan 90 cm, dll. Maka, kami bertiga pamit sama Om, Tante juga adik sepupu yang paling kecil untuk bermain wahana lain. Sebelum bermain, kami menuju Fastpass Ticketing Machine. Sesuai saran Pak Kardi-guide kami, untuk jangan lupa menuju Fastpass Ticketing, hanya memasukan tiket tanpa perlu bayar lagi. Guide kami hanya mengantarkan kami sampai pintu masuk dan tidak menamani selama kami di Disneyland. Saya dan kedua adik sepupu memasukkan tiket. Tinggal masukin tiket saat masuk, maka tak berapa lama akan keluar tiket ini. Sangat menghemat waktu antri, sementara dapat antrian dengan jarak waktu pukul 1600-1700, maka kami bisa bermain yang lain duluan 🙂 *tiket ini jangan sampai hilang ya, nanti pas mau masuk antrian di jam yang tertera, kita harus memperlihatkan tiket ini kepada petugas untuk di scan dan kita baru diperbolehkan masuk* Awalnya pas di pintu masuk, guide ngasih tahu hal ini, saya kira Fastpass FP itu semacam fast track yang ada di Dufan atau express di USS, di mana ada additional cost, tapi ternyata saat di Tokyo Disneyland ini tidak ada additional cost, huwaaa senangnya 😀 Tapi, tidak semua wahana tersedia tiket Fastpass FP. Hanya wahana yang berlogo Fastpass FP ini yang merupakan wahana favorit pengunjung. Tak heran untuk antrian biasa, membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasuki satu wahana -_- Namun, jika punya tiket Fastpass, bisa masuk melalui pintu khusus Fastpass dengan antrian tidak sebanyak antrian yang biasa. Jadi, sebaiknya kalau kamu ke Tokyo Disneyland, setelah masuk maka segeralah mengambil tiket Fastpass ini 🙂 Tiketnya bisa didapatkan secara gratis. Lokasi tempat pengambilannya tidak jauh dari pintu masuk wahana tersebut, seperti wahana yang saya pilih saat itu space mountain, lokasinya berdekatan antara tiket fastpass dengan wahana permainan yang dipilih. Perlu diketahu bahwa satu tiket fastpass hanya berlaku untuk satu orang saja. Perhatikan juga tiket ini bisa digunakan sesuai rentang waktu yang tercantum di fastpass. Apabila datang telat melewati rentang waktu tersebut, maka tiket fastpass akan hangus. Sebaliknya, jika belum waktunya, maka belum bisa memasuki wahana tersebut. Nah, sambil menunggu penggunaan tiket, maka kami memanfaatkan waktu untuk masuk ke wahana lain. Berikut ini beberapa wahana yang menyediakan tiket fastpass Wahana Space Mountain di area Tomorrowland Wahana Star Tours The Adventure Continue di area Tomorrowland Wahana Monster Inc. Ride & Go Seek di area Tomorrowland Wahana Buzz Lightyear’s Astro Blasters di area Tomorrowland Wahana Splash Mountain di area Critter Country Wahana Big Thunder Mountain di area Westernland Wahana Pooh’s Hunny Hunt di area Fantasyland Wahana Haunted Mansion di area Fantasyland Sebelum menikmati wahana permainan, pas banget ada pertunjukkan Mickey, Minnie dan kawan-kawan, sehingga saya dan adik sepupu menikmati pertunjukkan tersebut berbaur dengan banyak pengunjung yang sudah duduk dan berdiri rapi di pinggir – pinggir. Seneng deh lihat pertunjukkan ini ditambah musiknya yang bikin senang Untuk antisipasi, ternyata mereka sudah siap memakai kostum yang dirangkap dengan jas hujan transparan, wow well prepared sekali ya 🙂 tetap semangat menghibur meski cuaca mendung Setelah puas menikmati pertunjukkan, kami memutuskan untuk bermain di area Tomorrowland, tapi sebelumnya mampir ke area Toon Town Gadget’s Go Coaster **** Wahana Gadget’s Go Coaster ini berada di are Toon Town, cukup seru dan menyenangkan, cuma kurang lama. Beruntung saat tiba di sini, antriannya belum panjang, hanya menunggu pengunjung lain selesai kemudian tibalah giliran kami. Selesai menikmati permainan ini, langsung ke area Tomorrowland. Pokoknya saya berada dipermainan ini super kilat rasanya, haha. Star Tours ***** Wahana ini salah satu wahana favorit para pengunjung dan dari artikel yang saya baca masuk dalam wahana terbaik di Tokyo Disneyland. Kamu penggemar star wars? Yuk, main ke sini 😀 *Saya bukan penggemar star wars tapi Harry Potter, tapi dikarenakan adik sepupu suka, maka sebagai solidaritas sesama saudara, saya mau menenami, kan adik sepupu yg laki-laki walau bukan penggemar HP, waktu ke USJ, mau main juga* — kami suportif 😀 Bersiap menikmati STAR TOURS 😀 Wahana ini menurut saya cukup seru, dan tentu saja ya… kita akan bertemu dengan C-3PO & R2D2 selama perjalanan melalui ruang dan waktu. Selamat berpetualang di Star Tours 😀 Habis menikmati wahana ini, saya mau berfoto di depan tulisan Star Tours, tiba-tiba disamperin sama petugas baik hati dan ramah yang seakan bisa memahami saya pengen punya foto bertiga bareng dua adik sepupu tapi entah kepada siapa meminta tolong, dan jadilah dia memfoto saya bersama ketiga adik sepupu, ah senangnya tapi foto tidak saya tayangkan, menyangkut izin penayangan pada kedua adik sepupu, hehe. Habis dari sini rencananya kami mau ke wahana Haunted Mansion sama Monster Inc. Ride & Go Seek, sayangnya sedang dalam tahap renovasi. Terus kami bingung mau naik apa, kemudian saat sedang berdiri sambil membaca peta masing-masing di mana sedang berdiskusi mau ke mana lagi, kami disamperin tiga petugas yang cantik-cantik, terus ditanya dalam bahasa Inggris alhamdulillah nanyanya nggak pakai bahasa Jepang, “Ada yang perlu dibantu?” Saya bilang tidak, terima kasih. Terus saya tanya, bolehkah kita foto bersama. Terus mereka mengiyakan dengan ramah. Saat kami berlima difoto oleh salah satu petugas, eh tiba-tiba ada seorang pengunjung yang menawarkan untuk mengambil foto kami berenam tiga petugas dari star tours, dan saya bersama dua adik sepupu. Saya jadi terharu, duh mereka baik-baik sekali 🙂 Baru di USJ dan Tokyo Disneyland saya benar-benar merasakan pengalaman bermaian di theme park yang bukan sebatas bermain saja, namun juga menerima keramahan dari para petugasnya, mereka tahu juga paham bagaimana menyamankan para pengunjung. Memang mereka bekerja, tapi walau bekerja mereka terasa tulus melakukannya, dan rasanya tuh bikin makin betah deh mainnya, hehe. Lagi-lagi foto kece dengan muka semringah tidak bisa saya tayangkan di blog *mesti izin sama para petugasnya yang entah kapan bisa ketemu lagi 😛 Usai berfoto, kami bertiga memilih untuk jalan dan tidak berdiri buat diskusi lagi, takut disamperin para petugas yang mungkin mengira kami tersesat haha 😛 Kami ngacir dan saya mengajak dua adik sepupu untuk main ke Pooh’s Hunny Hunt. Saat tiba di lokasi, antriannya panjaaaang, jadi nggak semangat pengen masuk, terus di sana ternyata ketemu adik sepupu yang paling kecil dan baru saja keluar habis menikmati permainan ini, jadi ya sudahlah saya tak jadi masuk wahana tersebut, cukup diceritain sama adik sepupu saja, malas antrinya panjang banget dan sudah lapar. Habis itu, kami kumpul berenam lagi dan makan siang menjelang sore. Rasanya hari terasa begitu cepat, sementara saat musim dingin tersebut tentu saja malam datang begitu cepat, di mana sekitar pukul lebih sunset sudah tiba, dan magrib sekitar pukul Habis makan, pas ngecek jam ternyata pukul 1545-an, dan kami bersiap untuk menukar tiket fastpass. Mengunjungi desa Shirakawa-Go, situs Warisan dunia UNESCO, di Jepang Space Mountain **** Setelah kami bertiga sampai di depan petugas untuk menyerahkan tiket fastpass, ternyata tiket salah satu adik sepupu saya nggak ada di saku, sebelum saya sempat bilang untuk memberikan tiket saya, adik sepupu langsung lari ke tempat kami makan. Setelah lebih dari 10 menit belum muncul dan saya masih terus berdiri, salah satu petugas pria yang menjaga tiket masuk menyuruh saya untuk duduk, saya menurut saja. Terus saya telpon adik sepupu, ternyata tiketnya beneran hilang, terus saya tanya masih mau main nggak, dia bilang mau, terus saya bilang sudah ke sini lagi biar teteh nggak usah masuk, dan tiket fastpass-nya saya kasih buat adik sepupu, dan saya memintanya untuk segera datang. Sepuluh menit kemudian muncul, terus saya bilang ke petugasnya bahwa tiket saya akan ditukar posisinya untuk adik sepupu karena punya hilang. Tanpa disangka dan diduga sang petugas baik hati ini memperbeolehkan saya dan adik sepupu untuk masuk, kami bertiga diperbolehkan masuk. Alhamdulillah, arigatogozaimashita 🙂 saya terharu dan berkali-kali bilang terima kasih. Pengalaman yang rasanya akan selalu saya ingat akan kebaikan hati petugasnya. Mungkin ini terlihat biasa, tapi saya sangat menghargai kebaikan petugasnya. Permainan space mountain menurut saya seru, semacam naik rollercoaster, cukup menegangkan karena tak bisa menebak arah, tapi buat saya, permainan ini mesti dicoba saat ke Tokyo Disneyland. Puas menikmati wahana dan dapat pengalaman menarik di sini, terus kami bergabung berenam lagi. Buzz Lightyear’s Astro Blasters**** Foto diambil siang hari, tapi masuk ke wahana ini pas sudah malam Sebagai penutup, akhirnya kami bisa main bersama-sana dan memilih wahana Buzz Lightyear’s Astro Blasters untuk kami coba. Cukup mengantri setengah jam, akhirnya bisa menikmati wahana ini, di mana kami bisa merasakan keseruan menaiki kendaraan yang dilengkapi dengan blasters. Satu kendaraan bisa untuk berdua. Jangan lupa untuk mencoba menembak objek yang ditunjuk sebanyak mungkin dan periksa berapa skor yang bisa diperoleh. Waktu itu saya dapat skor sekitar saja. Senang sekali, setidaknya ada satu kenangan di mana kami berenam berada dan merasakan permainan di wahana yang sama. 🙂 Malam sudah larut, kemudian saat akan keluar kami menyaksikan pertunjukkan sekitar pukul Meski tanpa firework, tetap saja menyenangkan menikmati hari di Tokyo Disneyland yang biasa buku mulai pukul hari biasa dan pukul hari libur. Di penghujung akhir permainan saat kami akan keluar, tapi mampir dulu ke toko suvenir, nganterin tante dan adik-adik sepupu Sebelum pintu keluar, kalau mau belanja pernak-pernik silahkan mempir ke toko suvenir. Di depan pintu keluar, kami sudah dijemput guide. Rencananya pulang mau naik kereta, namun adik sepupu yang paling kecil sudah kelelahan sehingga kami tidak jadi, dan menggunakan kendaraan yang sama seperti saat datang. Dari Tokyo Disneyland, kami langsung ke hotel. Karena semua sudah lelah, maka untuk makan malam sudah nggak kepikiran mau wiskul di mana. Meski dekat hotel ada beberapa restoran, tapi pilihan kami jatuh ada restoran yang ada di hotel. KEEP & TOUCH Kami makan malam di Keep & Touch American Restaurant, di mana menunya aman dan insha allah halal 🙂 Pilihan saya malam itu langsung memilih menu penutup saja tanpa pembuka dan tanpa menu utama. Toh porsinya besar sekali 😀 Menu Banana HONEY toast, rasanya ennnnaaaaak banget 🙂 Benar-benar menu yang menggiurkan dan menjadi menu penutup yang sangat lezat untuk mengakhiri malam di Tokyo. Until I see you, Tokyo 🙂 Setelah makan, kami langsung ke kamar hotel, bersih-bersih, terus salat, kemudian packing dan tidur sebab keesokan hari kami harus pulang -_- Day 10 in Japan Kamis, 16 Januari 2010 Pukul 0700 kami check out dari Agora Place Asakusa Hotel, menu sarapan kami boleh dibawa, kami dapat menu burger. Sampai di Haneda International Airport, kami berpamitan pada bapak driver yang sudah menemani perjalanan kami mulai dijemput dari Nagoya Airport hingga mengantarkan kami roadtrip. Kemudian setelah check in, kami berenam berpamitan pada pak Kardi, guide kami selama di Jepang. Kami pulang dengan pesawat SQ, dan transit di Singapura. Mobil yang kami gunakan saat road trip dari Perfektur Aichi di jemput dibandara Nagoya, terus ke Shirakawa go di perfektur Gifu, ke Matsumoto di perfentur Nagano hingga ke perfektur Tokyo Perjalanan 10 hari ke Jepang di awal dekade ini, sungguh akan menjadi perjalanan yang sangat memorable dalam hidup saya, dan sepertinya saya tidak akan bisa move on dari Jepang -_-. Semoga saya bisa mengambil banyak pelajaran berharga dengan perjalanan ini, bisa mencontoh hal-hal baik dari orang-orang Jepang yang bisa saya contoh. Dan perjalanan ini jauh lebih indah berkat adanya Om, Tante, dan tiga adik sepupu kesayangan. What a great journey! 🙂 Terima kasih 🙂 Happy traveling! 🙂 Apakah kamu suka traveling? Baca juga traveling ke Australia travelling ke New Zealand traveling ke Jepang pertama,kedua traveling ke Inggris traveling ke Prancis traveling ke Spanyol traveling ke Italia traveling ke Vatican traveling ke Swiss traveling Singapore Traveling ke Turki Perjalanan umrahku traveling ke Dubai traveling ke Hongkong dan Shenzhen China traveling ke Thailand With Love, PengalamanJalan-jalan Ke Jepang : Part 1 (Kawaguchiko) Pada tanggal 2 November kemarin, gw sama beberapa teman gw memutuskan untuk melakukan travelling ke Jepang. Ya ke Jepang merupakan impian gw sejak dulu. Pengen ngerasain ke negara yang sering gw liat di anime sama di film The Last Samurai. Memang negara yang 1 ini sangat menarik karena Pada tanggal 2 November kemarin, gw sama beberapa teman gw memutuskan untuk melakukan travelling ke Jepang. Ya ke Jepang merupakan impian gw sejak dulu. Pengen ngerasain ke negara yang sering gw liat di anime sama di film The Last Samurai. Memang negara yang 1 ini sangat menarik karena sifat orang-orang Jepang itu sendiri. Gw masi ingat salah satu potongan cuplikan dimana Captain Algren Algren San kalau dipanggil orang Jepangnya diperankan oleh Tom Cruise sangat kagum dengan kepribadian orang Jepang. Ya orang Jepang bisa dibilang adalah orang yang semenjak membuka mata sampai menutup mata sangat sadar dengan apa yang dikerjakan di hari itu. Loh bukannya biasa aja? Tar dulu, coba kalian pikirkan apa yang biasa kalian lakukan sehari-hari. Pasti pada gak sanggup kan? Karena biasanya yang kita lakukan sehari-hari adalah sesuatu yang sifatnya auto pilot. Contohnya gw bangun tiap pagi, mandi terus berangkat kantor. Trus jam 6 pulang udah gitu aja terus ampe gajian. Orang Jepang melakukan itu dengan cara yang berbeda dan mereka melakukan itu dengan sempurna. Terus apa aja sih yang gw temuin disana? Berikut sharing pengalaman gw selama di Jepang. Perjalanan ke Jepang ini dimulai dari tanggal 2 November pukul gw berangkat dari CGK menggunakan Singapore Airlines. Keren gak? Kebetulan waktu itu kantor gw lagi promo tiket pesawat. Biasanya ke Jepang naik SQ untuk sekali jalan bisa 5 jutaan, nah waktu itu 5 juta sudah dapat roundtrip. Ya uda deh langsung beli. Untuk periode pembeliannya waktu itu adalah bulan Maret. Jadi gw sudah merencanakan perjalanan ini lumayan lama sekitar 9 bulan. Untuk SQ sendiri, gw cuma transit sekali yakni di Singapore. Cuma waktu itu gw sempat kesal karena pesawat SQ yang gw tumpangin rada jelek. Jujur rada kesel karena gw pikir SQ itu keren pesawatnya ternyata ga lebih bagus dari Garuda. Sesampainya di Singapore, gw harus pindah pesawat dari terminal 3 ke terminal 2. Lumayan jauh itu karena harus naik Sky Train dulu, namun buat pengalaman sikat saja lah. Untuk liat bentuk petanya Changi Airport bisa dilihat disini. Nah, ternyata pesawat yang menuju Narita itu sama dengan pesawat yang menuju ke Los Angeles yang berakibat banyak bule di dalam pesawat. Yang gw lumayan surprise adalah ketika gw naik pesawat yang ke LA ini karena pesawatnya lebih OK mirip dengan pesawat KLM yang gw tumpangin dari Belanda ke Singapore. So akhirnya gw jadi deh ngata-ngatain SQ hehe. Perjalanan dari Changi ke Narita memakan waktu 6 jam 45 menit, lumayan bikin pegel pantat dan mata sepet karena hari sebelumnya gw gak tidur karena takut ketinggalan pesawat. Ada hal yang unik yang gw laluin waktu ke imigrasi jepang karena mereka ga melakukan cap ke visanya melainkan ngasi stiker gitu. Padahal gw berharap di stempel supaya keliatan banyak capnya hehe. Oh iya, hal yang pertama lw butuhkan adalah nyalain wifi yang gw bawa dari Indonesia. Waktu itu gw nyewa di javamifi, cuma ada yang ngeselin karena waktu dinyalain ternyata gak bisa konek internet. Untung gw bisa telp ke Indonesia karena sebelumnya gw uda beli skype call in case emergency dan ternyata memang kepake disini. Dari Narita, kita langsung bergegas menuju penginapan di Shinjuku. Ada hal yang lumayan ngeselin disini karena si Rahman eh iya gw waktu ke Jepang pairingnya bareng Rahman karena beli tiketny bareng gw nanya arah ke hotel ma tukang sapu. Alhasil, gw sama rahman terombang-ambing di kereta listrik selama 2 jam. Hikmah dari nyasar ini adalah jangan pernah percaya ma tukang sapu wkwk. Tetapi pada akhirnya gw sampai juga di penginapan yakni Tokyo House Inn. Di Shinjuku, kami cuma sehari doank karena memang waktu disini hanya untuk transit menuju tujuan utama pertama kami disini yakni Kawaguchiko. Ga ada yang terlalu istimewa di Shinjuku karena tempatnya mirip-mirip Tanah Abang di Indonesia jadi ya jangan terlalu banyak berharap, bukan tempat wisata yang ramah turis. Tetapi kalau lw mw coba macam-macam ma Yakuza, disini menurut gw tempat yang tepat untuk memulainya wkwk. Btw untuk penginapannya sendiri menurut gw cukup lumayan untuk ditempatin, ranjangnya bertingkat tapi ya. Kebetulan kemarin 1 kamar isinya buat 6 orang, hanya aja kemarin yang ikut 5 orang jadi ada 1 ranjang kosong. Sayangnya kemarin gw lupa untuk foto kamarnya, cuma foto lorongnya aja. Ini kalau mau liat bentuk lorongnya. Lorong Tokyo House Inn Lumayan cozy lah kalau mau cobain, btw pemilik tokyo house inn bukan orang Jepang melainkan orang Nepal. Oh ya jangan bilang dia orang India ya, dia ga suka karena banyak yang nganggap dia India. Jadi kalau mau nginep disini terus SKSD mungkin bisa deh hehe. Siapa tau dapat diskon. Disini juga dapat breakfast cuma ya gitu, jangan berharap breakfastnya mewah. Nah kalau tampak depan hostelnya kayak gini. Maklumin kalau ada mukanya hehe Jalan Depan Tokyo House Inn Agak masuk-masuk gang gitu, mirip-mirip di Jakarta lah. Cuma ya bentuk jalannya doank. Sisanya beda ya, apalagi sifat orang-orangnya wkwk. Pas di Shinjuku, kebetulan kita menyempatkan diri ke odaiba. Nah kalau mau gampang ingat odaiba, ingat aja stasiun televisi yang pernah ada di film digimon. ini dia stasiun tvnya Sayangnya gw motoin, tapi uda gw masukin story hehe. Jadi kalau mau liat bisa follow IG gw aja haha. Nah sebenarnya bukan ini yang mw kita datengin melainkan patung liberty yang ada di odaiba. Jadi bentuk patungnya mirip banget sama yang asli, cuma ya tetep ini KW supernya mungkin hehe. Berikut fotonya Nah mirip kan? Btw kalau kesini sebaiknya jangan pake jaket terlalu tebal karena lumayan panas. Waktu di Shinjuku emang dingin, cuma pas uda sampai sini dah macam kayak Bali lebay mode ON . Di dekat sini juga banyak spot foto yang bagus untuk mengabadikan foto-foto instagramable. Contohnya kayak gini Buat yang hobi lari Nice Spot nih Ini Sebelum naik jembatannya Setelah selesai dengan Odaiba, kita langsung ke kawaguchiko sorenya. Oh iya, untuk ke kawaguchiko, butuh menggunakan JR Pass kalau mau murah karena sekali jalan kesana tiketnya sekitar 3000 yen. Di Shinjuku station, kita bisa menukar tiket JR yang sudah di beli di Indonesia. Untuk harga JR Pass sendiri lumayan bikin tekor karena harganya sudah juta sendiri. Mayan gak tuh? Tetapi itu worth banget kalau dipake buat muter2 naik kereta, kecuali lw naik taxi ya kagak guna juga. Untuk penampakannya seperti ini. Bentuk JR Pass Cara pakainya simple banget, cukup nunjukkin itu sebelum lw masuk ke stasiun. Tapi jangan lewat ke gerbang otomatis ya karena kalau salah lw bisa kena denda. Seapes2nya lw bisa ga diijinkan lagi datang ke Jepang wkwk. Terus perhatikan juga stasiun mana yang bisa dilewatin JR Pass, karena ga semua stasiun bisa dilewatin JR Pass. Oke balik lagi ke perjalanan kawaguchiko, jadi kita naik NEXT. Nah diusahakan selalu reserved seat kalau naik kereta ini karena yang non reserved seat itu rebutan kyk kereta KRL. Jadi mending luangkan waktu untuk reserved seat. Kita juga ga perlu bayar untuk reserved seat, so mending reserved seat. Perjalanan berikutnya adalah menuju ke Kawaguchiko. Jujur gw gatw ini sebenarnya tempat apa karena yang punya ide kemari adalah si Rahman. Maklum waktu menentukan itinerary paling banyak si Rahman, dia uda macam seksi acaranya gitu. Nah saat perjalanan menuju ke Kawaguchiko ada hal konyol yang bikin gw ngakak. Jadi ceritanya waktu ke stasiun menuju ke Kawaguchiko, si Rahman dan Elbert keluar belakangan karena ada barangnya yang ketinggalan. Nah gw uda bilang suruh buru2 keluar karena gatw kalau tiba-tiba keretanya jalan. Dan bener yang gw bilang apa, keretanya cuma berhenti kurang dari 5 menit dan pas si Elbert n Rahman mau keluar tiba-toba pintunya ketutup. Yang bikin ngakak adalah ada ibu-ibu Jepang yang ngeliatin gw dari luar ngeliat si Elbert ma Rahman ketutup eh tiba-tiba dia ketawa sendiri. Kampret nih emak-emak Jepang wkwk. Untuk penampakan stasiunnya seperti ini. Oh ya ini stasiun transit, untuk ke kawaguchiko dari stasiun ini harus naik kereta lokal dan makan waktu 1 jam. Jadi ya lumayan sambil nunggu. Kalau ga salah harus ngelewatin 10 stasiun untuk sampai tempat tujuan. Jadi stasiunnya dari ujung ke ujung wkwk. Mayan ya pak. Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya sampai jumpa di Kawaguchiko. Tempatnya dingin banget cuy, hampir 10 derajat. Pas pagi bahkan bisa 5 – 7 derajat. Eh tapi ini belum musim dingin ya, kalau musim dingin bisa minus. Cuma ya balik lagi ngapain lw orang tropis datang pas musim dingin. Lw ga bakal kuat badannya, wong gw uda pake jaket kulit trus baju tebal aja masi kedinginan. Untuk penampakannya daerah kawaguchiko kayak gini. Suhunya 11 derajat cuy Buat kalian yang mau main kesini, gw sarankan untuk menginap di KOE House. Etapi gw sendiri belum pernah nginep disini karena waktu dibeliin Rahman, tempatnya gw kata-katain karena bentuknya kayak Indomaret. Dan yang paling bikin gw nyesek adalah karena ternyata tempatnya deket banget sama stasiun cuy. Jadi kalau ada yang mau traveling lagi, mending coba nginep disana terus tar kasi tau gw yak? Beneran kayak indomaret gak? wkwk. Kalau mau liat penampakannya seperti ini. Indomaret Koe House Nah karena kita pindah tempat, jadi sekarang nginepnya di K’s House. Etapi jangan sampai kalian kecele ya, di daerah kawaguchiko itu ada beberapa K’s House. Jadi pastiin dulu kalian tinggal dimana karena kalau salah tar nyesek kayak gw kemarin wkwk. Emang jaraknya ga jauh, cuma gerek2 koper mah lumayan. Untuk penampakan K’s House nya. Ini tempat gw nginep Malah nyasar kemari Daerah Kawaguchiko ini mirip banget dengan Daejeon Korsel. Karena penduduknya pada jam 7 malam sudah sangat sepi. Lw akan jarang banget liat orang berkeliaran jam segitu. Tetapi bedanya kalau Daejeon itu daerah pelajar, disini daerah pertanian gitu. Gw bercita-cita kalau uda jadi orang kaya dan udah tua, gw bakal ngabisin sisa hidup gw disini karena tempatnya yang asri, gak bising, ga kuno juga tapi karena internet disini masi kencang wkwk. Hidup bagaikan di film harvest moon, yakni makan dari hasil olahan yang ditanam di lahan sendiri hehe. Di Kawaguchiko, yang paling penting untuk dieksplor adalah melihat gunung Fuji. Hanya saja selama 2 hari disini, kita ga dapat gunung Fuji. Sedih banget ya, karena bertepatan dengan mendung di daerah sana. Tetapi ya uda lah, karena kita masi bisa lihat momiji festival dan masi bisa liat shiba inu yang terawat wkwk. Untuk bisa ke momiji Festival, kita harus pergi ke stasiun tempat kita datang sebelumnya dan membeli tiket bus disana. Untuk harga tiketnya sendiri 1500 yen. Jadi disini kalian bisa pilih 2 tipe tiket yang bisa terusan seharian apa selama 2 hari. Harga tiket yang 2 hari lebih murah kalau dihitung-hitung hanya saja kami ke esokan harinya harus berangkat ke Osaka. Jadi beli yang tiket 1 hari 1250 yen kalau ga salah. Lupa hehe. Nah tiketnya itu ada yang jalur merah, biru dan hijau. Jadi waktu itu kita pilih yang jalur merah. Untuk sampai di momiji festival kalian. perlu ngelewatin sampai 14 shelter bis. Sesampainya di momiji festival berikut penampakannya. Jalan menuju Festival Ini banyak mobil lewat Nah mungkin fotonya kurang jelas, namun sebenarnya banyak banget orang yang dateng. Disana dijual berbagai pernak-pernik unik yang bikin kantong jebol kalo buat orang Indonesia wkwk. Di daerah sekitar momiji Festival, banyak sekali tempat bagus yang wajib lw kunjungin. Berikut foto-fotonya Nah kalau diliat di foto diatas, kita bisa jalan ke atas karena masih banyak tempat seru diatas sejenis temple gitu dan museum. Di museumnya sendiri ada 1 spot yang bagus buat foto. Nah kalau mau lebih bagus lagi sebenarnya bisa masuk ke dalam museumnya hanya aja kudu bayar. Duh duit lagi dah. Untuk penampakan di atasnya kayak begini Jalan setapak Jembatan Gerbang menuju museum Nah di dalamnya ada salah 1 kolam yang lumayan bagus. Bentuk kolamnya Disini kita foto bareng, berempat doank sih tapi hehe. Kalau mau naik ke atas lagi, baru deh ketemu museumnya. Halaman Museum Pardon my selfie hehe Uda sampai diatas gak akan ada tempat lagi sih. Jadi kalau mau cari tempat lain ini adalah saat yang tepat hehe. Eh tapi pas turun ada 1 rumah yang jual buah bentuknya kayak tomat. Kalian wajib beli karena harganya termasuk murah yakni 500 yen isi berapa buah. Buat informasi aja, buah ini sangat manis dan kalau di jual di tokyo harganya mencapai 350 yen per buah, jadi kalau mau cicip mending beli dimari. Nah untuk bentuk tokonya kayak gini. Toko buah enak Ketika turun, kita menuju ke tempat yang dekat danau. Disitu tempatnya banyak bunga berguguran, gatau itu sakura apa bukan. Cuma gw yakin banget kalau di musim semi, itu pasti bagus banget. Disini juga ada jalan setapak buat lari jadi tempatnya oke banget deh. Kalau mau duduk santai pakai tiker juga sebenarnya bisa hehe. Nah untuk penampakannya kayak begini. Sori kalau ada tampangnya, soalnya cuma ini doank fotonya Ganteng banget gak si negan? Nah itu yang sekitaran danau, sebenarnya sepanjang danau itu banyak tempat seru yang lain. Kalau kita punya waktu lebih sebenarnya pengen eksplor lebih jauh, karena keterbatasan waktu kita pindah tempat dulu deh. Kami menuju kereta gantung tempat bisa liat gunung Fuji karena berada diatas gitu. Nah untuk naik kereta ini biayanya 700 yen kalau ga salah untuk roundtrip dan 400 yen untuk sekali jalan. Jadi buat yang mau beli sekali jalan, gw ga ngerti tuh cara turunnya gimana wkwk. Mungkin kalian jadi ninja hatori dulu wkwk. Untuk naik kereta gantung lumayan ngantri karena memang banyak yang mau naik dan bertepatan dengan momiji festival. Harusnya ga seramai ini kalau bukan saat festival. Untuk bentuk penampakannya seperti ini. Orang pada ngantri ke atas View dari kereta gantung Keren kan? tetapi kalau yang takut ketinggian sih bisa bikin gemetaran hehe. Keretanya suka goyang-goyang sendiri pas diatas. Jadi kalau naik kereta ini banyak-banyak berdoa aja deh. Sesampainya diatas sebeneranya kalian bisa liat gunung Fuji, kalau ga mendung. Ya kemaren pas gw kesana itu mendung dan ketutupan awan. Shit banget ga tuh? Tetapi ya uda lah kan bisa kesana lain kali kalau sama pasangan eh. Untuk pemandangan dari atas seperti ini. Depan itu gunung Fuji cuma ketutupan awan Ini juga ketutupan awan Kalau mau naro harapan, cuma bayar yak Yang ini juga lonceng cinta, bayar juga Di atas juga ada hutan gitu, cuma ga berani masuk. Horor suruh bayar juga kayaknya wkwk Nah karena ga dapat gunung Fuji, kita langsung turun deh. Ya mau gimana lagi karena mendung jadi ga bisa ngapa-ngapain juga. Turunnya naik kereta gantung lagi, tapi kali ini lebih seram karena bisa langsung ke bawah tanpa ngeliat keretanya. Dan beruntung juga karena dapat giliran pertama masuk jadi bisa dapat spot buat moto. Nih kalau mau liat fotonya. Kalau dari atas Setelah muter-muter disini kita langsung menuju spot berikutnya yakni sisi lain dari danaunya. Jadi kalau misalnya kita tadi dari sisi momiji festival, kita pindah ke tempat yang lain dekat dengan jembatan. Nah dekat situ sebenarnya ada tempat mainan lama gitu, cuma gw ga kesitu karena yang lain pada gamau. Yang mau cuma Renan doank, trus kata Renan kalau mau cari mainan mending di Akihabara aja. Berhubung dia wibu jadi gw percaya aja wkwk. Nah kalau naik bisa dengan rute merah diatas, kita berhenti di shelter no 3. Itu sudah dekat sebenarnya dengan stasiun awal keberangkatan. Jadi kalau mau olahraga bisa jalan kaki, tapi ya ga usa jalan kaki juga. Tiap hari di Jepang jalan kaki mulu soalnya huft. Di dekat danau ini sebenarnya ada satu spot yang keren banget buat foto langsung background gunung Fuji. Tetapi ya itu apesnya kita gabisa foto karena lagi mendung. Sedih banget yak. Untuk penampakan sisi lain dari danau yang dekat jembatan kayak begini. Di Jepang miara binatang bisa diajak jalan-jalan sehat Ada kucing kesayangan cewe gw juga wkwk Seperti yang gw bilang sebelumnya, ada 1 spot yang wajib kalian foto pada saat hari lagi cerah karena pasti akan dapat gunung Fuji sebagai background. Nah spotnya adalah disini. Dibalik patung itu gunung Fujinya Jadi ceritanya pas minta foto ini, ada orang Jepang yang ngasi tau kalau dibelakang patung ini sebenarnya kalau cerah bakal keliatan gunung Fujinya. Nah jadi buat yang pengen foto gunung Fuji tanpa harus ke atas bisa foto dari sini ya. Untuk lanjutan perjalanan cerita gw berikutnya akan gw tulis di post yang beda ya karena ini uda lumayan kepanjangan hehe. Sampai jumpa di post berikutnya yakni Osaka.

PengalamanJalan-Jalan ke Jepang : Part 2 (Osaka) Hi, akhirnya dapat kesempatan untuk menulis lagi. Beberapa saat yang lalu gw sempat menulis mengenai perjalanan gw ke Jepang. Tadinya gw mw buat semuanya jadi 1 artikel, eh ternyata itu jadi kepanjangan. Jadi mau gamw gw buat jadi beberapa artikel.

Bila kamu memiliki waktu liburan seminggu, apakah akan cukup untuk mengeksplorasi Jepang? Jawabannya tentu saja cukup, dengan catatan kamu mengikuti itinerary Jepang 7 hari yang kami sudah perlu diingat, bahwa perjalan ke Jepang bukanlah sebuah perjalanan layaknya kisah Around the World in 80 Days. Tidak perlu mengunjungi terlalu banyak tempat, tetapi kamu tidak bisa menikmatinya. Jadi, kunci utama sebuah liburan adalah bagaimana kamu bisa memaksimalkan kunjungan ke setiap catat ide itinerary Jepang 7 hari ini untuk trip Jepang kamu selanjutnya!Day 1 Tiba di Tokyo dan Bersantai Menikmati SuasanaSumber Jezael Melgoza / unsplashBagi kamu yang berangkat dari Indonesia, pintu masuk ke Jepang dengan penerbangan langsung adalah melalui kota Tokyo. Tergantung apa jenis maskapai yang kamu gunakan, kamu akan mendarat di bandara Narita atau Haneda di kamu yang baru traveling ke Jepang pertama kali, menggunakan kereta cepat sebagai sarana transportasi menjadi rekomendasi, sehingga kamu bisa menjangkau berbagai lokasi dengan mudah dan cepat. Beberapa lokasi yang wajib kamu kunjungi di hari pertama adalahBagian pertama dari itinerary ke Jepang 7 hari adalah berkunjung ke distrik Shinjuku. Beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi antara lainfasilitas gratis di lantai 45 gedung pemerintahan kota Tokyo untuk melihat pemandangan kota Tokyomenikmati suasana di pusat hiburan Kabukichou. Di area ini, kamu bisa menikmati berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk sake yang menjadi minuman khas lainnya yang bisa kamu kunjungi adalah Odaiba, salah satu shopping center terbaru. Selain pusat perbelanjaan, Odaiba juga menjadi pusat hiburan yang banyak dikunjungi para wisatawan di restoran yang bisa kamu nikmati di Tokyo adalahDay 2 Menikmati Keindahan Taman, Melihat Sejarah Jepang, dan Terpesona dengan HarajukuSumber Elton Sa / unsplashDi hari kedua kamu jalan-jalan di Jepang, masih ada beberapa tempat yang bisa kamu kamu kunjungi di Tokyo. Beberapa di antaranya adalahHama Rikyu adalah sebuah taman kecil yang memiliki berbagai jenis pohon. Yang akan membuat kamu takjub adalah usia pepohonan yang ada di sini yang mencapai 300 tahun! Kamu bisa berjalan-jalan santai menikmati suasana sejuk di taman mengetahui sejarah Jepang dan melihat secara langsung benda-benda bersejarah peninggalan periode Edo 1603-1868? Kamu bisa langsung menuju ke Edo-Tokyo Museum untuk melihat secara langsung. Bagi yang pergi ke Jepang membawa keluarga, tempat ini cocok buat kamu bisa pergi ke kawasan Harajuku, yang melingkupi area di sekitar Stasiun Harajuku di Tokyo. Beberapa lokasi yang bisa kamu kunjungi termasukTakeshita Dori, tempat lahirnya trend busana 3 Menikmati Hari di Prefektur KanagawaSumber Pratik Bisht / unsplashDengan menggunakan Japan Rail Pass, kamu bisa pergi ke Kamakura dari Tokyo dengan membayar tiket sebesar JPY di prefektur Kanagawa, selanjutnya kamu bisa pergi ke wilayah Hakone dari Kamakura dengan biaya JPY menggunakan kereta api. Ada berbagai objek wisata yang bisa kamu kunjungi di sini, sepertiPatung Buddha raksasa di kuil KotokuinSebagai bagian dari taman nasional Fuji-Hakone-Izu, Hakone merupakan daerah pegunungan dan menjadi bagian dari Prefektur Kanagawa. Kamu bisa mengunjungi dua pesona alam yang indah yaitu gunung Fuji yang terkenal dan juga danau Ashi sebagai bagian dari tour Jepang 7 4 Mejelajahi Kyoto bagian BaratSumber Shino / selanjutnya yang bisa kamu kunjungi adalah prefektur Kyoto. Dari Hakone menuju Kyoto, kamu bisa menggunakan kereta api dengan biaya JPY Nah, kamu bisa menikmati pengalaman backpacker ke Jepang di Kyoto yang akan menghabiskan waktu 2 hari. Beberapa tempat yang wajib kamu kunjungi yaituKinkakuji merupakan sebuah kuil Zen, yang merupakan bagian dari Buddha Mahayana di Jepang. Kuil ini juga terkenal sebagai Golden Pavilion, dan merupakan landmark dari Kyoto, kamu juga bisa mengunjungi sebuah hutan bambu yang sangat ikonik, yaitu Arashiyama. Jangan lupa untuk mengambil foto ketika kamu berada di hutan bambu yang indah ini, ini merupakan sebuah kuil Shinto yang terkenal memiliki banyak torii gates. Berkunjunglah ke tempat ini sore hari agar kamu bisa melihat sunset yang indah di atas Kyoto. Berjalan santai naik ke atas menjadi pilihan terbaik banyak orang untuk menikmati 5 Selanjutnya, Explore Kyoto Bagian TimurSumber Romeo A / unsplashSetelah puas berkunjung ke bagian Barat Kyoto, kamu juga wajib untuk explore Kyoto bagian Timur. Ada beberapa lokasi wisata yang pasti akan membuat kamu yang juga memiliki aura magical dan membuat kamu terpesona sebagai bagian dari paket Jepang 7 terkenal dengan kecanggihan teknologinya, Jepang juga ternyata tetap menjaga kelestarian arsitektur bangunan klasiknya yang bisa kamu temui di Ninenzaka. Di lokasi ini, kamu juga bisa menikmati tradisi minum teh dan pemandangan bunga sakura yang sedang mekar bila berkunjung di bulan Maret hingga lelah berjalan, saatnya bagi kamu untuk mencari tempat makan yang menyajikan makanan segar yang langsung diolah di Nishiki market. Pasar ini terkenal dengan dagangan segala sesuatu yang terkait dengan 6 Berjalan-jalan Menyusuri OsakaSumber Jason Rost / unsplashWilayah selanjutnya yang juga menjadi itinerary Jepang yang wajib kamu kunjungi adalah prefektur Osaka, dengan kota Osaka sebagai tujuan utama. Kamu hanya perlu membayar JPY untuk mencapai Osaka dari Kyoto. Beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi adalahTempat pertama yang bisa kamu kunjungi di Osaka adalah Shinsekai, yang mulai berdiri sejak tahun 1910. Lokasi ini sekarang terkenal dengan berbagai restoran murah dan pakaian dengan harga yang lengkap menikmati liburan di Jepang bila kamu tidak berkunjung ke salah satu kastil yang menjadi landmark-nya Jepang, Osaka Castle! Bila perut lapar setelah berkeliling, kamu bisa mengunjungi Endo Sushi Kyobashi di area Osaka distrik bisnis terbesar di Osaka, Namba menawarkan berbagai pilihan untuk menikmati liburan, seperti Shinsaibashi dan Dotonbori yang menjadi tempat wajib bagi para 7 Kembali ke Tokyo dan Belanja Oleh-OlehSumber Ryotando / unsplashPada hari ketujuh, kamu yang melakukan solo traveling ke Jepang bisa kembali ke Tokyo untuk persiapan kembali ke Indonesia. Di sini kamu bisa mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tanah berbelanja oleh-oleh dengan jumlah yang cukup banyak? Kamu tentu membutuhkan tempat yang menjual oleh-oleh dengan harga murah! Untuk memuaskan hasrat berbelanja kamu, pergi saja ke pusat pasar tradisional, terdapat toko-toko yang menjual barang-barangnya dengan harga murah. Tidak heran bila tempat ini selalu penuh dengan para kamu yang ingin mencari barang kerajinan untuk menjadi suvenir, tempat yang satu ini bisa menjadi pilihan. Terkenal sebagai rumah bagi para perajin, kamu bisa menemukan berbagai pilihan suvenir di tempat berbelanja oleh-oleh, lengkap sudah itinerary Jepang 7 hari. Tidak perlu khawatir untuk tempat menginap di berbagai kota di Jepang, karena kamu bisa booking hotel dengan mudah di Traveloka. Liburan ke Jepang juga semakin mudah dengan berbagai aktivitas di Jepang yang bisa kamu booking lewat Traveloka Xperience! .
  • fsj1v60x7o.pages.dev/121
  • fsj1v60x7o.pages.dev/778
  • fsj1v60x7o.pages.dev/231
  • fsj1v60x7o.pages.dev/380
  • fsj1v60x7o.pages.dev/556
  • fsj1v60x7o.pages.dev/418
  • fsj1v60x7o.pages.dev/686
  • fsj1v60x7o.pages.dev/408
  • fsj1v60x7o.pages.dev/459
  • fsj1v60x7o.pages.dev/836
  • fsj1v60x7o.pages.dev/47
  • fsj1v60x7o.pages.dev/969
  • fsj1v60x7o.pages.dev/485
  • fsj1v60x7o.pages.dev/78
  • fsj1v60x7o.pages.dev/234
  • pengalaman jalan jalan ke jepang